SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Subsidi tarif listrik diberikan untuk sebagian pelanggan listrik 450 VA.

Solopos.com, SOLO — Perusahaan Listrik Negra (PLN) Area Surakarta melakukan pemadanan data antara pelanggan 450 VA dengan data penerima subsidi versi Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Hal itu seiring dengan penyaluran subsidi tepat sasaran yang akan dilakukan pemerintah.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Manager Area PLN Area Surakarta, Leonardo Buntoro, menyampaikan pemadanan data ini karena tidak semua pelanggan 450 VA akan mendapat subsidi tarif listrik.

Dia mengungkapkan berdasarkan data dari TNP2K, yang berhak menerima subsidi sebanyak 353.843 pelanggan dari total pelanggan 450 VA di area Surakarta sebanyak 584.543 pelanggan hingga Februari 2017. Oleh karena itu ada sekitar 230.700 pelanggan yang tidak akan mendapat subsidi tarif.

“Pemadanan data sudah mulai dilakukan dan sudah dilakukan kepada sekitar 8.303 pelanggan dan akan terus dilakukan secara bertahap hingga September,” ungkap Leo kepada wartawan di RM Ikan Goreng Cianjur, Kamis (30/3/2017).

Meski saat ini mulai dilakukan pemadanaan data, Leo mengaku belum mengetahui secara pasti kapan dan bagaimana penyaluran subsidi tarif nantinya. Hal ini karena merupakan wewenang pemerintah pusat sedangkan PLN hanya pelaksana kebijakan.

“Kami hanya diminta untuk melakukan pemadanan data pelanggan yang berhak menerima subsidi dari TNP2K. Nantinya penyaluran subsidi tarif seperti apa, kapan, dan bagaimana, belum ada info lebih lanjut. Namun saat ini tarif pelanggan 450 VA adalah Rp415/KWH,” kata dia.

Dia mengatakan dari 353.843 pelanggan yang berhak subsidi tersebut belum seluruhnya menjadi pelanggan PLN. Oleh karena itu, apabila nantinya ada yang mengajukan pemasangan baru, tetap bisa dilayani untuk pemasangan 450 VA.

Dia mengungkapkan dari 11 rayon yang ada di area Surakarta, Rayon Sumberlawang mendapat alokasi paling banyak, yakni 64.982 pelanggan sedangkan paling kecil adalah di Rayon Palur, yakni 8.986 pelanggan.

Leo menyampaikan selama ini bisa dilihat apabila ada pelanggan 450 VA yang curang atau penggunaan listrik melebihi batas. Dia menjelaskan pelanggan 450 VA apabila memakai listrik selama 24 jam sehari, pemakaian paling tinggi adalah 324 KWH selama sebulan.

Namun biasanya listrik tidak bisa dimaksimalkan 100% karena ada cost fee 0,85% sehingga maksimal penggunaan sebulan adalah 275 KWH/bulan. Apabila melebihi pasti ada kecurangan sehingga akan disurati atau ditindaklanjuti melalui penertiban pemakaian tenaga listrik (P2TL).

Dia mengaku belum mengetahui apakah nantinya PLN akan kembali mengadakan program tambah daya gratis bagi pelanggan 450 VA apabila sudah tidak mendapat subsidi. Lebih lanjut, dia mengungkapkan hingga saat ini komplain dari masyarakat karena adanya penyesuaian tarif untuk pelanggan 900 VA belum banyak karena kenaikan belum terlalu signifikan.

Dia menjelaskan pada Januari lalu, tarif pelanggan yang sebelumnya Rp605/KWH naik menjadi Rp791/KWH. Maret tarif kembali naik menjadi Rp1.034/KWH dan Mei menjadi Rp1.352/KWH sedangkan mulai Juni, pelanggan 900 VA yang tidak mendapat subsidi akan dikenai tarif adjustment yang disesuaikan dengan nilai tukar terhadap dolar AS, inflasi, dan harga minyak dunia.

Di sisi lain, PLN Area Surakarta saat ini melakukan penggantian meteran listrik yang macet dan usang. Mulai Sabtu (1/4) penggantian akan gencar dilakukan setelah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan vendor baru.

“Penggantian meteran listrik akan dilakukan kepada 9.527 pelanggan yang diutamakan usianya lebih dari 20 tahun atau macet. Penggantian ini tidak dipungut biaya sepeserpun. Kami juga berharap masyarakat tidak percaya kepada oknum yang mengatasnamakan PLN untuk membeli kertas meteran listrik atau box karena itu bukan dari PLN,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya