SOLOPOS.COM - Direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hoesen (kiri) berbincang dengan Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) Iwan Setiawan (tengah) dan Wakil Presdir Iwan Kurniawan Lukminto saat pencatatan penjualan saham di Jakarta, Senin (17/6/2013). Perseroan melepas 5,6 miliar lembar saham atau 30,12% dari modal disetor. Perusahaan garmen dan tekstil itu memiliki 9 unit pabrik pemintalan, 3 unit pertenunan, 3 unit penyempurnaan serta 6 unit konveksi. (JIBI/Bisnis Indonesia/Yayus Yuswoprihanto)

Direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hoesen (kiri) berbincang dengan Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) Iwan Setiawan (tengah) dan Wakil Presdir Iwan Kurniawan Lukminto saat pencatatan penjualan saham di Jakarta, Senin (17/6/2013). Perseroan melepas 5,6 miliar lembar saham atau 30,12% dari modal disetor. Perusahaan garmen dan tekstil itu memiliki 9 unit pabrik pemintalan, 3 unit pertenunan, 3 unit penyempurnaan serta 6 unit konveksi. (JIBI/Bisnis Indonesia/Yayus Yuswoprihanto)

Direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hoesen (kiri) berbincang dengan Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) Iwan Setiawan (tengah) dan Wakil Presdir Iwan Kurniawan Lukminto saat pencatatan penjualan saham di Jakarta, Senin (17/6/2013). Perseroan melepas 5,6 miliar lembar saham atau 30,12% dari modal disetor. Perusahaan garmen dan tekstil itu memiliki 9 unit pabrik pemintalan, 3 unit pertenunan, 3 unit penyempurnaan serta 6 unit konveksi. (JIBI/Bisnis Indonesia/Yayus Yuswoprihanto)

JAKARTA – Perusahaan tekstil dan garmen terintergrasi PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) sedang merampungkan pinjaman dari perbankan Rp1 triliun, guna memenuhi kebutuhan belanja modal Rp2,4 triliun dalam 2 tahun ke depan.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Allan Moran Severino, Direktur Keuangan Sri Rejeki, menuturkan dana yang terkumpul dari hasil penawaran umum saham perdana senilai Rp1,344 triliun juga akan digunakan sebagai bagian dari rencana belanja modal tersebut. “Kami masih perlu sekitar Rp1 triliun lagi, itu nanti dari pinjaman. Kami sudah dapat komitmen dari bank lokal, tinggal finalisasi,” ujarnya ketika ditemui usai pencatatan perdana saham (listing) di Gedung BEI, Senin (17/6/2013).

Namun, Allan menolak untuk menyampaikan detail dari pinjaman tersebut. Dari keseluruhan anggaran belanjan modal tersebut, pihaknya mengalokasikan Rp2 triliun untuk ekspansi bidang pemintalan dan sisanya Rp400 miliar untuk garmen. Pihaknya akan membangun lini produksi di atas lahan seluas 15 hektare – 20 hektare serta menambah 287.000 mata pintal, sedangkan ekspansi garmen meliputi pembangunan pabrik di atas lahan seluas 2 hektare – 5 hektare dan membeli 5.000 mesin jahit baru.

“Untuk yang pintal, kemungkinan lokasinya tetap di Sukoharjo biar lebih gampang koordinasi dan kontrol. Pembangunan akan dimulai tahun ini dan semoga rampung tahun depan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya