SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 9 Oktober 2014

Solopos.com, SOLO – Ancaman banjir di Klaten dan Tamsil PNS Solo jadi berita utama Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (9/10/2014). Diberitakan sekitar 40% dari seribuan pintu air di Kota Bersinar dalam kondisi rusak. Penyebab kerusakan yakni factor usia bangunan hingga tindak pencurian. Menurut Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten, Harjaka, performa pintu air sangat memengaruhi upaya tanggap bencana banjir.

Kabar lain, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen dilarang kembali berpartisipasi di kompetisi Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Penanaman Modal (PTSP-PM). Kebijakan itu diambil karena Sragen sudah terlalu sering mendapatkan penghargaan tersebut.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 9 Oktober 2014, berikut;

PENGHASILAN PEGAWAI: Tamsil PNS Naik Rp200.000

Pemerintah Kota Solo (Pemkot) akan menaikkan tunjangan tambahan penghasilan (tamsil) pegawai negeri sipil (PNS) golongan II dan III senilai Rp200.000.

Besaran tunjangan penghasilan yang akan diterima masing-masing PNS tersebut senilai Rp800.000, dari semula sebesar Rp600.000. Rencana kenaikan tamsil ini disampaikan Plh. Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Yulistianto, saat rapat koordinasi bersama seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Balai Tawangarum kompleks Balai Kota Solo, Rabu (8/10).

“Tamsil untuk PNS tetap dinaikkan. Ini untuk mendukung kinerja PNS, terutama golongan II dan III,” ujar Budi.

(Baca Juga: Tamsil PNS Solo bakal Naik Jadi Rp800.000)

ANCAMAN BANJIR: Ratusan Pintu Air di Klaten Rusak

Warga Klaten di jalur aliran sungai tampaknya harus benarbenar waspada saat musim penghujan tiba. Selain kondisi sebagian tanggul sungai yang rawan longsor, warga dihadapkan pada ratusan pintu air yang kurang layak beroperasi.

Informasi yang dihimpun Espos, Rabu (8/10), sekitar 40% dari seribuan pintu air di Kota Bersinar dalam kondisi rusak. Penyebab kerusakan yakni factor usia bangunan hingga tindak pencurian. Menurut Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten, Harjaka, performa pintu air sangat memengaruhi upaya tanggap bencana banjir.

Pintu air tak mampu mengelola debit sungai secara maksimal jika kelengkapannya rusak “Sudah beberapa kali air sungai mbludak ke permukiman karena pintu tak bisa dioperasikan,” ujar dia saat berbincang dengan Espos.

Harjaka mengatakan ulah tangan-tangan jahil menjadi penyebab utama kerusakan pintu air. Menurut dia, pencuri sering mengincar sejumlah bagian bangunan seperti mur yang terbuat dari kuningan, stang drat hingga daun pintu. Minimnya petugas dan lokasi pintu air yang rata-rata jauh dari permukiman membuat aksi pencurian sulit dicegah.

(Baca Juga: Ratusan Pintu Air di Klaten Rusak, Kebanyakan karena Ulah Pencuri)

IKON KOTA: Dukung Promosi Pariwisata Solo

Melalui Street Sign Tiang setinggi 2,4 meter berdiri tegak di Jl. Diponegoro, tepatnya di depan Pasar Triwindu, Solo, Rabu (8/10). Tiang berwarna hijau tersebut tampak menjadi pusat perhatian para pengguna jalan.

Empat anak muda yang mengenakan baju batik dan selempang hitan terlihat menghampiri tiang itu. Mereka bergantian berfoto di samping tiang yang di ujungnya bertuliskan Ngarsopuro dan Kota Solo tersebut. Keempatnya adalah finalis Putra Putri Solo (PPS) 2014. Walaupun matahari bersinar sangat terik, mereka asyik melakukan selfi e di dekat tiang tersebut.

INVESTMENT AWARD 2014: 2015, Sragen Dilarang Ikut Kompetisi

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen dilarang kembali berpartisipasi di kompetisi Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Penanaman Modal (PTSP-PM). Kebijakan itu diambil karena Sragen sudah terlalu sering mendapatkan penghargaan tersebut.

Penjelasan tersebut disampaikan Kepala Badan Pelayanan Terpadu Penanaman Modal (BPTPM) Sragen, Tugiyono, saat ditemui wartawan, Rabu (8/10). Dia menjelaskan Sragen sudah empat kali mendapatkan penghargaan Investment Award. Bahkan tiga penghargaan terakhir yang diterima adalah sebagai juara I. ”Karena sudah sering dapat [penghargaan], tidak boleh ikut lagi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya