SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 9 Maret 2015

Solopos hari ini memberitakan integrasi Balapan-Tirtonadi hingga Dies Natalis ke-39 UNS.

Solopos.com, SOLO – Dies Natalis ke-39 UNS hingga penggarapan proyek integrasi Balapan-Tirtonadi menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Senin (9/3/2015).

Promosi BRI Hadiahkan Mobil dan Logam Mulia kepada Pemenang Super AgenBRILink

Selain itu ada pula kabar dari longsor di Dukuh Ngargorejo RT 003, Desa Bukuran, Kecamatan Kalijambe, Sragen, yang terjadi Sabtu (7/3/2015) sekitar pukul 15.00 WIB.

Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 9 Maret 2015, berikut;

DIES NATALIS KE-39 UNS: Durian Semar hingga Batu Mulia Dipamerkan

Tantri, warga Pucangsawit berjalan pelan. Sesekali langkahnya berhenti di salah satu stan. Pagi itu, Tantri bersama tetangganya datang untuk melihat Pameran Inovasi Komersialisasi Produk Riset dan Pesta Rakyat dalam rangka Dies Natalies ke-39 Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo di halaman Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS, Minggu (8/3).

Pameran ini terbagi dalam beberapa zona, di antaranya zona otomotif, kesehatan, seni, dan budaya, agrikultural, dan lain sebagainya. Dalam zona ini berdiri puluhan stan yang menawarkan beragam produk seperti hasil kerajinan tangan maupun olahan makanan.

Tak ketinggalan produk hasil riset atau penelitian juga ikut dipamerkan. Pameran ter sebut menjadi daya tarik tersendiri tak hanya bagi kalangan mahasiswa, namun juga masyarakat umum. Seperti Tantri yang tertarik melihat produkproduk hasil kerajinan usaha kecil menengah (UKM) binaan UNS.

Begitu masuk di stan UKM, Tantri langsung menuju ke salah satu stan produk olahan makanan sehat bernama Hijau Daun. “Ini terbuat dari apa? Makanan ini tidak menggunakan bahan pengawet ya?” tanyanya kepada salah satu penjaga stan.

(Baca Juga: UNS Pamerkan Komersialisasi Produk Riset)

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR: Mei, Integrasi Balapan-Tirtonadi

Pembangunan jembatan penghubung Terminal Tirtonadi dan Stasiun Solo Balapan ditargetkan terlaksana pertengahan 2015. Jalur integrasi antarmoda ini diharapkan efektif digunakan pada akhir tahun.

Informasi yang dihimpun Espos, Minggu (8/3), saat ini Pemkot tengah menunggu proses lelang pembangunan yang dikerjakan pemerintah pusat. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajad, lelang proyek senilai Rp15 miliar itu diperkirakan terlaksana April.

Dengan estimasi waktu lelang 40 hari, pembangunan jalur integrasi diprediksi dimulai Mei-Juni. “Lelang pemerintah pusat kira-kira April karena dana pembangunannya diambilkan dari APBN Perubahan 2015,” ujar Yosca saat ditemui wartawan di car free day Jl. Slamet Riyadi.

Sejauh ini pihaknya masih menunggu tahapan lelang untuk kemudian sosialisasi pada warga. Sesuai detail engineering design (DED), jembatan penghubung akan dibangun sepanjang 390 meter dengan lebar 3-6 meter. Adapun akses jembatan akan melalui sisi timur terminal menuju Jl. Tirtonadi, Jl. Setia Budi ke selatan-Gang Jalak-Jl. Kutilang-Stasiun Balapan.

(Baca Juga: Wah, Jembatan Layang Tirtonadi-Balapan Bisa untuk Jual Makanan, Proyek Integrasi Balapan-Tirtonadi Dimulai Mei-Juni 2015)

BENCANA ALAM: Tanah Longsor Rusak Empat Rumah

Bencana alam tanah longsor menimpa Dukuh Ngargorejo RT 003, Desa Bukuran, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Sabtu (7/3) sekitar pukul 15.00 WIB. Akibat bencana ini, empat rumah milik warga rusak dan satu di antaranya nyaris roboh. Empat rumah tersebut milik Slamet, Arifin, Ngateno, dan Amin.

Kerusakan paling parah terjadi pada rumah Slamet. Rumah yang terbuat dari kayu dan berdinding anyaman bambu itu sudah menyentuh tanah. Beberapa genting rumah tersebut juga jatuh ke tanah.

(Baca Juga: Tertimpa Longsor, Rumah di Jenawi Karanganyar Roboh Total)

INOVASI ALAT PERTANIAN: Bermodal Rp25.000, Petani Klaten Bikin Alat Uji Tanah

Mahalnya biaya pengecekan kondisi lahan pertanian di laboratorium menjadi latar belakang munculnya ide Slamet Mulyana untuk membuat dua alat sederhana. Dua alat sederhana yang terbuat dari pipa paralon, balon udara, potongan kayu, dan lampu itu hanya membutuhkan biaya Rp25.000.

Alat sederhana penguji lahan itu dipamerkan di kantor Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten saat acara perpanjangan kontrak tenaga harian lepas (THL) penyuluh pertanian Klaten. Saat itu, Kepala Dispertan Klaten Wahyu Prasetyo dan Asisten I Sekretaris Daerah Klaten Purwanto Anggono Cipto melihat alat sederhana yang dibuat Koordinator Penyuluh Pertanian di Kecamatan Cawas itu.

Mereka pun menyimak Mulyana yang menjelaskan bagaimana kinerja kedua alat tersebut. Alat pertama untuk pemeriksaan kondisi udara di dalam tanah. Mulyana mengambil sampel tanah sedalam 30 sentimeter, kemudian di dalamnya dipasang pipa paralon yang di atasnya diberi balon udara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya