SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 23 April 2015

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Aksi perampasan atau begal mobil Colt T 120 SS pikap warna hitam berpelat nomor AD 1764 JZ dilaporkan terjadi di jalan raya Tanon-Sumberlawang, tepatnya di Desa Gading, Tanon, Sragen, Selasa (21/4/2015) dini hari.

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Kabar ini menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (23/4/2015). Kabar lain, selapan wilayah di Boyolali masuk kategori rawan longsor. Solopos memaparkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali.

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Kamis, 23 April 2015, berikut;

TINDAK KRIMINALITAS: Laporan Begal di Tanon Dicurigai Palsu

Aksi perampasan atau begal mobil Colt T 120 SS pikap warna hitam berpelat nomor AD 1764 JZ dilaporkan terjadi di jalan raya Tanon-Sumberlawang, tepatnya di Desa Gading, Tanon, Sragen, Selasa (21/4) dini hari.

Laporan mengenai hal itu diterima polisi dan telah disebarkan melalui rilis kepada wartawan. Namun, saat dimintai konfirmasi, Kapolres Sragen, AKBP Dwi Tunggal Jaladri, justru membantah.

Kapolres malah menyebut laporan mengenai tindak perampasan tersebut palsu. Sementara itu, sesuai rilis yang diterima Espos, Rabu (22/4) pagi, korban perampasan adalah Sri Wahyuni, 34, warga Dukuh Pojok RT 002/RW 001, Desa Delingan, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Pria Ini Kembangkan Kekuatan Anti Begal Portabel, Apakah Itu?, Bak Reserse, Mahasiswi Ini Tangkap Begal)

KEGIATAN KOPASSUS: 5.000 Pohon untuk Bengawan Solo

Secangkul demi secangkul Komandan Grup (Dangrup) 2 Kopassus, Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, Kolonel (Inf) Richard Tampubolon, menimbun lubang yang telah ditanami pohon di bantaran Sungai Bengawan Solo, Serenan, Bulakan, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (22/4).

Di sampingnya, Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, bersama pejabat musyawarah pimpinan daerah (muspida) lainnya melakukan hal sama. Seusai menanam pohon, mereka lekas menuju bibir Sungai Bengawan Solo.

Mereka hendak menaiki perahu karet yang telah disediakan untuk menyusuri sungai. Setelah semua berada di kapal, perjalanan pun dimulai. Pantauan Espos selama penyusuran, warga di tepi sungai menyambut antusias rombongan para pejabat itu. Tak sedikit dari mereka yang melambaikan tangan.

Dangrup, Bupati, Kapolres, AKBP Andy Rifai, dan Dandim 0726/Sukoharjo, Letkol (Inf) Riyanto, pun membalasnya. Setibanya di lokasi yang telah ditentukan mereka menepi dan kembali menanam pohon di tepi sungai.

Selain di Serenan terdapat lima lokasi penanaman pohon, yakni di Dukuh Ngadijoyo, Desa Parangjoro, Grogol; Dukuh Parangjoro; Dukuh Telukan, Desa Telukan, Grogol; Dukuh Kadokan, Desa Kadokan, Grogol; dan Dukuh Gadingan, Desa Gadingan, Mojolaban. Perjalanan berakhir di Dukuh Gadingan. Perjalanan tersebut menempuh jarak kurang lebih 15 km.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Sekian Ini Ketinggian Air Bengawan, Begini Kopassus Susuri Bengawan Solo)

BENCANA ALAM: BPBD: 8 Wilayah Rawan Longsor

Delapan wilayah di Boyolali masuk kategori rawan longsor. Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, selain jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB), wilayah yang rawan longsor adalah Watu Gede dan Kendel (Kecamatan Kemusu), Gondanglegi (Klego), Pantaran (Ampel), Sangup (Musuk), serta Jeruk dan Tarubatang (Selo).

Kabid Kedaruratan dan Penanggulangan Bencana BPBD Boyolali, Purwanto, menyampaikan BPBD akan terus memantau kawasan tersebut untuk mengantisipasi bencana longsor karena berdasar data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan di wilayah Boyolali sepanjang April ini di atas normal. Curah hujan di Boyolali sepanjang April ini mencapai 201-300 mm, di atas curah hujan normal 101-150 mm.

“Melalui bidang kesiapsiagaan bencana, kami sudah sosialisasikan ke masyarakat di wilayah tersebut untuk selalu antisipasi. Bulan Mei besok, juga akan kami sosialisasikan lagi,” kata Purwanto, saat ditemui Espos, di ruang kerjanya, Rabu (22/4).

Di delapan wilayah rawan longsor tersebut, longsor terbesar baru terjadi di Kendel dan jalur SSB. Untuk wilayah lainnya masih relatif aman, bahkan di Gondanglegi Klego potensi longsor ini sudah berkurang.

Purwanto menjelaskan Jeruk dan Tarubatang dimasukkan sebagai kawasan rawan longsor setelah BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM menyusuri jalur di Selo dan Cepogo. Penelusuran jalur itu dilakukan setelah longsor tebing di jalur SSB, Senin (20/4).



Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: BPBD Boyolali Pelototi 8 Wilayah Rawan Longsor, Jalur Alternatif Boyolali-Magelang Terputus, 1 Warga Terseret)

PENCURIAN GUDANG: Curi Obat di Gudang, Karyawan Dicokok

Rahmat Hidayat, 22, seorang karyawan sebuah gudang PT. Tiga Mutiara, yang terletak di Mojosongo, Jebres, Solo, nekat mencuri barang-barang di tempat dia bekerja. Dalam melancarkan aksi, dia dibantu temannya Gerry Gantika, 23. Kedua pelaku ditangkap jajaran petugas Polsek Jebres Rabu (15/4).

Tertangkapnya kedua pelaku berawal dari kecurigaan pengelola gudang yang selalu mengalami kekurangan stok barang. Pihak perusahaan akhirnya mencurigai gerak gerik Rahmat yang jarang kelihatan ketika waktu istirahat tiba. Pihak pengelola akhirnya melaporkan kejadian ini kepada aparat Polsek Jebres.

Setelah ditelusuri, kecurigaan mengerucut pada dua nama yakni Rahmat dan Gerry. Setelah ditangkap dan diperiksa, kedua pelaku mengaku telah mencuri barang-barang di gudang perusahaan tersebut.

Untuk melancarkan aksi mereka, Rahmat dan Gerry berbagi peran. Rahmat yang bekerja di gudang tersebut melemparkan barangbarang ke kebun di belakang gudang melalui lubang yang berada di kamar mandi.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya