SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 7 Agustus 2014

Solopos.com, SOLO – Kabar Soloraya hari ini, Kamis (7/8/2014), disajikan Harian Umum Solopos dengan sejumlah berita-berita menarik. Diantaranya kabar seputar DPRD Solo yang plesir jelang akhir masa jabatan hingga tradisi bakdo kupat.

Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 7 Agustus 2014 berikut;

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

KINERJA WAKIL RAKYAT: Jelang Purnatugas, Legislator Pelesir

Puluhan anggota DPRD Kota Solo periode 2009-2014 bakal berangkat studi banding ke luar daerah, Kamis (7/8). Perjalanan ini dilaksanakan hanya sepekan sebelum masa jabatan mereka berakhir.

Namun dengan waktu tersisa yang sangat singkat itu, anggota DPRD periode ini tetap melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke luar daerah. Sebanyak 20 legislator yang tergabung dalam Badan Anggaran (Banggar) dijadwalkan berangkat studi banding ke Bali dan Tangerang selama tiga hari terhitung sejak Kamis ini.

Namun, tidak semua pimpinan dan anggota Banggar berangkat. Anggota Banggar, Honda Hendarto dan Wakil Ketua DPRD Solo, Muh. Rodhi, dipastikan tidak ikut serta.

Sementara, Ketua Banggar yang ex officio Ketua DPRD Solo, Y.F. Sukasno, ada perjalanan dinas lain, yakni menghadiri undangan di Jawa Timur. Selain Banggar, 10 anggota DPRD yang masuk dalam Pansus Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pencegahan Perdagangan Manusia (Traffi cking) juga melakukan perjalanan dinas ke Jakarta dengan tujuan konsultasi ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) selama dua hari terhitung sejak Kamis ini.

(Baca Juga: Masa Kerja Tinggal Sepekan, Puluhan Wakil Rakyat Dinas Luar Daerah)

TRADISI BAKDO KUPAT: Gelar Kirab untuk Mempererat Silaturahmi

Terik sinar matahari terasa menyengat kulit. Namun ratusan warga ramai-ramai berkumpul dan memadati Gelora Serba Guna di Jl. Kutilang IV, Cinderejo Kidul, Gilingan, Banjarsari, Solo pada Rabu (6/8) sekitar pukul 15.00 WIB.

Ya, ratusan warga Gilingan baik anak-anak maupun orang dewasa bersiap mengikuti Kirab Ketupat. Mereka tumplek blek mengikuti tradisi Bakda Kupat yang baru kali kedua dilaksanakan di sana. Dengan menggunakan berbagai jenis pakaian mulai pakaian adat seperti kebaya hingga pakaian muslim, mereka membentuk barisan.

Tak ketinggalan mereka membawa barang bekas seperti galon air mineral dan kaleng bekas yang disulap menjadi alat musik. Bahkan ada yang membawa peralatan drumband untuk menyemarakkan jalannya kirab. Seperti yang dilakukan seorang bocah, Naufal Cesa, 9, warga Cinderejo RT006/RW 005. Dia membawa galon bekas dan kayu sebagai pemukul galon. “Biar ramai jadi bawa galon. Suaranya juga tak kalah seperti drumband,” ujar dia kepada Espos.

Dalam tradisi ini, tak lupa ratusan ketupat yang telah dibentuk menjadi gunungan diarak keliling kampung. Sementara di pinggir lapangan, puluhan ibu-ibu sibuk mempersiapkan makanan ketupat dan opor yang akan dibagikan pada peserta kirab.

Prosesi kirab ini mendapat perhatian dari warga sekitar dan luar kampung Gilingan. Mereka datang untuk mengikuti jalannya kirab hingga ikut berebut makan ketupat opor. Budaya Bakda Kupat merupakan tradisi masyarakat Jawa dalam menyambut datangnya bulan Syawal.

KEBUTUHAN BAHAN BAKAR: Antrean Pembelian Solar Bersubsidi di Sragen Mengular

Antrean panjang pembelian solar terjadi di SPBU Pilangsari, Sragen dalam dua hari terakhir. Hal itu disebabkan mulai beroperasinya kendaraan berat pasca-Lebaran serta habisnya pasokan solar di sejumlah SPBU wilayah Jawa Timur.

Berdasarkan pantauan Espos, Rabu (6/8) siang, di SPBU milik pemkab itu, antrean pembelian solar didominasi kendaraan berat seperti truk trailer. Antrean mencapai beberapa ratus meter dari pintu masuk SPBU ke arah timur jalan raya Sragen-Ngawi.

Supervisor SPBU Pilangsari, Suparwanto, mengungkapkan antrean panjang tersebut sudah terjadi sejak Selasa (5/8). Dia menjelaskan antrean hari sebelumnya mencapai 500 meter dari SPBU Pilangsari yang terletak di Kecamatan Ngrampal tersebut.

Kondisi itu otomatis berdampak pada peningkatan kebutuhan solar yang naik 50% dibanding sebelumnya. “Kemarin [Selasa] bisa mencapai 25.000 liter. Padahal, biasanya hanya sekitar 15.000 liter sampai 16.000 liter,” jelas dia saat ditemui wartawan di SPBU Pilangsari, Rabu.

(Baca Juga: Aturan Jam Beli Solar di Klaten Sudah Tak Berlaku, Wah! Hanya 35 dari 724 SPBU di Jateng-DIY Turut Batasi Penjualan Solar!, Penjualan Solar di 4 SPBU Solo Dibatasi, SPBU Ikuti Aturan)

KURIKULUM 2013: MGMP Kesda SMP Susun Buku Sendiri

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kesenian Daerah (Kesda) memutuskan menyusun buku ajar sendiri. Namun, siswa yang ingin membeli buku Kesda harus merogoh kocek pribadi karena kemungkinan buku Kesda tidak dikaver dana bantuan operasional siswa (BOS).

Bendahara MGMP Kesda SMP, Retno Lesnarning, saat rapat dengan anggota MGMP mengatakan pihaknya berharap tak muncul gejolak di kalangan orang tua siswa terkait buku ajar Kesda.

(Baca Juga: Penerapan Mampu Tumbuhkan Wawasan Kebangsaan, Siswa Mulai Berkenalan dengan Kurikulum 2013, Kurikulum 2013 Butuh Sosialisasi Lebih Lanjut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya