SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Sabtu (24/2/2024).

Solopos.com, JAKARTA–Ulasan tentang masih tingginya harga bahan pokok pangan seperti beras saat ini harus segera dijawab pemerintah dengan meningkatkan pasokan ke pasar diangkat menjadi headline Harian Umum Solopos edisi Sabtu (24/2/2024).

Diberitakan Solopos hari ini, peringatan tersebut disampaikan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) yang menyebut adanya risiko terkait harga yang terus tinggi. Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikappi, Reynaldi Sarijowan, mengatakan saat ini para pedagang di pasar kesulitan men­dapatkan suplai beras premium karena stok di penggilingan sangat terbatas.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Saat pasokan mulai terhambat, maka di­pastikan kenaikan harga beras akan semakin parah. Menurutnya, harga beras tahun ini telah naik hingga lebih dari 20% dibandingkan harga di tahun lalu. Reynaldi menyebut, saat ini harga beras premium di pasar telah tembus Rp18.000 per kilogram dari sebelumnya hanya Rp14.000 per kilogram.

”Ini harus diwaspadai semua pihak, maka stok-stok yang dimiliki khu­susnya beras premium agar segera dikeluarkan,” ujar Reynaldi, Jumat (23/2/2024). Pemerintah diminta segera gerak cepat mengguyur beras ke pasaran menjelang Ramadan. Tidak hanya mengandalkan stok beras Bulog, tapi juga mendorong perusahaan swasta maupun penggilingan agar menggelontorkan beras ke pasar tradisional.

Di sisi lain, pengawasan dis­tribusi beras medium ke pasar tradisional dan ritel modern juga perlu dipastikan berjalan lancar. Peran Satgas Pangan Polri harus ditingkatkan untuk mengawasi pendistribusian beras ke pasaran dan memastikan tidak ada stok yang ditahan oleh pihak spekulan.

Bingung Aturan Memicu Pemungutan Suara Ulang

Sebanyak enam tempat pemungutan suara (TPS) di Boyolali harus melaku­kan pemungutan sua­ra ulang (PSU) yaitu di TPS 007 Mojole­gi, Teras; TPS 016 Karanggeneng, Boyolali; TPS 002 Kedunglengkong, Simo; TPS 013 Urutsewu, Ampel; TPS 006 Kadireso, Teras; dan TPS 007 Kadireso, Teras.

Penyebabnya, ada orang yang sebenarnya tidak ber­hak memilih di tempat itu ternyata diberi akses untuk memilih. Kenapa bisa begitu? Ketua Kelompok Pe­nyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 013 Urutsewu, Sriyanta, berbagi cerita kepada Espos, Jumat (23/2/2024). Di TPS-nya, ada satu pemilih yang menjadi pe­nyebab pelanggaran aturan.

“Satu orang itu keponakan dari Linmas, ndelalah [kebetulan] rumahnya yang dija­dikan TPS itu,” kata Sriyanta. ”Terus, saya juga sudah minta pertimbangan ke pengawas TPS kalau ada seperti ini, terus pe­ngawas mengembalikan ke saya. Dia bilang, ‘mangga jenengan KPPS pripun [silakan KPPS bagaimana]?’ Hla terus saya bingung,” kata dia.

Tongkrongan di Emperan Kedai Jadi Magnet Baru

Jl. Slamet Riyadi, Solo, memiliki catatan panjang. Eksistensi jalan protokol di tengah Kota Solo itu dibuktikan dari banyaknya foto dokumentasi sejak zaman kolonial. Kini, eksistensi jalan tersebut masih terjaga dengan sederet kisahnya. Minimal, warga tak bisa mengelak bahwa Jl. Slamet Riyadi menjadi rute acara-acara besar seperti karnaval dan pawai.

Jalan tersebut tak pernah sepi. Daerah Purwosari hingga patung Slamet Riyadi di Gladak menjadi kawasan niaga pusat atau central business district. Juga pusat keramaian. Gedung pertokoan, perbankan, perkantoran, hotel, sekolah, hingga mal ada di sana.

Sisi utara Jl. Slamet Riyadi lebih banyak digunakan sebagai pusat pertokoan. Sebab saat siang hari, jalan itu berlaku satu arah (barat ke timur), sehingga sisi utara menjadi daerah strategis. Toko-toko di utara jalan buka sejak pagi. Pada malam hari, teras toko menjelma pedagang kaki lima (PKL) kuliner. Ada wedangan, nasi sayur, teh tarik, dan kopi. Di trotoar Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jl. Slamet Riyadi, mobil Kombi Volkswagen dijadikan lapak kopi.

Biaya Politik Caleg Sentuh Rp3 Miliar

SRAGEN – Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi, buka-bukaan tentang biaya politik dalam pemilihan umum anggota legislatif (Pemilu Legislatif) 2024 bisa mencapai Rp3 miliar per calon anggota legislatif (caleg) pendatang baru yang kemungkinan jadi alias meraih kursi.

Keinginan mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar Partai Demokrat Sragen mendapat delapan kursi di DPRD sepertinya pupus karena Demokrat Sragen hanya mampu bertahan dengan lima kursi.

“Alhamdulillah suara Demokrat Sragen naik tetapi kursinya tetap lima di DPRD Sragen. Dia menyatakan sebenarnya target realistis yang diharapkan bisa menjadi enam kursi tetapi kalah dengan partai lain. Di Dapil Sragen 5, Demokrat tidak berhasil meraih kursi. Kelima kursi Demokrat itu masih bertahan di Dapil Sragen 1, 2, 3, 4, dan 6,” ujar Budiono yang akrab disapa Mas Bro, saat berbincang dengan wartawan di kediamannya, di Sepat, Masaran, Jumat (23/2/2024).

Simak berita di Koran Solopos edisi hari ini, Sabtu (24/2/2024), lewat gawai Anda dengan mengakses koran.solopos.com. Untuk memulai berlangganan silakan daftar ke Solopos ID dengan harga mulai Rp9.999. Berlangganan Solopos ID, Anda bisa mengakses berita Koran Solopos lewat gadget, membaca konten khas Solopos.com yaitu Espos Plus, serta menikmati semua berita di Solopos.com tanpa gangguan iklan.

Bila ada pertanyaan atau kendala mengenai Solopos ID, Anda bisa mengakses Pusat Bantuan atau menghubungi WhatsApp pusat layanan pelanggan SoloposID di 081548554656.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya