SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 10 Maret 2015

Solopos hari ini memberitakan begal asal Manang yang dituding kerap mencuri hingga Festival Permata Nusantara: Solo Gems Award 2015 di Grha Wisata Niaga Solo.

Solopos.com, SOLO – Begal Manang menjadi topik utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (10/3/2015). Seperti diberitakan Solopos, Pelaku pembegalan di Dukuh Jetis RT 001/RW006, Kelurahan Manang, Kecamatan Grogol, Sukoharjo kerap mencuri di wilayahnya.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Kabar lain, Massa pendukung mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kabupaten Karanganyar, Paryono, menduduki Kantor DPC PDI Perjuangan, Senin (9/3/2015).

Selain itu ada pula laporan dari Festival Permata Nusantara: Solo Gems Award 2015 di Grha Wisata Niaga Solo yang menembus transaksi hingga Rp5,3 Milyar.

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 10 Maret 2015, berikut;

TINDAK KRIMINALITAS: Begal Asal Manang Kerap Curi Burung

Pelaku pembegalan di Dukuh Jetis RT 001/RW006, Kelurahan Manang, Kecamatan Grogol, Sukoharjo kerap mencuri di wilayahnya. Pelaku kerap mencuri ayam atau burung. Menurut keterangan Kapolsek Grogol, AKP Apin Sunu, pelaku pembegalan yang tewas dihakimi warga, Nanang Kristanto, 27, warga Teblong RT 003/RW 008, Desa Krajan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, juga kerap berjudi.

Apin Sunu juga menjelaskan pelaku tidak sedang mengonsumsi narkoba maupun minum minuman keras saat beraksi pada Minggu (8/3). Hal ini terungkap setelah dilakukan pemeriksaan medis terhadap jenazah pelaku di RS dr. Oen Solo Baru.

(Baca Juga: Begal Gatak Tewas Dimassa Saat Merampas HP Ternyata Kerap Curi Ayam, Begal Dihajar hingga Tewas, Kapolsek Minta Warga Tak Main Hakim, Begal Gatak Tewas Dimassa, Motor Dibakar, Ini Kronologinya!)

DINAMIKA PARPOL: Massa Pendukung Incumbent Duduki Kantor DPC

Massa pendukung mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kabupaten Karanganyar, Paryono, menduduki Kantor DPC PDI Perjuangan, Senin (9/3).

Konferensi Cabang (Konfercab) PDI Perjuangan Kabupaten Karanganyar yang diselenggarakan di Gedung Panti Marhaen di Jalan MajapahitSemarang pada Sabtu (7/3) deadlock. Konfercab yang dihadiri 12 Pimpinan Anak Cabang (PAC) dari total 17 PAC di Kabupaten Karanganyar belum sepakat memutuskan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karanganyar periode 2015-2020.

Penyebabnya, 12 PAC Kabupaten Karanganyar belum satu suara. Sebanyak 11 PAC menghendaki petahana atau incumbent, Paryono, kembali menduduki jabatan. Sementara itu, satu PAC, yakni PAC Tawangmangu memilih menyerahkan pemilihan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karanganyar kepada DPP PDI Perjuangan.

(Baca Juga: Ingin Kuasai 10 Wilayah, Partai Banteng Dorong Inkumben Maju Lagi, DPC PDIP Solo Layangkan Surat Penundaan, 2.000 Kader PDIP Jateng Ikuti Konfercab Hari ini)

PENEGAKAN HUKUM: “Polisi Harus Proses Kasus Main Hakim Sendiri”

Peristiwa tewasnya lelaki pembegal di Jetis, Manang, Grogol, Sukoharjo, Minggu (8/3), akibat dihakimi massa, Nanang Kristanto, 27, dinilai sebagai peristiwa yang harus diproses secara hukum. Jika hal tersebut tak diproses akan ada anggapan membunuh pelaku kejahatan adalah legal.

Hal tersebut disampaikan pengamat hukum pidana dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Moh. Jamin, Senin (9/3). Saat dihubungi Espos dia menyampaikan kejadian di Jetis terdapat dua peristiwa hukum. Peristiwa hukum pertama adalah perampasan handphone yang diduga dilakukan Nanang.

(Baca Juga: Korban Begal Gatak Terkena Sabetan Clurit, Pengamat: Polisi Harus Usut Tewasnya Begal di Grogol Sukoharjo)

FESTIVAL PERMATA NUSANTARA: Tembus Rp5,3 Miliar, Transaksi Batu Mulia Cetak Rekor

Demam batu mulia di Soloraya sepertinya memang sedang menggejala. Salah satu bukti yang menunjukkan adalah besarnya antusiasme warga Soloraya memadati Festival Permata Nusantara: Solo Gems Award 2015 di Grha Wisata Niaga Solo.

Menurut pengamatan Espos, Minggu (8/3), hampir setiap stan di pameran penuh dijejali para pengunjung yang kebanyakan mencari informasi atau membeli batu mulia.

Bahkan, kegiatan yang berlangsung Kamis-Minggu (5-8/3) ini sukses meraup omzet hingga Rp5,3 miliar. Nilai transaksi dalam event ini diklaim menjadi yang tertinggi dibanding acara serupa di Nusantara. Informasi yang dihimpun Espos, Senin (9/3), omzet penjualan batu mulia jenis bacan menjadi yang terbanyak dengan angka Rp2 miliar.

Adapun akik dengan penjualan terlaris dipegang batu jenis calcedony. Menurut Ketua Festival Permata Nusantara, Agustono Dwi Rachadi, total nilai transaksi senilai Rp5,325 miliar agak meleset dari targetnya Rp7 miliar.

Namun demikian, ia mengklaim jumlah transaksi di Solo masih yang tertinggi dibanding pameran serupa di daerah lain. “Terakhir omzet tertinggi ada di pameran di Jakarta sebesar Rp5 miliar. Solo ternyata mampu mengungguli itu,” ujarnya saat berbincang dengan Espos.



Dia mengatakan ada puluhan ribu warga yang mengunjungi pameran selama empat hari. Tak hanya Soloraya, pengunjung pameran juga berasal dari Bandung, Bogor, Madiun, Semarang hingga Kediri. Menurut Agustono, pameran akik di Solo menjadi yang paling dinanti karena diperkuat hingga 91 penjual batu mulia se-Nusantara.

(Baca Juga: Wow, Omzet Pameran Batu Mulia Solo Capai Rp5,3 Miliar, Ini Kata Pengamat Lingkungan Soal Booming Akik, Ribuan Batu Mulia Bakal Dipamerkan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya