SOLOPOS.COM - Ilustrasi Elpiji 12 Kg (Dok/JIBI)

Solopos.com, JAKARTA — PT Pertamina rugi hingga Rp6 triliun terkait subsidi gas elpiji. Alasannya, beban subsidi gas dinilai masih memberatkan perusahaan pelat merah itu.

Pertamina mengalami kerugian Rp300 per kilogram, padahal perusahaan itu menjual 900.000 ton elpiji per tahun. Kondisi ini, memicu kenaikan harga elpiji 12 kg di tingkat pengecer. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya Yuktyanta, mengatakan yang terjadi sebenarnya bukan kenaikan harga, tetapi pengalihan biaya filling dan distribusi kepada konsumen. “Tiap tabungnya naik sekitar Rp4.000,” katanya, Rabu, (4/12/2013).

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Menurutnya, dari harga tersebut, Pertamina mengaku masih memberikan subsidi sebesar Rp5.100 per tabungnya. Dia mengatakan elpiji 12 kg banyak dinikmati oleh masyarakat kelas menengah ke atas. Selain itu, jelasnya, elpiji 12 kg juga banyak digunakan untuk bisnis restoran dan pabrik. “Masa kopi secangkir Rp60.000, [harga gas] tidak mau naik,” jelasnya.

Dia memperkirakan untuk wilayah Jakarta akan mengalami kenaikan sekitar Rp4.000. Menurutnya, bila tidak mau rugi, elpiji di tingkat eceran harus naik lagi sekitar Rp5.000. Hanung memprediksi harga elpiji 12 kg kemungkinan akan naik sekitar Rp4.100 hingga Rp7.500 di tingkat eceran. Namun, dia mengakui Pertamina belum memiliki mekanisme bila ada kenakalan dari penjual yang mengkonversi elpiji 3 kg ke elpiji 12 kg.

Uniknya, jelasnya, di Papua harga elpiji 12 kg di tingkat pengecer justru mencapai Rp220.000 per tabung. Menurutnya, kondisi ini akibat ketiadaan fasilitas filling di provinsi itu. “Rencananya di Jayapura pada 2015, kita akan bangun terminal LPG,” katanya. Dia mengatakan target penyelesaian pembangunan terminal itu pada akhir 2016. Namun perkiraan jumlah investasi masih dalam tahap pembahasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya