SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 9 April 2015

Solopos hari ini memberitakan berita-berita terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Solo Computer Bazaar 2015 resmi dibuka pukul 10.00 WIB di Diamond Solo Convention Center (DSCC), Rabu (8/4/2015). Pengunjung yang sudah lama menunggu di lokasi pun langsung menyerbu pameran komputer di Kota Bengawan tersebut.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Kabar ini menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (9/4/2015). Kabar lain, Pedagang bermobil dan penyewa kios di Alun-alun Utara (Alut) Keraton masih diperbolehkan berdagang hingga akhir April. Namun, mulai awal Mei kawasan Alut harus bebas dari pedagang.

Simak rangkuman headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Kamis, 9 April 2015;

PEMBANGUNAN PASAR DARURAT: Mei, Alut Harus Bersih Pedagang

Pedagang bermobil dan penyewa kios di Alun-alun Utara (Alut) Keraton masih diperbolehkan berdagang hingga akhir April. Namun, mulai awal Mei kawasan Alut harus bebas dari pedagang.

Pernyaataan ini disampaikan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), M. Usman, kepada Espos di kantornya, Senin (6/4).

Menurutnya, Dishubkominfo masih menoleransi keberadaan pedagang bermobil hingga akhir April. Ini lantaran beberapa pedagang yang menyewa kios di Alut masih menyisakan sewa hingga akhir April. “Beberapa pedagang masih mempunyai sisa sewa, jadi kami menghormati,” kata dia.

(Baca Juga: Kerangka Pasar Darurat Klewer Dirangkai, Pedagang Pasar Klewer Ikut Kelola Dana CSR Rp9 Miliar, Dewan Adat Ancam Gugat MoU Pemkot-Keraton)

SOLO COMPUTER BAZAAR: Sedang Tren, Kamera CCTV Online Banyak Ditawarkan

Solo Computer Bazaar 2015 resmi dibuka pukul 10.00 WIB di Diamond Solo Convention Center (DSCC), Rabu (8/4). Pengunjung yang sudah lama menunggu di lokasi pun langsung menyerbu pameran komputer di Kota Bengawan tersebut.

Seolah-olah ratusan pengunjung tersebut tidak mau kehabisan promo yang ditawarkan selama Pameran pada Rabu-Minggu (8-12/4) tersebut. Selain komputer, laptop, printer, pameran tersebut juga menawarkan aneka produk lainnya seperti, smartphone, fingerspot atau presensi jari, hingga kamera closed circuit television (CCTV).

Peserta pemeran pun berlombalomba menarik perhatian pengunjung yang hadir di lokasi tersebut. Mereka memajang aneka tulisan hingga produk ke depan stan supaya bisa dilihat oleh pengunjung.

KASUS BENTROK CENGKLIK: Tersangka Kasus Bentrok Waduk Cengklik Buron

Tersangka kasus bentrokan antarpemuda di Waduk Cengklik beberapa waktu lalu, yakni Yulianto alias Lampor menjadi buronan polisi. Warga Dukuh Tegalrejo, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak. Ditetapkan sebagai tersangka sekitar satu pekan setelah bentrokan terjadi. Saat itu, Yulianto tidak langsung ditangkap karena sedang dalam masa perawatan luka akibat dikeroyok.

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kasatreskrim Polres Boyolali, AKP Budiarto, kepada Espos mengonfirmasi jika tersangka saat ini belum ditahan. Polisi saat ini masih mencari keberadaan tersangka dan belum berhasil menangkapnya. “Masih dalam pencarian, rencananya nanti kami tangkap dulu dan dimintai keterangan,” kata dia saat dihubungi Espos, Rabu (8/4).

Sementara itu, salah seorang warga sekitar Waduk Cengklik mengaku pernah memergoki Yulianto sedang mabuk-mabukan di sekitar waduk. Dia mengaku khawatir jika tersangka masih berkeliaran bisa menimbulkan kericuhan lagi.

“Beberapa waktu lalu saya melihat dengan mata kepala saya sendiri. Dia mabuk-mabukan di sekitar waduk. Seharusnya segera ditahan, nanti kalau bikin ribut lagi bagaimana? Terus terang kalau enggak ada dia kami tenang,” kata perempuan yang enggan disebutkan namanya saat ditemui Espos, Rabu.

(Baca Juga: Polisi Tetapkan Tersangka Baru dalam Bentrok Cengklik, Bentrok Cengklik Libatkan Banyak Orang Luar, Bentrokan di Waduk Cengklik, Polisi Tetapkan 2 Tersangka)

SENGKETA LAHAN: Diadang Massa, Eksekusi Bangunan Gagal

Pengadilan Negeri (PN) Solo kembali gagal mengeksekusi bangunan rumah di Jl. Sabang No. 4 Banjarsari, Solo, Rabu (8/4) pagi meskipun sudah menggandeng aparat Polresta Solo. Hal ini karena rencana eksekusi tersebut memperoleh pertentangan dari sekelompok massa.

Berdasarkan pantauan Espos di lapangan, sekelompok massa menjadi ”pagar hidup” di depan rumah yang ditempati Suharti. Sambil menghalang-halangi petugas PN Solo yang berencana mengeksekusi rumah yang dinilai bersengketa itu, sejumlah massa menggelar orasi yang dipimpin Choirul. Dalam orasinya, Choirul menilai eksekusi yang akan dilakukan PN Solo cacat hukum.

Rumah tersebut ditempati Suharti sejak 1949. Lantaran hak guna bangunan (HGB) dinilai telah habis, rumah Suharti sudah tidak dapat diklaim hak perorangan. ”Eksekusi ini jelas cacat hukum,” kata Choirul saat orasi di sela-sela eksekusi.

Dalam kesempatan itu, salah satu petugas PN Solo, Rohadi sebenarnya sudah membacakan amar putusan sebagai dasar eksekusi. ”Berdasarkan amar putusan Mahkamah Agung (MA), PN Solo berhak mengeksekusi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya