SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Ratusan warga kejar-kejaran dengan ratusan Satpol PP di depan Kompleks makam Mbah Priok. Toko-toko di rumah toko yang terletak di seberang makam itu memilih tutup.

Toko-toko yang tutup itu terletak di Jl Deli, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (14/4). Toko yang tutup itu yakni toko bahan bangunan, kelontong, alat-alat olahraga dan rumah makan. Bahkan Alfamart yang buka 24 jam memilih tutup juga.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Pantauan detikcom, toko-toko di ruko itu pada pukul 12.00 WIB masih buka. Tidak diketahui pukul berapa mereka menutup toko.

Bentrokan antara Satpol PP, polisi dan warga di Priok berujung dengan 87 orang luka-luka dari ketiga belah pihak. Satpol PP yang bertindak beringas harus dievaluasi dan Gubernur DKI Fauzi Bowo harus bertanggung jawab.

“Satpol PP mutlak dievaluasi, Gubernur harus bertanggung jawab,” kata Ketua Setara Institute Hendardi dalam rilis kepada detikcom, Rabu (14/4).

Menurut Hendardi, Satpol PP harus dievaluasi. Pendekatan represif dan arogan harus diganti dengan pendekatan dialog.

“Satpol PP telah menjadi ‘mesin pembunuh’ bagi rakyat kecil,” lanjut Hendardi.

Jika tindakan represif ini tidak bisa dihilangkan, Pemprov DKI harus mempertimbangkan untuk membubarkan Satpol PP. “Bila Satpol PP tidak bisa melakukan perbaikan dalam menjaga ketertiban warga negara, maka selayaknya Satpol PP dibubarkan saja,” pungkasnya.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya