SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Selasa (23/1/2024).

Solopos.com, JAKARTA—Ulasan tentang pemerintah akhirnya memberikan sejumlah alternatif untuk meringankan beban terkait pajak hiburan diangkat menjadi headline Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa (23/1/2024). Alternatif itu salah satunya adalah melalui SE Nomor 900.1.13.1/403/SJ yang ditandatangani oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Diberitakan Solopos hari ini, melalui surat edaran itu ditetapkan bahwa kepala daerah memiliki kewenangan yang diberikan Undang-Undang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (UU HKPD) untuk melakukan pengurangan tarif pajak barang dan jasa tertentu (PBJT) atas jasa hiburan yang dalam UU HKPD ditetapkan besar tarifnya 40%-75%.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Dengan kewenangan berdasarkan SE Mendagri tersebut, kepala daerah dapat mengurangi tarif PBJT hiburan sama dengan tarif sebelumnya. Pemberian insentif fiskal dengan pengurangan tarif PBJT hiburan tersebut cukup ditetapkan dengan peraturan kepala daerah (perkada).

“Dengan demikian, pelaksanaan kewenangan Kepala Daerah tersebut cukup mengacu kepada UU HKPD, PP Nomor 35 Tahun 2023 tentang Ketentuan Umum Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dan SE Menteri Dalam Negeri Nomor 900.1.13.1/403/SJ tanggal 19 Januari 2024,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto seusai beraudiensi dengan kalangan organisasi dan pelaku usaha bidang perhotelan dan jasa hiburan, Senin (22/1/2024).

“Masukannya tadi sudah kami terima semua. Saya minta, solusinya tadi dengan SE Mendagri. Pada waktu di Istana, saya sampaikan bahwa akan ada SE, dan kepala daerah bisa mengacu kepada SE Mendagri,” kata Airlangga.

Alun-alun Digarap, Pedagang Masih Beraktivitas

SOLO—Pekerjaan revitalisasi Alun-alun Selatan kompleks Keraton Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo) dimulai Senin (22/1/2024). Namun para pedagang kaki lima (PKL) belum kukutan. Mereka masih melakukan aktivitas biasa.

Berdasarkan pantauan Espos Senin siang, rumput maupun tanah Alun-alun Selatan mulai dikeruk, tepatnya di sisi timur. Sejumlah truk hilir mudik mengangkut tanah yang dikeruk dengan ekskavator. Tak jauh dari area yang dikeruk, terdapat sejumlah gorong-gorong beton atau box culvert yang kemungkinan segera dipasang di Alun-alun Selatan.

Sementara itu, sejumlah lapak PKL masih berada di Alun-alun Selatan. Sedangkan PKL yang menempati sekitar Alun-alun Selatan masih beraktivitas seperti biasa. Salah satu PKL di sisi luar Alun-alun Selatan, Bowo, 34, menjelaskan belum mendapatkan sosialisasi dari Kementerian PUPR maupun Keraton Solo mengenai penataan kawasan Alun-alun Selatan. “Pedagang yang menempati area alun-alun yang sudah mendapatkan selebaran me-ngenai revitalisasi,” kata dia kepada Espos.

Pemerintah Menggagas Wisata Belanja

JAKARTA—Pemerintah mendorong wisata belanja di Indonesia agar bisa bersaing dengan Singapura dan Thailand. Revolusi belanja digital yang membuat banyak orang berpikir mengenai kepunahan mal tidak akan terjadi apabila operator kreatif. Mal di masa depan bukan lagi menawarkan belanja di toko-toko melainkan pengalaman tatap muka baru.

Biro konsultansi manajemen global asal Amerika McKinsey menyebutkan mal di masa depan tidak akan lagi fokus pada belanja di dalam toko. Mal akan memberikan pengalaman tatap muka baru yang tidak dapat diperoleh melalui ponsel pintar—yang oleh sebagian orang disebut retailtainment.

Operator mal terkemuka mulai mengubah properti mereka menjadi destinasi yang tampilan, nuansa, maupun pengoperasiannya sangat berbeda dari pendahulunya. Di Tiongkok, mal sudah mengalokasikan 30% hingga 40% luas lantainya untuk makanan dan minuman sebagaimana dikutip dari mckinsey.com yang diakses Senin (22/1/2024).

Magnet Wisata Petik Melon

Melon merupakan buah yang cukup digandrungi oleh warga di Tanah Air. Produktivitas buah ini relatif merata di seluruh daerah. Namun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tak ada produksi melon di Kota Solo pada 2020.

Wonogiri, Sragen, Boyolali, dan Klaten, justru menjadi daerah penghasil melon yang paling banyak di Soloraya. Luas budi daya melon di kabupaten-kabupaten tersebut cukup besar. Namun kini, lahan budi daya melon makin berkembang seiring teknik budi daya greenhouse dengan teknik hidroponik semakin ramai digunakan.

Bahkan berdasarkan pantauan Espos, baru-baru ini, lahan budi daya melon itu malah tak sekadar dipakai untuk menanam hingga memanen lalu disetor ke tengkulak. Petani kini mulai menawarkan paket petik melon di lahan. Dan hal itu cukup membuat sensasi baru bagi pembeli. Sebut saja di lahan di Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Melon di sana tak lebih dari sepekan ludes diborong pembeli yang penasaran memetik melon di lahan langsung. Melihat promosinya, melon di sana disebut-sebut memiliki kualitas premium.

Simak berita di Koran Solopos edisi hari ini, Selasa (23/1/2024), lewat gawai Anda dengan mengakses koran.solopos.com. Untuk memulai berlangganan silakan daftar ke Solopos ID dengan harga mulai Rp9.999. Berlangganan Solopos ID, Anda bisa mengakses berita Koran Solopos lewat gadget, membaca konten khas Solopos.com yaitu Espos Plus, serta menikmati semua berita di Solopos.com tanpa gangguan iklan.

Bila ada pertanyaan atau kendala mengenai Solopos ID, Anda bisa mengakses Pusat Bantuan atau menghubungi WhatsApp pusat layanan pelanggan SoloposID di 081548554656.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya