SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Kenaikan harga minyak yang terjadi belakangan ini membuat anggaran subsidi energi yaitu listrik dan BBM yang harus dikeluarkan pemerintah makin bengkak. Ini membuat defisit anggaran tahun ini tertekan.

Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengatakan, pemerintah akan berusaha menjaga defisit anggaran tidak tembus 2,1% di tahun ini. “Kan masih difinalkan dalam sidang. Tapi kita jaga-jaga mudah-mudahan tidak lebih dari 2,1%,” jelasnya.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Menurut Anny, perubahan asumsi defisit dari 1,8% ke 2,1% tersebut karena ada perubahan kenaikan harga minyak (ICP/Indonesia Crude Price) yang menyebabkan penambahan subsidi untuk BBM dan listrik. Selain itu, penurunan lifting atau produksi minyak dan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga bakal mempengaruhi anggaran.

“Di awal (defisit) 1,8% tapi kan ada perubahan asumsi ICP, lifting, rupiah, jadi ada perubahan subsidi listrik dan BBM,” jelasnya.

Anny menyatakan asumsi 2,1% itu sudah mempertimbangkan adanya kebijakan pembatasan BBM bersubsidi yang akan diberlakukan Kementerian ESDM pada tahun ini.

“Kita minta untuk langkah-langkah istilahnya pembatasan bisa tetap dilaksanakan untuk menjaga tidak terjadi kenaikan subsidi BBM. Kita mintakan kepada ESDM dia yang akan mengoordinir untuk dilakukan pembatasan karena tren konsumsi lebih tinggi daripada biasanya. Kita minta ESDM melakukan hal itu pada tahun ini,” tegasnya.

Mengenai pembiayaan untuk tambahan defisit tersebut, Anny mangaku tidak akan ada tambahan pembiayaan melalui utang, melainkan melalui penghematan dan penerimaan.

“Sudah di-review dari penerimaan, penghematan. Insya Allah tak ada penambahan pembiayaan. Kita berharap ada beberapa potensi,” pungkasnya.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya