SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 14 April 2015

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO — Data program Perlindungan Sosial (PPLS)  dalam Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Kriwen, Kecamatan Sukoharjo, ditengarai kurang sesuai dengan kenyataan. Banyak warga miskin yang merasa belum mendapatkan bantuan sebagaimana mestinya.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Kabar ini menjadi berita utama di halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Selasa (14/4/2015).

Berita lain di halaman Soloraya, ada kabar seputar penyitaan minuman keras (miras) oleh Aparat Kepolisian dari Polresta Solo. Tidak ketinggalan, kabar tentang kemeriahan perayaan Hari Ulang Tahun ke-11 Solopos FM turut mewarnai halaman Soloraya hari ini.

Simak rangkuman berita di halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 14 April 2015, berikut ini;

PEMBAGIAN PSKS: Lurah Jadi Sasaran Komplain
Data Program Perlindungan Sosial (PPLS) dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2011 masih digunakan sebagai pijakan penyaluran PSKS jatah Januari-Maret 2015. Padahal, tak sedikit warga miskin yang tidak tercatat sebagai rumah tangga sasaran (RTS) penerima PSKS.

Sebaliknya, banyak warga mampu secara ekonomi justru masuk dalam daftar penerima. Hal ini disampaikan Lurah Kriwen, Kecamatan Sukoharjo, Sri Mulyono, saat ditemui wartawan di sela-sela penyaluran Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di kantor lurah setempat, Senin (13/4/2015).

Di samping itu, dia menyampaikan penyaluran PSKS menyisakan masalah lain. Pada satu sisi banyak warga yang senang merasa terbantu karena menerima PSKS. Pada sisi lain ada warga miskin yang tidak mendapat jatah PSKS.

Kondisi tersebut membuat warga miskin yang tidak mendapatkan PSKS komplain atau bahkan protes. Lurah pun, kata Mulyono, menjadi sasaran empuk komplain mereka.

“Kalau sudah begitu saya hanya bias menjawab saya tidak berwenang mengubah data yang sudah ada. Tapi saya sampaikan juga kalau ada pembaruan data, warga miskin yang belum terdata akan dimasukkan,” papar Mulyono.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: Antisipasi Kecemburuan Sosial, PSKS di Weru Dipotong Rp100.000]

PENGUNGKAPAN KASUS: Polisi Sita Miras 100 Botol Diduga Palsu
Aparat Kepolisian dari Polresta Solo berhasil menyita 100 botol minuman keras (miras) di wilayah Laweyan Sabtu (10/4/2015). Miras sebanyak 100 botol tersebut disita karena diduga palsu.

Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ahmad Lutfi , mengatakan miras tersebut disita dari sebuah rumah milik H, 68 di daerah Laweyan. Miras 100 botol tersebut terdiri atas berbagai jenis dan merek di antaranya miras merek Yellow tail, Chivas, Batasiolo, Chocolate, Tequila, Dolcevita, Clazy, dan Windam 888.

Kapolresta menjelaskan kasus ini terbongkar setelah salah seorang warga curiga ada salah satu rumah yang menyediakan minuman keras. Warga kemudian melapor ke polisi dan dilakukan penggerebekan.

“Pada Jumat (10/4/2015) lalu dilakukan penggeledahan di tempat tersangka di daerah Laweyan. Kami menemukan barang bukti tersebut dan langsung menyitanya,” kata Kapolresta dalam gelar perkara di halaman Mapolresta Surakarta, Senin (13/4/2015). Seusai digeledah, lanjut dia, tersangka langsung ditangkap untuk pemeriksaan lebih lanjut. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku mendapatkan minuman keras tersebut dari seseorang yang tidak dikenalnya.

“Dia mengaku didatangi orang tersebut sekitar akhir Maret 2015 lalu sekitar pukul 14.00 WIB di rumahnya di Laweyan,” kata dia.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: Polresta Solo Sita 100 Miras yang Diduga Palsu]

HUT RADIO: 11 Tahun Solopos FM Menjadi Rujukan Warga Soloraya
Kehangatan terasa begitu memasuki Ruang Gagasan Griya Solopos di Jl. Adisucipto 190 Karangasem, Solo, Senin (13/4/2015). Sejumlah awak redaksi Harian Umum (HUT) Solopos, manajemen PT Solo Audio Utama, dan para awak Solopos TV berbaur jadi satu.

Para stakeholder juga turut hadir dalam puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-11 Radio Solopos FM tersebut. Sejak lahir 2004 lalu, Solopos FM mampu menjadi jendela informasi terkini yang masuk ke berbagai lini masyarakat.

Perjalanan Solopos FM ditayangkan lewat tayangan film pendek hasil produksi kru Solopos TV. Tayangan video dokumenter singkat itu menunjukkan dedikasi awak manajemen Solopos FM.

Solopos FM menyampaikan pantauan lalu lintas di Kota Bengawan hasil kerja sama dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo. Lewat layanan live streaming, program siaran Solopos FM juga bisa dinikmati masyarakat melalui jaringan Internet.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com



[Baca juga: Inilah Kemeriahan Perayaan HUT ke-11 Solopos FM]

PEMERINTAHAN DESA: Pemdes Harus Alokasikan Anggaran Pelatihan TI
Pemerintah desa mulai diminta mengalokasikan sebagian anggaran desa untuk pelatihan komputer dan Internet bagi perangkat desa.

Kepala Bagian (Kabag) Pemerintah Desa (Pemdes) Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali, Arief Wardianta, menyampaikan alokasi anggaran untuk pelatihan perangkat desa sifatnya wajib. Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari penerapan UU Desa. Menurut dia, semua kepala dan perangkat desa didorong untuk menguasai komputer dan teknologi informasi (TI).

“Bahkan perekrutan perangkat desa selanjutnya juga akan mensyaratkan penguasaan aplikasi komputer,” kata Arif, saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya, Senin (13/4/2015).

Arif mengakui saat ini perangkat desa dan kepala desa yang menguasai teknologi informasi sangat minim. “Sehingga mulai tahun ini pemerintah desa wajib memasukkan anggaran pelatihan dalam APB Desa yang saat ini sedang disusun.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: Hubungan Diplomatik Memburuk, Duta Seni Boyolali Batal ke Australia]

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya