SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA — Penurunan harga gas di pasar internasional diperkirakan bisa menekan anggaran subsidi elpiji 3 kg dari Rp55 triliun menjadi sekitar Rp10 triliun-15 triliun.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan saat ini harga elpiji di luar negeri tinggal setengah harga dibandingkan sepuluh bulan lalu. Penurunan tersebut sejalan dengan penurunan harga minyak dunia ke kisaran US$65 per barel. “Otomatis anggaran subsidinya menurun,” kata JK, Rabu (10/12/2012).

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

?Penurunan tersebut diproyeksi akan menekan pagu subsidi elpiji 3 kg dalam APBN 2015. Berbeda dengan subsidi BBM, turunnya anggaran subsidi elpiji 3 kg tidak diiringi oleh penyesuaian harga jual di masyarakat.

“?Tidak [penyesuaian harga], sebelumnya harga terlalu rendah, jadi subsidinya terlalu tinggi bisa Rp40 triliun, sekarang Rp10 triliun-15 triliun saja,” tuturnya.

Sebelumnya, Wapres akan mengevaluasi subsidi elpiji 3 kg seiring nilainya yang terus membumbung dari tahun ke tahun dan distribusi yang kurang tepat sasaran.

JK menuturkan membengkaknya nilai subsidi elpiji 3 kg antara lain didorong kenaikan harga elpiji di Arab Saudi. Namun, JK meyakini subsidi elpiji yang saat ini bergulir lebih hemat dibandingkan dengan subsidi minyak tanah.

Sebelumnya, Menteri Keuangan, Bambang P.S. Brodjonegoro, mengungkapkan subsidi elpiji 3 kg secara perlahan telah menjadi subsidi terbesar ketiga setelah listrik dan BBM. Pagu subsidi elpiji 3 kg melambung dalam delapan tahun terakhir dari hanya Rp564 miliar menjadi Rp55,12 triliun dalam APBN 2014.

Pembengkakan subsidi elpiji 3 kg didorong mekanisme subsidi harga yang membuat pemerintah harus menyubsidi harga ritel yang hanya Rp4.000 per kg. Sedangkan harga elpiji di pasar internasional ditaksir sekitar Rp12.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya