SOLOPOS.COM - Anis Mulyati, anggota tim Srikandi Baruna Dinas Kebakaran Kota Surabaya. (Peni Widarti/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SURABAYA – Surabaya bukan hanya punya seorang wali kota dari kalangan perempuan. Jika Risma menjadi pemimpin Surabaya, maka di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya juga ada perempuan lain yang tidak biasa.

Cantik, menawan, dan berjiwa penolong. Karakter ini lah yang dimiliki Anis Mulyati. Wanita 32 tahun ini adalah seorang petugas kebakaran dalam tim Srikandi Baruna, Dinas Kebakaran Kota Surabaya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ibu muda dengan satu anak ini tak menyangka jika kini serius menggeluti profesinya sebagai petugas pemadam kebakaran. Dulu, Anis bercita-cita ingin menjadi perawat, lalu menjalani pendidikan SMK manajemen dan duduk di bangku kuliah jurusan administrasi bisnis atau niaga. Karena itu, menjadi pemadam api benar-benar jauh dari angan-angannya.

Meski identik dengan pekerjaan seorang pria, tapi menurut Anis, itulah yang menantang jiwanya. “Awalnya saya hanya duduk di depan meja komputer jadi seorang admin di kantor Dinas Kebakaran [Surabaya] pada 2004, tetapi setelah kepala dinasnya berganti perempuan, sejak itu kami para Srikandi pemadam ingin terjun ke lapangan,” ungkapnya di sela-sela konferensi pers HUT Pemadam Kebakaran, di Balai Kota Surabaya, Rabu (5/3/2014).

Anis mengungkapkan bahwa butuh waktu yang sangat lama untuk meyakinkan keluarga, suami, dan anak laki-lakinya yang berusia lima tahun. “Karena pekerjaan ini resikonya tinggi, apalagi saya wanita. Tapi saya terus meyakinkan kepada mereka, bahwa pekerjaan apapun punya resiko, dan ini lah yang ternyata saya cari,” ungkapnya.

Anis yang selama ini bertugas mengendalikan selang air untuk memadamkan api itu mengaku pernah sekali mengalami luka gores akibat reruntuhan bangunan yang terbakar. “Peran memegang selang ini juga cukup berat, dan harus mampu mengendalikannya karena tekanan air yang keluar dari tanki mobil pemadam cukup kecang, apalagi selang berukur 2,5 inci,” ujar Anis.

Anis, adalah satu dari 16 anggota Srikandi pemadam Dinas Kebakaran Kota Surabaya yang dibentuk sejak 2012. Kemana pun mereka pergi, sebuah handy talkie (HT) digenggam bahkan di bawa saat tidur. “Setiap hari saya tidur dengan HT yang saya letakkan disamping bantal, karena kami harus selalu siaga jam berapa pun,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya