SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 20 April 2015

Solopos hari ini memberitakan berita-berita terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah diprediksi bakal mengalami kesulitan merekrut panitia ad hoc pemilihan umum khususnya untuk anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan panitia pemungutan suara (PPS) di tingkat desa.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Kabar ini menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Senin (20/4/2015). Selain itu ada pula kabar dari Hari Bumi di Solo dan ambrolnya Jembatan Kembang di Kecamatan Sambirejo, Sragen.

Kabar lain, proses pemugaran Candi Induk Sukuh mulai pada Senin, (20/4). Namun, proses pemugaran dipastikan tidak akan mengganggu pengunjung Candi Sukuh.

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Senin, 20 April 2015, berikut;

PILKADA 2015: KPU akan Kesulitan Rekrut KPPS

Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah diprediksi bakal mengalami kesulitan merekrut panitia ad hoc pemilihan umum khususnya untuk anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan panitia pemungutan suara (PPS) di tingkat desa.

Dalam ketentuan PKPU terbaru, orang yang pernah menjadi KPPS, PPS, dan panitia pemilihan kecamatan (PPK) selama dua periode pemilihan kepala daerah (pilkada), untuk pilkada tahun ini tidak diperbolehkan lagi menjadi panitia penyelenggara pemungutan suara.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: KPU Bakal Kesulitan Rekrut KPPS, Lagi, Data Kependukan Jadi Masalah, Peraturan Belum Tuntas, KPU Resmikan Tahapan Pilkada Serentak 2015)

HARI BUMI: Berbagi Pohon, dari Penghijauan sampai Investasi

Belakangan warga Solo dan sekitarnya akrab dengan hawa panas meski di tengah hari turun hujan. Mengusap keringat dan menggerak-gerakkan baju jadi kegiatan lazim warga di siang bolong.

Bagi yang beraktivitas di luar ruangan, berteduh di bawah pohon menjadi solusi mujarab melawan panas. Sayangnya, belum semua orang mengerti  dan peduli manfaat pohon untuk kehidupan.

Halaman rumah yang lowong justru dicor tanpa memberi jeda untuk penghijauan. Berawal dari fenomena itu, sekelompok mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSSR) Universitas Sebelas Maret (UNS) berinisiatif membagikan bibit pohon gratis kepada pengunjung car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi. Sekitar 110 pohon beragam jenis seperti mangga, durian, jambu mete, jarak, hingga sengon laut ditebar untuk penghijauan lingkungan.

“Mari Pak, Bu, bibit pohon gratis. Mau ditanam di rumah juga boleh,” ucap seorang mahasiswa kepada warga di CFD yang melintas di Plaza Sriwedari, tempat pembagian bibit pohon.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

BENCANA ALAM: Kerugian Jembatan Kembang Ambrol Capai Rp1,3 M

Kerugian materiil akibat ambrolnya Jembatan Kembang di Kecamatan Sambirejo, Sragen, ditaksir mencapai Rp1,3 miliar.

Jembatan selebar 22 meter itu ambrol akibat terjangan banjir banding, Kamis (16/4) dini hari. Penjelasan tersebut disampaikan Kabid Bina Marga DPU Sragen, Hutomo Ramelan, saat ditemui wartawan, di Sragen, Sabtu (18/4). “Panjang Jembatan Kembang sekitar 22 meter dan lebar lima meter. Kerugian materiil kami taksir sekitar Rp1,3 miliar,” tutur dia.

Tomi, panggilan akrab Hutomo, mengatakan pihaknya masih menghitung kebutuhan anggaran untuk membangun kembali Jembatan Kembang. Selain kerusakan jembatan, banjir yang melanda pekan lalu membuat badan jalan rusak.

Salah satunya kerusakan jalan di Dukuh Ngunut, Jetis, Sambirejo. Tapi, volume kerusakan dan kerugian materiil dampak banjir terhadap infrastruktur jalan masih dihitung. ”Yang jelas separuh badan jalan ambrol,” imbuh dia.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Jembatan di Karangtengah Ambrol, 17 Jiwa Terisolasi, Kodim Temanggung Bersama Warga Bangun Jalan dan Jembatan)

PELESTARIAN SITUS: Pemugaran Candi Sukuh Tidak Ganggu Pengunjung

Proses pemugaran Candi Induk Sukuh mulai pada Senin, (20/4). Namun, proses pemugaran dipastikan tidak akan mengganggu pengunjung Candi Sukuh. Hal itu disampaikan Koordinator Tim Pemugaran Candi Induk Sukuh, Sudarno, kepada Espos, Minggu (19/4). Sudarno menjelaskan selama pemugaran, pengunjung diperbolehkan mendekati Candi Induk Sukuh pada jarak tertentu. Bahkan, Sudarno menyilakan pengunjung bertanya proses pemugaran.

”Silakan saja kalau mau tahu. Saya pikir masyarakat juga harus tahu proses pemugaran. Supaya ikut merawat. Kami tidak akan membatasi pengunjung yang datang,” ungkap Sudarno.

Terkait pemugaran, dia menjelaskan delapan orang dari tim pemugaran Candi Sukuh dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah (Jateng) akan melakukan pengecekan kondisi Candi Sukuh kali terakhir pada Senin.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

 

(Baca Juga: Tim Beri Penomoran pada Gambar Batu Candi Sukuh, Pemugaran Candi Sukuh Bakal Melibatkan Tim Khusus, Bagian Bawah Menggelembung, Candi Sukuh Karanganyar Dipugar)

Solopos hari ini memberitakan konflik PSSI hingga peringatan Hari Kartini di Solo.

Solopos.com, SOLO – Konflik PSSI menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini, Senin (20/4/2015). Diberitakan Solopos, PSSI yang telah dibekukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, mengambil langkah dengan mengajukan somasi.

Kabar lain, Sebanyak 19 negara Asia-Afrika mengajukan permintaan untuk mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).



Selain itu ada pula kabar dari opini WTP Boyolali yang digugat hingga aksi warga Solo memperingati Hari Kartini.

Simak rangkuman berita utama Harian Umum Solopos hari ini, Senin 20 April 2015, berikut;

KONFLIK PERSEPAKBOLAAN: PSSI Somasi Menpora

PSSI mengambil langkah hukum ihwal pembekuan induk organisasi sepak bola itu oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. PSSI telah membentuk tim hukum yang digawangi oleh Hinca Panjaitan dan Gusti Randa. Bahkan, PSSI yang telah dibekukan ini akan mengajukan somasi terhadap Menpora Imam Nahrawi. ”Kami berharap surat itu ditinjau kembali dan dicabut.

Kami juga akan melakukan upaya hukum ke PTUN,” kata Wakil Ketua PSSI, Hinca Panjaitan yang sebelumnya menjadi Ketua Komisi Disiplin PSSI itu di Surabaya, Minggu (19/4).

Selain itu, PSSI akan melaporkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (18/4) ke AFC dan FIFA. Langkah PSSI ini merupakan bentuk pengabaian dari pembekuan PSSI.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: “PSSI Memang Amburadul, Banyak Mafianya”,  Dirgahayu ke-85 PSSI, Netizen: Selamat Ultah Terakhir!, Dibekukan, PSSI Pilih Pengurus Baru, Menpora: Mungkin Bonek Sudah Muak)

PERINGATAN KAA: 19 Negara Asia-Afrika Ingin Bertemu Jokowi



Sebanyak 19 negara Asia-Afrika mengajukan permintaan untuk mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pertemuan bilateral tersebut diajukan kepada Kementerian Luar Negeri di selasela Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta dan Bandung, Minggu-Jumat (19-24/4).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan sudah ada 19 negara yang ingin menggelar bilateral meeting dengan Presiden Jokowi. ”Ada 19 negara. Kami harus menyusun jadwal pertemuan Presiden,” katanya di sela-sela rangkaian acara KAA di JCC, Minggu (19/4).

Retno menuturkan Kemenlu akan mengakomodasi sebanyak mungkin pertemuan bilateral. Sebab, 19 negara yang mengajukan bilateral meeting merupakan tamu Indonesia.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Iming-Imingi Makan Enak, Menlu Afsel Bujuk Presidennya Hadiri KAA, Begini Cara Indonesia “Taklukkan” Negara Pendukung OPM, Bandung Gembira Peringati KAA)

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH: Menggugat Opini WTP untuk Boyolali

Selama tiga tahun berturut-turut, 2011-2013, Kabupaten Boyolali selalu mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam pelaksanaan APBD. Sesuai Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK yang dapat diakses publik, banyak temuan yang terindikasi kuat sebagai mengarah ke tindak pidana korupsi (tipikor).

Aktivis Masyarakat Transparansi Boyolali, Bramastia, mempertanyakan opini WTP dari BPK kepada pengelolaan APBD Boyolali padahal auditor BPK menemukan banyak kasus di Boyolali. Menurut Bramastia, opini WTP sangat tidak tepat diberikan kepada Boyolali.

”Kalau ada banyak kasus dan saat ini makin banyak, bagaimana mungkin BPK memberikan opini WTP? Opini WTP ini layak digugat, layak dipertanyakan,” kata Bramastia ketika ditemui Espos, pekan lalu. Espos mendapatkan rincian LHP BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah daerah (LKPD)Boyolali tahun 2014.



Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

AKSI WARGA: Inspirasi Kartini, Perempuan Solo Bergerak

Ratusan perempuan mengikuti Karnaval Kartini 2015 di car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi Solo, Minggu (19/4). Simak laporan wartawan Solopos, Indah Septiyaning W, di Harian Umum Solopos hari ini.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Perempuan Solo Bergerak Jelang Hari Kartini, Ini Laporan Lengkapnya, Polwan Solo Monopoli Petugas Upacara)



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya