Kolombo — Sri Lanka menggelar pemilihan umum (Pemilu) guna memilih anggota parlemen yang baru,hari ini, Kamis (8/4). Partai Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa, Partai Kemerdekaan Sri Lanka diperkirakan bakal memenangkan pemilu ini. Terlebih setelah rival beratnya bekas panglima angkatan bersenjata Jenderal Sarath Fonseka meringkuk ditahanan akibat tuduhan berpolitik semasa menjabat sebagai pimpinan militer.
“Kita mesti ingat bahwa terorisme sudah tamat riwayatnya,” ujar Rajapaksa, yang dianggap pahlawan di kalangan suku Sinhalese yang mayoritas itu, kepada televisi selepas mencoblos. “Hanya parlemen yang kuat yang bisa membawa negeri ini melangkah maju ke depan dan mempersatukan masyarakat.” Koalisi yang dipimpin Rajapaksa kini menduduki 128 kursi dari 225 kursi di parlemen.
Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018
Lebih dari 14 juta pemilih diperkirakan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang digelar sejak jam tujuh pagi waktu setempat (0130 GMT). Kepala Dewan Perdamaian Nasional Sri Lanka Jehan Perera mengatakan rakyat kini dihadapkan pada dua pilihan: Memperkuat pemerintahan yang ada untuk mewujudkan janjinya, atau mengawasi pemerintah yang mengangkangi semua oposisi.
Perdana Menteri Ratnasiri Wickramanayake meminta pendukungnya mencoblos partai oposisi Front Nasional Bersatu pimpina bekas Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe. “Kami ingin kalian memberi kami parlemen yang kuat,” katanya. Adapun bagi kelompok etnis Tamil pemilu kali ini merupakan kesempatan baru untuk menyuarakan komunitas mereka.
Presiden Rajapaksa pernah berjanji untuk membahas pembagian kekuasaan kepada etnis minoritas Tamil, yang lebih dari 200 ribu warganya kehilangan tempat tinggal selepas kehancuran kelompok separatis Macan Tamil Eelam yang kalah melawan pemerintah setelah memberontak selama lebih 20 tahun. Aliansi Nasional Tamil sejauh ini menguasai 22 kursi di parlemen.
Tempointeraktif/ tiw