SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Jumat, 10 Oktober 2014

Solopos.com, SOLO – Rencana Pemkot Solo menaikkan tamsil PNS golongan II dan III yang menuai kritikan jadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (10/10/2014). Banggar DPRD Solo meminta kenaikan tunjangan tamsil ditunda mengingat kondisi keuangan daerah yang memprihatinkan.

Selain itu, ada pula kabar Badan Narkotika Nasional (BNN) yang dinilai telah salah menangkap dua anggota Polres Sukoharjo yang diduga sebagai pengedar obat-obatan terlarang.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos berikut;

PENGHASILAN PEGAWAI: Banggar Tolak Kenaikan Tamsil PNS

Rencana Pemkot Solo menaikkan tunjangan tambahan penghasilan (tamsil) pegawai negeri sipil (PNS) golongan II dan III menuai kritikan.

Badan Anggaran (Banggar) DPRD Solo meminta kenaikan tunjangan tamsil ditunda mengingat kondisi keuangan daerah yang memprihatinkan. Rencana Pemkot menaikkan tunjangan tamsil itu dinilai sebagai kebijakan yang ironis lantaran tidak ada kenaikan dana alokasi umum (DAU) di 2015.

Wakil Ketua Banggar DPRD Solo, Umar Hasyim, saat ditemui Espos, Kamis (9/10), menilai kebijakan menaikkan tunjangan tamsil dari Rp600.000/orang menjadi Rp800.000/orang itu kontradiktif dengan kondisi keuangan daerah yang minim di tahun depan.

“Kebijakan itu sungguh ironis karena Solo tidak mendapatkan tambahan DAU dari pemerintah pusat. Tambahan DAU yang hanya Rp3 miliar itu kami anggap bukan tambahan. Apalagi gaji para pegawai negeri sipil (PNS) akan dinaikan 6% pada tahun depan,” terang dia.

(Baca Juga: Tamsil PNS Solo bakal Naik Jadi Rp800.000)

KASUS NARKOBA: BNN Salah Tangkap

Badan Narkotika Nasional (BNN) dinilai telah salah menangkap dua anggota Polres Sukoharjo yang diduga sebagai pengedar obat-obatan terlarang.

BNN dan Polres Sukoharjo telah duduk bersama mengklarifikasi masalah itu pada Rabu (8/10) malam hingga dini hari. Setelah semuanya klir, kedua polisi yang ditangkap di kantor salah satu kantor ekspedisi di Jl. Slamet Riyadi, Kleco, Solo [bukan Jl. Slamet Riyadi Kartasura seperti diberitakan sebelumnya], yakni Bripka Roni Budi dan Brigadir Arif Jonathan, akhirnya dilepas.

“Setelah kejadian, Rabu malam BNN ke Polres bertemu dengan kami. Kami bertemu sampai pukul 03.00 WIB, setelah klarifikasi semuanya klir. Anggota saya ke jasa pengiriman barang itu memang dalam rangka tugas dan ada surat tugasnya,” kata Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (9/10).

Lebih lanjut, Kapolres mengatakan setelah persoalan selesai mereka sekarang menjalin kerja sama untuk mengungkap kasus peredaran narkoba. Sebagaimana diinformasikan, jajaran Polres Sukoharjo menangkap seorang pengedar narkoba berinisial BH di Palur, Mojolaban, Senin (29/9). Barang bukti sabu-sabu yang disita dari BH cukup besar yakni mencapai 2 ons dengan nilai nominal sekitar Rp300 juta.

(Baca Juga: BNN Tangkap 2 Anggota Polres Sukoharjo, Terlibat Kasus Sabu-Sabu?)

KECELAKAAN KARAMBOL: Truk Terjun ke Sungai, Sopir Tewas

Ilustrasi Kecelakaan Karambol (JIBI/Solopos)

Ilustrasi Kecelakaan Karambol (JIBI/Solopos)

Kecelakaan karambol maut terjadi di jalan Solo-Semarang, tepatnya di jembatan wilayah Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Boyolali, Kamis (9/10). Seorang sopir truk, Ketut Sueca, 41, tewas karena kendaraan yang dikemudikannya terjun ke sungai.

Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 12.30 WIB itu melibatkan tiga kendaraan bermotor, yakni truk tronton bermuatan puluhan ton pakan ayam, mobil sedan Hyundai Excel-II, dan mobil Daihatsu Xenia.

(Baca Juga: Truk Hantam 2 Mobil di Jalan Solo-Semarang, 1 Tewas)

KEBERSIHAN VASTENBURG: Dari Tumpukan Sampah Hingga Bau Kotoran Kuda

Bau asap dari pembakaran sampah sangat menyengat di hidung saat Espos berjalan ke arah Benteng Vastenburg Solo, Kamis (9/10) pagi. Ada empat gundukan sampah yang dibakar di bawah pohon randu arah pintu masuk benteng. Namun, hanya satu gundukan sampah yang apinya masih menyala.

Di bagian lain, tumpukan sampah bekas makanan dan minuman berserakan di area benteng bercampur dengan rumput dan daun yang mengering akibat sengatan matahari di musim kemarau.

Sedangkan di sebelah kanan pintu masuk benteng, kotoran kuda berserakan menimbulkan bau tak sedap. Alhasil, setiap orang masuk ke area benteng harus menutup rapat-rapat hidung mereka. Entah darimana asal kotoran hewan yang mengotori kawasan cagar budaya yang dibangun 24 Februari 1861 tersebut.



(Baca Juga: Besok, RIS Hentak Benteng Vastenburg Solo, 17 Band Bakal Tampil, 10 Lagu, Edane Siap Tampil “Edan” di Vastenburg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya