SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 24 Maret 2015

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terbaru di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Duel Agus Fatchur Rahma dan Kusnidar Untung Yuni di Pilkada Sragen hingga kisah pengungsi Dukuh Jambon RT 001/RW 006, Menjing, menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (24/3/2015).

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Mayoritas Analis Rekomendasi Beli Saham BBRI

Kabar lain,  Sedikitnya 21 orang terjaring dalam operasi psikotik tim gabungan Satpol PP se-Kota Solo pada Senin (23/3/2015). Setelah diperiksa, 13 orang terindikasi mengalami psikotik (gangguan jiwa), tujuh lainnya gelandangan dan pengemis dari luar kota.

Selain itu ada pula kabar kebakaran di Kantor Pemerintah Desa Bandungan, Jatinom, Klaten, Minggu (22/3/2015).

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 24 Maret 2015, berikut;

PILKADA SRAGEN: Duel Agus Vs Yuni Berpeluang Terulang

Pertarungan antara Agus Fatchur Rahman dengan Kusdinar Untung Yuni Sukowati atau Yuni dalam Pilkada Sragen 2011 berpeluang terulang kembali pada Pilkada Sragen 2015.

Dua tokoh tersebut berpeluang menjadi calon bupati partai politik (parpol) masing-masing dalam Pilkada Sragen 2015. Agus bakal diusung Partai Golkar Sragen. Sedangkan Yuni mendaftarkan diri sebagai calon bupati di Sekretariat DPC PDIP Sragen, Senin (23/3). Yuni datang ditemani suaminya, Akbar.

Kedatangan Akbar Zulkifi Osman mematahkan opini yang berkembang beberapa waktu terakhir bahwa Yuni tak mendapat restu suami untuk maju kembali dalam pilkada. Saat ditemui wartawan seusai mendaftarkan diri sebagai calon bupati PDIP, Yuni mengaku mendapat dukungan penuh keluarga besarnya untuk bertarung dalam Pilkada Sragen.

Yuni mengaku merasa terpanggil untuk mengabdikan diri bagi pembangunan Bumi Sukowati. ”Lima tahun terakhir tidak ada kemajuan berarti di Sragen,” tutur dia.

Yuni menyatakan persiapan pemenangan pilkada telah dilakukan. Salah satu yang menurut dia penting adalah soliditas pengurus dan kader PDIP di Bumi Sukowati. Dia berharap kekalahan PDIP dalam Pilkada 2011 tidak terulang lagi. Salah satu yang menurut Yuni krusial yaitu gempuran politik hitam mendekati hari pemungutan suara. ”Black campaign kental sekali saat Pilkada 2011. Saat itu beredar selebaran berisi seruan tidak menjadikan perempuan sebagai pemimpin [bupati],” ujar dia.

Ketua DPC PDIP Sragen, Bambang Samekto, yang menyambut langsung kedatangan Yuni, menyatakan mendukung penuh pendaftaran Yuni sebagai calon bupati Sragen. Menurut dia jajaran pengurus dan kader PDIP siap memenangkan siapa pun calon bupati-wakil bupati (wabup) yang mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP.

Hingga Senin petang, baru Yuni dan Sugiyamto (Sekretaris DPC PDIP Sragen) yang mendaftarkan diri sebagai calon bupati di Sekretariat DPC PDIP Sragen.

(Baca Juga: Agus dan Yuni Duel Lagi?)

KISAH PENGUNGSI: Mengosongkan Rumah demi Menghindari Musibah

Pria paruh baya itu duduk di luar rumah. Dia menyanding sejumlah perabot, seperti almari, meja, dan lainlain. Berbeda dengan sejumlah warga lain yang sibuk memilah barang dan menaikkan ke truk, pria yang tinggal seorang diri ini lebih banyak duduk.

“Saya tidak tahu bagaimana mengangkut perabot ini. Rumah saya agak masuk. Katanya enggak ada mobil yang bisa naik sampai sini [dekat rumah],” kata warga Dukuh Jambon RT 001/RW 006, Menjing, Sadiyo, 40.

Sadiyo ditemani salah satu sukarelawan. Mereka memutuskan barang apa yang akan dibawa mengungsi. Namun, Sadiyo mengaku resah. Rumahnya terpisah dari permukiman. Rumahnya dekat tebing yang longsor dan memutus sebagian jalan kampung di RT 001. Jalan menuju rumahnya menanjak dan sempit. Hal itu menyulitkan mobil bak terbuka maupun truk menjangkau rumahnya.

(Baca Juga: Sebagian Pengungsi di Gempolan Kembali ke Rumah, Pengungsi di Gempolan Butuh Sokongan Makanan)

PENERTIBAN UMUM: 21 Orang Terjaring Operasi Psikotik Se-Kota Solo

Sedikitnya 21 orang terjaring dalam operasi psikotik tim gabungan Satpol PP se-Kota Solo pada Senin (23/3). Setelah diperiksa, 13 orang terindikasi mengalami psikotik (gangguan jiwa), tujuh lainnya gelandangan dan pengemis dari luar kota.

Dalam operasi gabungan kali ini tim Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo bekerja sama dengan Griya Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Solo. Para anggota perlindungan masyarakat (Linmas) Solo yang menjadi ujung tombak dalam penertiban tersebut.

Anggota Satpol PP Kota Solo yang turun ke lapangan, Wisnu Wardhana, Senin, mengatakan total yang terjaring ada 21 orang. Ketika dijaring, mereka rata-rata dalam kondisi, kotor, lusuh, compangcamping, dan bau. Dengan menggunakan mobil patroli Satpol PP, tim langsung membawa mereka ke gedung bekas Puskesmas Banjarsari.

Sesampainya di sana, orang-orang yang terjaring tersebut dimandikan dan diberi pakaian pantas pakai, dipangkas rambutnya, serta diberi makan siang.Wisnu mengatakan beberapa dari 21 orang tersebut ada yang sebelumnya sudah pernah terjaring.



Tujuh orang yang bukan orang psikotik langsung dipulangkan ke daerah masing-masing. Ada satu orang lansia psikotik yang sengaja tidak dibawa ke RSJD Solo karena diketahui ada anggota keluarganya yang akan datang menjemput.

PERISTIWA KEBAKARAN: Kantor Pemdes Bandungan Terbakar

Kebakaran terjadi di Kantor Pemerintah Desa Bandungan, Jatinom, Minggu (22/3) malam. Akibat kebakaran itu, sejumlah arsip pemerintah desa terbakar.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Espos dari berbagai sumber, kantor yang berada di tepi jalan kabupaten antara Jiwan, Karangnongko-Kayumas, Jatinom itu terbakar sekitar pukul 23.30 WIB. Api kali pertama dilihat oleh pengendara sepeda motor yang melintas di depan Kantor Pemerintah Desa Bandungan yang langsung memberitahukan kepada warga setempat.

“Saya juga dikasih tahu kemudian datang dan mencoba mematikan api yang ada pada meteran listrik. Tetapi, api di dalam [kantor] itu sudah besar,” jelas petugas kebersihan kantor pemerintah Desa Bandungan, Siswo Marjono, 59, saat ditemui Espos Senin (23/3).

Beruntung, api tak menghanguskan seluruh ruangan kantor pemerintah desa setempat. Api berhasil dipadamkan setelah warga bergotong royong memanfaatkan tandon air yang tak jauh dari lokasi kejadian.

(Baca Juga: Kantor Pemdes Bandungan Terbakar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya