SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 19 Maret 2015

Solopos hari ini memberitakan kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Kecelakaan yang melibatkan bus Eka jurusan Magelang-Surabaya menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (19/3/2015).

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Diberitakan Solopos hari ini, bus antarkota antarprovinsi (AKAP) Eka jurusan Magelang-Surabaya mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Sukowati atau depan Kantor Pos Sragen, Rabu (18/3/2015) sekitar pukul 02.00 WIB. Dalam kecelakaan tersebut kondektur bus bernama Eko Wiyono, 55, warga Kranggan, Prajurit Kulon, Mojokerto, Jawa Timur, tewas.

Kabar lain, bahan pewarna berbahaya masih didapati pada sejumlah produk jajanan yang dijajakan di lingkungan sekolah. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar melakukan program pendampingan ke masyarakat untuk menekan produksi makanan tak sehat tersebut.

Selain itu ada pula laporan dari peristiwa pembacokan di Klaten. Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 19 Maret 2015;

KECELAKAAN LALU LINTAS: Bus Eka Lepas Kendali, Kondektur Tewas

Bus antarkota antarprovinsi (AKAP) Eka jurusan Magelang-Surabaya mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Sukowati atau depan Kantor Pos Sragen, Rabu (18/3) sekitar pukul 02.00 WIB. Dalam kecelakaan tersebut kondektur bus bernama Eko Wiyono, 55, warga Kranggan, Prajurit Kulon, Mojokerto, Jawa Timur, tewas.

Informasi yang dihimpun Espos di lokasi kejadian, bus berpelat nomor S 7132 US tersebut melaju dengan kencang dari arah barat atau dari Solo. Tiba-tiba, bus lepas kendali dan menabrak pohon serta trotoar depan Kantor Pos Sragen.

Akibatnya, bus tersebut terguling ke kanan di bahu jalan dan ringsek. Akibat kejadian tersebut sopir bus terluka parah dan dirawat di Rumah Sakit (RS) Amal Sehat Sragen. Sedangkan kondektur bus meninggal dunia seusai mendapatkan perawatan dari dokter.

(Baca Juga: Bus Eka Hantam Pohon dan Terguling, Kondektur Tewas, Korban Laka Bus Eka Vs Honda Beat Meninggal Dunia)

AKSI PENGANIAYAAN: Pelaku Pembacokan Ditolak Warga, Keluarga Pasrah

Goresan cat olah tempat kejadian perkara (TKP) peristiwa pembacokan yang terjadi pada Senin (16/3) siang masih membekas di salah satu ruas jalan kampung Dukuh Jiwo Kulon, Desa Trotok, Wedi, Klaten, Rabu (18/3). Goresan cat tersebut membentuk tanda berupa lingkaran dan silang.

Tak jauh dari lokasi itu, pintu dan jendela rumah pelaku pembacokan, Sunaryo, tertutup rapat setelah pria berumur 40 tahun tersebut ditangkap dan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Dr. RM. Soedjarwadi. Sunaryo ditangkap lantaran membacok dua orang tetangganya bernama Rohdi, 49, dan Parno, 32.

Tak ada aktivitas apapun di rumah yang selama ini menjadi tempat tinggal Sunaryo dan ibunya tersebut. Ibunya bernama Ny. Wiji sudah dibawa ke rumah salah satu kerabat lantaran shock atas peristiwa Senin siang.

Sementara itu, dua saudara Sunaryo berkumpul di emperan rumah kerabat mereka di dukuh setempat Rabu siang. Mereka adalah kakak serta adik Sunaryo. Keduanya seolah masih tak menyangka atas aksi Sunaryo yang menyebabkan salah satu tetangga bernama Parno meninggal dunia.

“Menyesalkan juga. Kasihan para korban. Padahal paginya itu [sebelum kejadian] tidak ada apaapa. Malah tukar menukar buah. Dari cerita yang saya dengar, korban itu memberi srikaya, sementara Naryo membalasnya dengan memberi rambutan,” tutur kakak Sunaryo, Sunardi, 47.

(Baca Juga: Bacok Tetangga Hingga Usus Terburai, Pelaku Diduga Sakit Jiwa, 2 Orang Dibacok Tetangga, 1 Tewas dengan Usus Terburai)

ART EDU CARE: Sentuhan Karya Seni dalam Lembaran Tenda Hik

Tujuh lembar kain kanvas masing-masing berukuran 3 meter x 1,5 meter terbentang di badan jalan di depan gedung Galeri Seni Rupa kompleks Taman Budaya Jawa Tengah atau TBS, Rabu (18/3) siang. Di setiap kain kanvas, sedikitnya terdapat empat orang hingga delapan orang yang membawa kuas serta cat.

Meski telah siap, puluhan orang yang membentuk kelompokkelompok itu tidak diperkenankan untuk langsung melukis. Mereka terlebih dahulu harus mengirim perwakilan guna mengambil undian yang tercantum berbagai pilihan tema.

(Baca Juga: Wah, Tenda Angkringan Jadi Media Mural!, FKIP UNS sajikan Art Edu Care, Art Edu Care: Local Movement)

KESEHATAN MAKANAN: Waspadai Zat Berbahaya pada Jajanan

Bahan pewarna berbahaya masih didapati pada sejumlah produk jajanan yang dijajakan di lingkungan sekolah. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar melakukan program pendampingan ke masyarakat untuk menekan produksi makanan tak sehat tersebut.

Staf Seksi Penyehatan Lingkungan DKK Karanganyar, Sri Marindahyani, mengatakan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan DKK pada 2014 lalu masih ditemukan tiga jenis makanan yang dijajakan di sekolahan yang masih menggunakan bahan pewarna membahayakan.



“Pada 2014 lalu kami melakukan penelitian pada 150 sampel jenis makanan untuk diuji kandungan boraks dan formalin. Hasilnya semua nihil [tidak mengandung boraks dan formalin]. Kemudian dari 67 jenis makanan lainnya, kami menemukan tiga di antaranya mengandung rodamin B,” kata dia saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (18/3).

Bahan pewarna berbahaya tersebut kebanyakan terdapat di produk makanan jenis kerupuk dan cendol. “Kerupuk merah yang biasa untuk [campuran] gado-gado dan cendol yang dijual di pasaran. Selalu makanan itu yang positif mengandung bahan pewarna berbahaya. Sementara tahun ini DKK kembali akan melakukan pengujian terhadap jajanan sekolah. “April akan kami lakukan lagi, kami akan menyasar ke 44 sekolah yang ada di Kecamatan Karanganyar,” kata dia.

(Baca Juga: Waspada, Jajanan Mengandung Rhodamin B Masih Beredar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya