SOLOPOS.COM - Aktivitas proyek pembangunan salah satu pulau kawasan reklamasi Teluk Jakarta di Pantai Utara Jakarta, Selasa (5/4/2016). Pemprov DKI Jakarta menyatakan sebanyak delapan dari 17 pulau yang akan dibangun melalui proyek reklamasi Teluk Jakarta telah memiliki izin pelaksanaan. (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A)

Suap reklamasi Jakarta membuat proyek itu dihentikan. Padahal, Agung Podomoro Land sudah mengeluarkan biaya Rp700 miliar.

Solopos.com, JAKARTA — PT Agung Podomoro Land Tbk menyatakan telah membayar biaya reklamasi sebesar Rp700 miliar kepada dua kontraktor dari total kontrak senilai Rp4,9 triliun.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Direktur Keuangan Agung Podomoro Land (APLN), Cesar Dela Cruz, mengatakan perseroannya akan mempelajari kontrak pengerjaan reklamasi dengan dua kontraktor tersebut menyusul penghentian sementara proyek reklamasi oleh pemerintah.

Dia mengimbuhkan, Agung Podomoro Land akan tetap mengikuti arahan dari pemerintah terkait dengan penghentian pelaksanaan reklamasi. “Kami pelajari lagi kontraknya karena ini bukan dari kami, tapi dari pemerintah,” jelasnya kepada Bisnis/JIBI, Selasa (19/4/2016).

D sisi lain, Cesar juga menyebut perseroan belum bisa menilai dampak dari penghentian reklamasi terhadap kinerja perseroan. Namun, dia berharap penghentian proyek reklamasi tidak akan menganggu kinerja pendapatan prapenjualan atau marketing sales perseroan.

Hingga kuartal I/2016, realisasi marketing sales Agung Podomoro menurut Cesar telah mencapai sepertiga dari target sebear Rp3 triliun-Rp3,5 triliun.

Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merevisi outlook Agung Podomoro Land dari stabil menjadi negatif menyusul sentimen negatif yang muncul akibat penetapan Direktur Utama Agung Podomoro Land sebagai tersangka dalam dugaan kasus suap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Kami melihat akan ada dampak material jika reklamasi dihentikan. Apakah ini dihentikan sementara atau permanently, kami harus lihat assess lagi,” jelasnya analis Pefindi, Yogie Surya Perdana.

Dia menambahkan, penjualan proyek reklamasi sangat signifikan bagi APLN. Dia menyebut nilai marketing sales Pluit City yang dipasarkan sejak 2013 hingga saat ini nilainya sangat besar.

Yogie enggan membeberkan jumlah nominal. Namun, dia menyebut arus kas dari pelanggan yang masuk dari proyek Pluit City menurut Yogie mencapai Rp1 triliun atau 14,28% dari total jumlah arus kas dari pelanggan APLN mencapai Rp7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya