SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Suap Bank Banten ditangani penyidik KPK.

Solopos.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini memeriksa tiga tersangka kasus dugaan tindak pidana suap pada pengesahan APBD Banten Tahun anggaran 2016 terkait dengan pembentukan Bank Daerah Banten.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

“Dijadwalkan pemeriksaan tersangka SMH, TSS, dan RT,” ujar Plh Kabiro Humas KPK, Yuyuk Andriati, Jumat (18/12/2015).

Tiga orang tersangka tersebut merupakan hasil operasi tangkap tangan KPK di sebuah restoran di wilayah Tangerang.

Mereka adalah Ricky Tampinangkol, Direktur PT Banten Global Development (BGD). BGD merupakan BUMD yang sedianya akan mengakusisi bank lain guna membuat bank daerah di Banten. Akuisisi ini masuk dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten.

Selain Ricky, KPK juga telah menetapkan dua orang tersangka lain yang merupakan anggota DPRD Banten yaitu S.M. Hartono dan Tri Satya. Keduanya diduga menerima uang suap dari Ricky untuk memuluskan anggaran di DPRD.

Tiga orang tersangka tersebut didapat KPK dari operasi tangkap tangan. KPK berhasil menyita uang senilai US$11.000 dan Rp60 juta yang dimasukkan ke dalam amplop putih. KPK menduga pemberian suap tersebut bukan kali pertama dilakukan.

Ricky Tampinangkol selaku pemberi ditetapkan sebagai tersangka, diduga melanggar pasal 5 ayat 1 huruf a dan b atau pasal 13 UU 31/1999 diubah 20/2001.

Sedangkan SM Hartono dan Tri Satya selaku penerima ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga melanggar pasal 12 huruf a atau b atau pasal 11 UU 31/1999 jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya