SOLOPOS.COM - Musyawarah Kerja Nasional PPP di Serang, Banten, Minggu (4/9/2022). (ANTARA/HO-Humas Mukernas)

Solopos.com, JAKARTA — Posisi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa digantikan sementara oleh Muhammad Mardiono.

Muhammad Mardiono yang menjabat Ketua Majelis Pertimbangan PPP resmi ditunjuk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Saya menerima amanah yang diputuskan dalam rapat pengurus harian untuk mengisi jabatan Plt Ketua Umum PPP. Atas dukungan dan doa para kiai yang ada di majelis ini bismillah saya akan bekerja keras agar PPP bisa bangkit di Pemilu 2024,” kata Mardiono dalam keterangannya, Senin (5/9/2022).

Mardiono dipilih melalui Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) bertema Konsolidasi dan Sukses Pemilu 2024. Mukernas tersebut dihadiri ketua dan sekretaris dari 27 DPW PPP se-Indonesia.

Sementara itu, Ketua Majelis Syariah PPP, Mustofa Aqil Siradj, mengatakan keputusan itu diambil atas usulan berbagai pihak. Dia berharap keputusan itu bisa bermanfaat dan lebih baik untuk partai.

Baca Juga : Ketum PPP Suharso Monoarfa Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Kasus Ini

“Kami tidak bisa menahan gejolak protes, suara, dan usulan dari berbagai pihak. Tidak kurang dari 10 kali pertemuan diadakan untuk menanggapi gejolak ini. Keputusan ini semata-mata merespon kiai dan berbagai pihak,” jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Majelis Kehormatan PPP, Zarkasih Nur, mengaku tidak ada kebencian terhadap pemimpin sebelumnya, Suharso Monoarfa.

“Kami tetap berhubungan baik, tidak ada yang menaruh kebencian ataupun kemarahan. Tetapi dalam menghadapi masalah sekarang ini kami mengharapkan Suharso melepas tugasnya sebagai Ketua Umum PPP,” tegasnya.

Sebelumnya, Majelis PPP telah dua kali mengirimkan surat kepada Suharso Monoarfa dan memintanya mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PPP. Namun, Suharso tidak menanggapi surat tersebut.

Selain itu, ada pula rentetan aksi yang meminta Suharso Monoarfa mundur dari jabatannya, antara lain dari santri, kader PPP, hingga pecinta kiai. Aksi tersebut merupakan buntut dari ucapan Suharso terkait amplop kiai dan hal lain yang dinilai tidak sesuai AD/ART PPP.

Baca Juga : Jadi Kandidat Tunggal, Suharso Manoarfa Ketua Umum PPP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya