SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA--Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi, mengatakan bahwa pencarian alat perekam penerbangan (blackbox) yang berwarna oranye pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, hanya berdasarkan warna.

“Kotak hitam punya sinyal disebut finger, jika pesawat jatuh ke laut akan berbunyi dan akan ketahuan, tapi di darat pencariannya hanya berdasarkan warnanya,” katanya di Base Ops Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (14/5/2012).

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Tatang menyebutkan, baterai finger mampu bertahan selama enam tahun, sedangkan jika jatuh kelaut dan terus berbunyi, maka bertahan selama sebulan.

Ia menegaskan, tim pencari dan penyelamat (Search and Rescue/SAR) gabungan akan terus mencari kotak hitam karena menjadi kunci untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat.

Sejauh ini, kotak hitam Sukhoi belum ditemukan, dan tim di lapangan terus mengevakuasi potongan-potongan tubuh korban dan berbagai barang mereka yang dapat mengidentifikasi korban.

Hingga saat ini sudah 27 kantung jenazah dievakuasi dari Cijeruk Bogor ke Rumah Sakit (RS) Polri, Jakarta Timur. untuk diidentifikasi.

Sukhoi Superjet 100 buatan Rusia tersebut mengalami kecelakaan dalam penerbangan promosi pada Rabu (9/5/2012).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya