SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos Rabu, 2 Juli 2014

Solopos.com, SOLO – Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Rabu (2/7/2014) memberitakan Wali Kota Solo FX. Hadi Rudyatmo, mengizinkan sekolah memungut uang seragam sekolah dari siswa pada tahun ajaran baru ini.

Sikap Wali Kota dinilai berseberangan dengan PP No. 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Berikut rangkuman berita halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu, 2 Juli 2014;

UANG SERAGAM SEKOLAH: Wali Kota Beri Izin

Wali Kota Solo FX. Hadi Rudyatmo, mengizinkan sekolah memungut uang seragam sekolah dari siswa pada tahun ajaran baru ini.

Namun, Wali Kota memberikan syarat harga seragam tak boleh melebihi harga pasaran dan tak boleh ada unsur paksaan. Sekolah juga dilarang memungut uang seragam siswa dari keluarga miskin (gakin).

Sikap Wali Kota dinilai berseberangan dengan PP No. 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.  Di sana disebutkan pelarangan pengadaan pakaian seragam atau bahan pakaian seragam oleh sekolah.

“Boleh [tarik uang seragam]. Dengan ketentuan nilainya tidak melebihi harga pasaran,” ujar Wali Kota saat dijumpai wartawan di Balai Kota Solo, menanggapi laporan Masyarakat Peduli Pendidikan Solo (MPPS) soal pungutan seragam sekolah, Selasa (1/7).

(Baca Juga: Wali Kota Solo Tak Larang Sekolah Tarik Uang Seragam)

KEGIATAN RAMADAN: Asyiknya Ngabuburit On The Bus

Bocah berusia 12 tahun, Fingki Hermawan, terus melihat ke arah jendela bus, Selasa (1/7) sore. Dia tampak senang kala melihat deretan bangunan dan kendaraan di Kota Solo.

Apalagi, saat itu dia melihat indahnya Kota Bengawan dari lantai dua sebuah bus bertingkat, bukan kendaraan yang biasa dia tumpangi. Fingki yang merupakan santri Panti Asuhan Nur Hidayah Solo tersebut sedang menaiki Bus Werkudara.

Fingki tidak pergi sendirian. Dia pergi bersama puluhan santri Panti Asuhan Nur Hidayah Solo dan Panti Aisyiyah, Jajar. Mereka hendak menuju rumah dinas Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, untuk mengikuti kegiatan buka bersama. Total, ada 55 anak yang mengikuti kegiatan buka bersama tersebut.

(Baca Juga: Bocah Panti Asuhan Ngabuburit di Bus)

MASALAH SOSIAL: Sandra Terus Menanti Kejelasan Penyakitnya

Seorang anak perempuan terbaring lemah di kasur. Kasur yang hanya cukup untuk tubuh kecilnya itu dilapisi tikar tipis di lantai semen. Gadis berkulit sawo matang tersebut bernama Sandra Indiartika, 8. Tubuhnya terlihat kurus, hingga tulang tangan dan kakinya pun terlihat menonjol.

Wajah pucat pasi seolah menjadi gambaran rasa sakit yang selama ini ia rasakan. Dengan tatapan hampa, ia menyaksikan tayangan kartun kesukaannya di televisi. Ditemani oleh neneknya, sehari-hari di dalam rumah berdinding bambu di RT 005/RW 005 Turiharjo, Desa Magendo, Grogol, Sukoharjo, itu Sandra menghabiskan hari-harinya.

Meskipun dalam keadaan sakit, Sandra tetap bersemangat untuk mencapai cita-citanya. “Saya ingin menjadi guru,” kata dia saat dijumpai Espos di rumahnya, Senin (30/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya