SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 26 Maret 2015

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Aksi main hakim dilakukan massa di kawasan Pintu Air Demangan, Sangkrah, Pasar Kliwon, Rabu (25/3/2015) pagi. Akibatnya tersangka pencuri helm meregang nyawa di Rumah Sakit (RS) Kustati, Pasar Kliwon, Solo.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Kabar ini menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (26/3/2015). Selain itu ada pula laporan dari bencana puting beliung di Gemolong, Sragen hingga tanah ambles terjadi di Dusun Bayanan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Sragen.

Halaman Soloraya Solopos hari ini juga menampilkan keindahan hutan di Desa Anggrasmanis, Jenawi, Kabupaten Karanganyar.

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 26 Maret 2015, berikut;

AKSI MASSA: Pencuri Helm Tewas Dihajar

Aksi main hakim dilakukan massa di kawasan Pintu Air Demangan, Sangkrah, Pasar Kliwon, Rabu (25/3) pagi. Aksi massa tersebut menyebabkan tersangka pencuri helm, Sri Mulyanto alias Ngung, 20, warga Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, meregang nyawa di Rumah Sakit (RS) Kustati, Pasar Kliwon, Solo.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, aksi pencurian helm dilakukan Sri Mulyanto di rumah Andreas Ardianto, warga Kampung Sewu, Jebres, Solo, Rabu pukul 02.00 WIB. Aksi Sri Mulyanto, di permukiman padat penduduk itu tepergok warga.

Diduga lantaran panik, residivis kasus pencurian itu lari tunggang-langgang sambil membawa helm hasil curian senilai Rp200.000. Warga yang mengetahui kejadian itu sempat mengejar pelaku yang diduga membawa senjata tajam.

Sri Mulyanto pun sempat terkena jotosan warga sebelum bersembunyi di semak-semak di pinggir Kali Pepe. Dalam tempo singkat, massa menemukan Sri Mulyanto bersembunyi di semak-semak sebelah timur Pintu Air Demangan, Pasar Kliwon. Diduga karena panik, Sri Mulyanto menceburkan diri ke Kali Pepe. Warga yang geram melihat aksi pencuri itu sempat menimpuki tersangka dengan bongkahan batu dari atas sungai.

Aparat polisi yang menerima informasi tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian sekitar pukul 03.00 WIB. Tak seberapa lama,tersangka yang berada di Kali Pepe berhasil diangkat aparat polisi dibantu petugas Linmas Sangkrah.

(Baca Juga: Kronologi Maling Helm Sangkrah Tewas Dimassa, Maling Helm di Sangkrah Digebuki Massa Hingga Tewas)

BENCANA ALAM: Puting Beliung 8 Menit, Kerugian Mencapai Rp400 Juta

Puting beliung dan hujan deras yang disertai es yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Gemolong, Sragen, Selasa (24/3) sekitar pukul 16.00 WIB, mengakibatkan dua rumah roboh, 25 rumah rusak berat, dua gudang rusak parah, dan sekitar 30 rumah rusak ringat. Akibat dari kerusakan ini, diperkirakan kerugiannya mencapai Rp400 juta.

Kerusakan yang diakibatkan puting beliung ini terjadi di tiga desa, yaitu Desa Kwangen, Desa Kaloran, dan Desa Ngembatpadas. Selain rumah dan gedung gudang yang rusak, puting beliung yang menerjang selama kurang lebih delapan menit tersebut juga telah merobohkan puluhan pohon dan belasan papan reklame dan neon box yang ada di wilayah Gemolong.

Kepala Desa Kaloran, Suraya, 53, mengatakan di wilayah Desa Kaloran akibat angin kencang tersebut telah mengakibatkan 33 rumah rusak. Sedangkan dua di antaranya roboh, rumah roboh itu milik Sujar dan Sujarmin (RT 014). “Pohon yang roboh akibat angin itu di beberapa titik jalan juga telah mengganggu lalu lintas, tetapi saat ini pohon tersebut telah dibersihkan oleh petugas,” katanya kepada Espos, Rabu (25/3).

(Baca Juga: Ini Kronologis Puting Beliung di Tempel)

BENCANA ALAM: Tanah Ambles, Dua Rumah Dibongkar

Bencana tanah ambles terjadi di Dusun Bayanan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Rabu (25/3) sekitar pukul 01.00 WIB. Akibat dari bencana ini, dua rumah milik warga RT 015 Dusun Bayanan terpaksa dibongkar karena membahayakan dan tidak bisa dihuni lagi.

Dua rumah yang berada di Dusun tersebut milik Kasmi, 60, dan milik Suparno, 55. Diduga bencana itu terjadi akibat hujan yang mengguyur wilayah tersebut dan luapan air sungai yang berada di belakang rumah warga.

Pemilik rumah yang dibongkar, Kasmi, mengatakan peristiwa tersebut diperkirakan terjadi pada Rabu dini hari, namun baru diketahui pukul 06.00 WIB. Menurutnya, seluruh tembok rumahnya retakretak dan hampir roboh. Sehingga, ia memilih untuk mengungsi ke tempat saudara yang lebih aman. “Saya takut sekali, retakan itu ada di mana-mana. Kalau dibiarkan pasti akan roboh,” katanya kepada wartawan, Rabu.

Hal senada juga dikatakan Suparno, yang rumahnya juga rusak akibat bencana itu. Dia menambahkan selain membuat rumahnya retak-retak, tanah ambles juga membuat halaman rumahnya retak yang cukup panjang. Menurutnya, pekarangan rumahnya ambles hingga sedalam 50 sentimeter (cm). Bencana tanah ambles ini terjadi secara perlahan-lahan.

(Baca Juga: Pengungsi di Gempolan Butuh Sokongan Makanan, Sebagian Pengungsi di Gempolan Kembali ke Rumah)

POTENSI WISATA: Menyibak Keindahan Tersembunyi di Hutan Anggrasmanis



Suasana di lokasi air terjun Ringin Jenggot yang berada di Desa Anggrasmanis, Jenawi, Kabupaten Karanganyar, cukup sunyi dan masih terlihat alami. Hijaunya dedaunan dari pohon dan semak yang tumbuh di sekitar air terjun, ditambah beningnya air yang turun dari tebing setinggi 20 meter, menjadi pemandangan alam yang menyejukkan di lokasi itu.

Namun tidak mudah untuk menuju air terjun yang berada 4 kilometer dari permukiman warga tersebut atau sekitar 40 kilometer dari pusat kota Karanganyar. Dari pusat desa, pengunjung dapat mendekat ke lokasi dengan sepeda motor. Sejak 2012 lalu warga sudah berupaya secara swadaya untuk melebarkan dan mengeraskan jalan menuju air terjun. Meskipun pembangunan jalan tersebut baru terselesaikan dua kilometer.

Sesudah melewati jalan beton, perjalanan masih harus dilakukan dengan naik sepeda motor melewati jalan tanah dengan jarak sekitar 500 meter sebelum sampai ke air terjun. Selanjutnya perjalanan harus dilakukan dengan berjalan kaki. Selama ini air terjun tersebut belum banyak diketahui masyarakat luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya