SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 27 April 2015

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Banjir yang menggenangi underpass Makamhaji menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Senin (27/4/2015).

Promosi BRI Imbau Masyarakat Tidak Mudah Terpancing Isu Uang Hilang di Medsos

Kabar lain, jalan alternatif bus jurusan Solo-Purwodadi di Kampung Minapadi, Nusukan, Banjarsari, Solo terancam putus lantaran goronggorong yang melintang di jalan itu ambrol akibat banjir, Kamis (24/4/2015) dini hari.

Selain itu ada pula laporan dari pergelaran Kampung Kreatif Solopos. Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Senin, 27 April 2015, berikut;

MASALAH INFRASTRUKTUR: Banjir Underpass Makin Parah

Lalu lintas di Jl. Slamet Riyadi, Kartasura, Sukoharjo, lumpuh menyusul terjadinya banjir di underpass Makamhaji sejak Sabtu (25/4) petang hingga Minggu (26/4).

Sementara itu, warga yang tergabung dalam Forum Peduli Masyarakat Makamhaji (FPMM) Kartasura menggelar kegiatan mancing bersama di underpass Makamhaji. Mancing bersama yang diikuti sekitar 20 warga itu dilakukan sebagai bentuk protes atas kegagalan pemerintah dalam menangani permasalahan banjir di underpass Makamhaji.

Pantauan Espos di lokasi, ketinggian genangan air di underpass Makamhaji mencapai sekitar 1 meter. Selain dijadikan lokasi mancing, genangan air itu juga menjadi arena bermain bagi anak-anak Dusun Kuncen dan Gobayan, Desa Makamhaji. Selain berenang, anak-anak juga bermain sepeda di dalam genangan air. Banjir di underpass Makamhaji menjadi daya tarik pengguna jalan. Mereka berkerumun di pinggiran untuk menonton banjir dari jarak dekat.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Ini Dia Kumpulan Foto Banjir Underpass, Kudu Kuat, Inilah Tweet Kocak Hadapi Banjir, Banjir Parah, Warga Memancing Bareng di Underpass, Sumber Air Underpass Memancar Terus, Petugas Cuma Main Sedot)

DAMPAK BANJIR: Longsor Ancam Jalur Bus Solo-Purwodadi

Jalan alternatif bus jurusan Solo-Purwodadi di Kampung Minapadi, Nusukan, Banjarsari, Solo terancam putus lantaran goronggorong yang melintang di jalan itu ambrol akibat banjir, Kamis (24/4) dini hari. Warga lingkungan RT 001/RW 009 Minapadi, Nusukan mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Solo segera memperbaiki gorong-gorong tersebut.

Berdasarkan pengamatan Espos, Minggu (26/4), badan jalan penghubung Nusukan-Komplang itu mulai terkikis. Ambrolnya gorong-gorong itu terletak di bibir Kali Anyar, tepatnya di sebelah timur jembatan gantung Bendung Karet Nusukan. Gorong-gorong dengan kedalaman sekitar lima meter itu kembali tertutup material tanah dan material bekas bangunan.

Sebagian rumah milik warga setempat, Satino, 42, berupa dapur dan kamar mandi yang terletak mepet gorong-gorong itu turut ambrol. “Kejadiannya Kamis dini hari. Saat itu saya mendengar suara kendaraan tronton yang lewat jalur alternatif ini. Saya langsung membangunkan istri dan ketiga anak saya untuk segera antisipasi. Belum sempat berkemas, suara gemuruh terdengar di sebelah barat rumah. Ternyata bangunan dapur dan kamar mandi habis,” kata Satino, saat ditemui Espos, Minggu siang.

Dia tak bisa berbuat apa-apa. Dia segera mengajak keluarganya dan membawa barang berharga mengungsi ke rumah tetangga.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Longsor, Jalur Bus Solo-Purwodadi Terancam Putus)

KAMPUNG KREATIF SOLOPOS: Berolahraga Sembari Menikmati Kreasi Olahan Singkong

Alunan lagu dangdut Aku Rapapa yang dipopulerkan Julia Perez mengiringi puluhan peserta senam pagi di halaman kantor Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Mereka tetap bersemangat meski cuaca mendung dan gerimis.

Sementara itu, di sebelah timur gedung kantor Kecamatan Ngemplak, sambil bersenandung mengikuti alunan lagu, beberapa perempuan dengan hati-hati menata dan menambahkan sejumlah ornamen pada piring di meja saji.

Belasan piring dengan aneka rupa sajian kuliner olahan singkong berjajar di sejumlah meja pada stan Kampung Kreatif Solopos di halaman Kantor Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Mulai dari sawut pelangi, getuk, cake, piza, pudding, skotel, klappertaart, hingga jus yang semuanya berbahan dasar singkong tertata rapi di setiap meja.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Amidis Kampung to Kampung II Digelar di Ngemplak)

POTRET KEMISKINAN: Tak Mampu Membiayai, Korban KDRT Rela Bayinya Diadopsi



Raut muka PL, 30, perempuan Desa Sambi, Kecamatan Sambirejo, terlihat semringah setelah melahirkan bayi perempuan di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Jumat (24/4) sekitar pukul 09.30 WIB. Namun, raut wajahnya bertambah sedih setelah itu PL harus merelakan anak semata wayangnya itu lepas dari pelukannya dan memberikannya ke Dinas Sosial (Dinsos) Sragen.

PL merupakan seorang perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang ditelantarkan suaminya selama bertahun-tahun. Saat masih bersama suaminya, PL selalu mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dan penganiayaan.

PL melepaskan bayi tersebut lantaran keterbatasan ekonomi dan untuk menjamin masa depan anak itu. Sejak umur kehamilannya sudah tujuh bulan, PL mendapatkan pendampingan dari Aliansi Peduli Perempuan Sukowati (APPS).

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya