SOLOPOS.COM - Kawah Gunung Agung terpantau dari drone milik BNPB. (Istimewa/BNPB)

Status Gunung Agung Bali diturunkan PVMBG menjadi siaga sehingga radius bahaya pun dipersempit.

Solopos.com, RENDANG — Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologis (PVMBG) menurunkan status Gunung Agung menjadi level III (siaga) dari sebelumnya level IV (awas). Penurunan status Gunung Agung ini ditetapkan pada Minggu (29/10/2017) pukul 16.00 Wita.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Kepala PVMBG Kasbaniz mengatakan sejak 20 Oktober 2017, aktivitas Gunung Agung turun drastis. Pada 3 hari pertama, penurunan kegempaan drastis dan fluktuatif. Sedangkan pada 6 hari kemudian, kegempaan cenderung menurun. Tercatat, aktivitas kegempaan Gunung Agung yang sebelumnya 600 sampai 1.000 kali sehari menurun menjadi 200-300 kali sehari.

“Oleh GPS menunjukkan ada perlambatan dan satelit juga menunjukkan penurunan, kami visualisasi dengan drone aktivitas kawah juga ada penurunan,” sebutnya, Minggu (29/10/2017).

Kata dia, akibat penurunan status ini, radius bahaya juga berubah menjadi 6-7,5 km dari 9-12 km. Karena itu, kini hanya 6 desa yang terdampak yakni Desa Juntal, Buanagiri, Sebudi, Besakih, Dukuh, dan Ban. Jika ditotal, seluruh penduduk desa ini berjumlah 47.700 orang yang kemungkinan tetap akan menjadi pengungsi.

“Tapi tidak seluruh desa ini berada dalam KRB karena hanya sebagian desa ini berada dalam radius 6 km tadi,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya