SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Kamis (20/1/2022).

Solopos.com, SOLO — Pasar Legi yang akan diresmikan pada Kamis (20/1/2022) justru mengalami kebocoran hingga mengakibatkan genangan air. Harian Solopos edisi Kamis (20/1/2022) mengusung headline terkait peresmian Pasar Legi.

Ujian H-1 Peresmian

SOLO-Banjir melanda beberapa lokasi menyusul hujan deras yang mengguyur Kota Solo, Rabu (19/1/2022). Salah satunya wilayah Setabelan, Banjarsari, termasuk Pasar Legi yang tergenang air menjelang peresmian.

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Banjir di pasar yang akan diresmikan pada Kamis (20/1/2022) tersebut terjadi karena struktur bangunan. Ada kebocoran atau rembesan pada atap dan aliran air lewat tangga menuju lantai dasar atau semi basement.

Selain itu, sejumlah ruas jalan terpantau digenangi air. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Nico Agus Putranto, mengatakan berdasarkan pantauannya, genangan muncul di viaduk Gilingan.

Baca Juga: Hujan Deras, Bangunan Pasar Legi Solo Tergenang, Ini Foto-Fotonya

Banjir juga terjadi di Jl. Urip Sumoharjo dari depan Pasar Gede ke utara atau ke arah perempatan Panggung. Genangan air juga terlihat di Jl. Gajah Mada sekitar Monumen Pers sampai depan Novotel Solo.

“Ini malah ada genangan juga di jalan depan Serabi Notosuman JIJI Moh Yamin). Kami oek ketinggiannya ada 20 cm-30 cm,” ujar Nico saat dihubungi wartawan, Rabu siang.

Hujan yang turun sejak pukul 13.00 WIB itu baru reda sekitar pukul 16.00 WIB. Ruas jalan yang tergenang di antaranya, Jl. Yosodipuro, Jl. Urip Sumoharjo, Jl. Gajahmada, kawasan Notosuman, Jl. Soepomo, dan simpang Panggung Motor. Nico mengatakan genangan hanya terjadi di jalan raya, sedangkan kondisi sungai masih aman. Berita selengkapnya bisa dibaca di Harian Solopos edisi Kamis (20/1/2022).

Masih di halaman depan, Harian Solopos menyajikan berita terkait suksesi pemimpin Pura Mangkunegaran.

Pekerjaan Besar Mangkunagoro X

SOLO—Pemimpin baru Pura Mangkunegaran yang akan bergelar Mangkunegara (MN) X memiliki tanggung jawab besar melanjutkan nilai-nilai kebudayaan dan lingkungan istana. Begitu juga Tridharma Mangkunegara I yang dinilai mampu membuat Mangkunegaran adem ayem sampai hari ini.

Tridharma dalam kepemimpinan tersebut berbunyi rumangsa melu handarbeni, wajib melu hangrungkebi, dan mulat sarira hangrasa wani. Hal itu disampaikan sejarawan dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Susanto, saat dihubungi Espos, Rabu (19/1/2022).

Kekuatan Pura Mangkunegaran, menurutnya, ada pada nilai-nilai kebudayaan yang masih dipegang sampai hari ini. Tanpa itu, siapa pun pemimpinnya hanya jadi penguasa tanpa otoritas. Padahal, kekuasaan bukan hal yang penting. Hal yang paling penting, kata dia, adalah otoritas.

Baca Juga: Berusia 24 Tahun, Ini Sosok Bhre Calon Terkuat Penerus Mangkunagoro IX

“Kalau enggak punya otoritas, kekuasaan bisa turun. Otoritas ini yang membuat dia [MN X] nanti dipercaya. Misal memimpin upacara adat mewakili keluarga. Upacara penting sekali. Upacara ini yang mengikat hati warga Mangkunegaran, termasuk kohesi sosialnya dengan masyarakat,” kata Susanto. Berita selengkapnya bisa dibaca di Harian Solopos edisi Kamis (20/1/2022).

Di halaman Soloraya, Harian Solopos mengusung headline terkait banyaknya baliho bergambar Puan Maharani jelang peresmian Pasar Legi.

Baliho Kepak Sayap Sambut Puan

SOLO-Sejumlah baliho Kepak Sayap Kebhinekaan Puan Maharani kembali bertebaran di jalanan Kota Solo, Rabu (19/1/2022). Ketua DPR itu dijadwalkan menggelar lawatan reses di Solo pada Rabu dan Kamis (20/1/2022).

Berdasarkan pantauan Espos, baliho tersebut dipasang di Jl. R.M. Said, overpass Manahan, dan Jl. Ronggowarsito. Foto dalam media iklan luar ruang itu hampir sama dengan baliho yang viral beberapa waktu lalu, namun kali ini ditambah lambang DPR dan ucapan selamat datang.

Baca Juga: Reses di Solo, Puan Maharani Disambut Baliho Kepak Sayap Kebhinekaan

Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX. Hadi Rudyatmo, mengaku tak mengetahui siapa yang memasang baliho tersebut. Namun, ia memastikan bukan atas instruksi DPC.

“Ya, enggak apa apa, wong bukan saya yang memasang,” kata dia dalam bahasa Jawa kepada wartawan, Rabu siang. Ia menyebut tak ada instruksi dari DPP untuk memasang baliho Puan.

“Enggak ada komunikasi, enggak ada instruksi tentang baliho. Saya enggak tahu, komunikasi saja tidak, koordinasi,”

Ya, saya diundang [ke peresmian Pasar Legi], saya akan datang. Soal itu [kunjungan Puan] tidak tahu, [mampir ke DPC PDIP Solo] juga tidak [dijadwalkan]. Mboten ngerti [tidak tahu],” imbuh dia. Berita selengkapnya bisa dibaca di Harian Solopos edisi Kamis (20/1/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya