Solopos.com, JAKARTA — Menanggapi isu yang beredar terkait penyerahan THR kepada Komisi VII. Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegana, menyangkal bahwa komisi yang dipimpinnya itu telah meminta uang untuk THR. Hal tersebut disampaikannya kepada sejumlah wartawan melalui konferensi pers di ruang Komisi VII, Senin (2/12/2013).
Menurutnya, pertemuan dengan Rudi selama ini hanya demi kepentingan pekerjaan karena SKK merupakan partner Komisi VII. “Kami tidak menerima uang sebesar US$200.000 seperti yang disebutkan itu dan tidak ada permintaan THR. Saya tidak bilang Rudi bohong atau tidak, biar pengadilan yang membuktikan.”
Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024
Sementara itu, juru bicara KPK, Johan Budi, juga menyampaikan bahwa pihaknya bekerjasama dengan pihak imigrasi mengeluarkan pencegahan bepergian ke luar negeri terhadap staf ahli anggota DPR, Irianto.
Pencegahan ini telah dilakukan sejak pekan lalu. Irianto dicekal dicegah bepergian ke luar negeri karena diduga mengetahui pemberian THR ke Komisi VII DPR sebesar US$200.000 seperti yang disampaikan oleh Rudi.
Masih belum diketahui siapa atasan Irianto di DPR. Ketua KPK, Abraham Samad juga menolak untuk mengungkap siapa atasan Irianto di DPR. Irianto diketahui mencalonkan diri sebagai Caleg Partai Demokrat pada Pemilu 2014 untuk Dapil Jawa Tengah.
Menurut Rudi Rubiandini, dia menerima uang sebesar US$200.000 dari Deviardi yang merupakan pelatih golfnya. Kemudian, uang tersebut diberikan kepada Komisi VII DPR melalui anggota komisi tersebut, Tri Yulianto.
Tri Yulianto juga telah memenuhi panggilan KPK untuk dimintai keteranganya terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus SKK Migas. Selain itu, Sutan juga telah diperiksa penyidik KPK pada Rabu (27/11/2013).
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
