SOLOPOS.COM - Sejumlah ambulans berderet di Posko Balai Embrio Ternak, Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/5/2012). Upaya pencapaian lokasi jatuhnya Sukhoi Superjet 100 di lereng Gunung Salak terhambat cuaca buruk sehingga proses penyelamatan dan evakuasi penumpang pesawat nahas tersebut dijadwalkan dilakukan Jumat (11/5/2012) pagi. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

PERSIAPAN PERTOLONGAN -- Sejumlah ambulans berderet di Posko Balai Embrio Ternak, Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/5/2012). Upaya pencapaian lokasi jatuhnya Sukhoi Superjet 100 di lereng Gunung Salak terhambat cuaca buruk sehingga proses penyelamatan dan evakuasi penumpang pesawat nahas tersebut dijadwalkan dilakukan Jumat (11/5/2012) pagi. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

BOGOR – Komandan Korem 061 Suryakencana Bogor Kolonel Inf AM Putranto membantah sudah ada Tim SAR gabungan TNI, Polri, Basarnas, dan sukarelawan yang telah sampai ke tempat kejadian perkara hilangnya pesawat Sukhoi Superjet 100.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

“Sampai saat ini, belum ada tim gabungan pencari dan penyelamat yang sampai ke lokasi hilangnya pesawat Sukhoi tersebut karena dua tim yang dikerahkan sebanyak 85 orang dari informasi mereka masih setengah perjalanan menuju TKP,” kata Putranto saat konferensi pers di Posko Utama Pasir Manggis, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Kamis (10/5/2012) malam.

Menurut dia, sampai saat ini, para tim pencari dan penyelamat tersebut berada di ketinggian 1.911 meter Gunung Salak yang rencananya akan naik sampai ke 2.086 meter dan turun kembali ke lokasi jatuhnya pesawat di ketinggian 1.800 meter.

Rencananya mereka akan menginap dahulu di tengah perjalanan, dan akan mulai melanjutkan pencarian pada pukul 05.00 WIB, kemudian dari posko pihaknya sudah menyiapkan satu tim lagi untuk menyusul tim yang diperkirakan sudah sampai ke lokasi pada pukul 07.00 WIB, Jumat (11/5/2012).

“Jadi, tidak benar ada petugas baik dari TNI maupun Polri bahkan Basarnas sampai sukarelawan yang sudah sampai ke lokasi jatuhnya pesawat tersebut,” katanya menegaskan.

Dikatakan Putranto, pesawat tersebut berada di tebing dengan kemiringan mencapai 85 derajat sehingga sangat sulit menuju lokasi dan harus dengan perbekalan dan perlengkapan yang memadai. Dari hasil pencarian melalui jalur udara memang sudah terlihat serpihan pesawat tersebut. Namun, kata dia, belum diketahui apakah seluruh penumpangnya tewas atau tidak.

“Kami berharap masih ada yang selamat dalam kejadian tersebut, dan kami meminta agar isu beredar saat ini tidak menyesatkan karena akan menghambat dalam pencarian korban,” kata Putranto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya