SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Sabtu (20/1/2024).

Solopos.com, JAKARTA–Harian Umum Solopos edisi hari ini, Sabtu (20/1/2024), mengusung headline tentang debat para calon wakil presiden (cawapres) yang akan digelar Minggu (21/1/2024). Tema debat ini yaitu pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, serta desa.

Diberitakan Solopos hari ini, sejumlah harapan pun kembali muncul terkait apa yang semestinya disampaikan para cawapres. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) misalnya, mengatakan para kandidat perlu mengelaborasi secara jelas strategi dan program mengatasi kemiskinan dan ketimpangan di tengah masyarakat.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Kepala Center of Food, Energy and Sustainable Development Indef, Abra Talattov, dalam diskusi publik di Jakarta, Kamis (19/1/2024), mengungkapkan tingkat kemiskinan di beberapa pulau masih sangat tinggi, seperti Maluku dan Papua dengan tingkat kemiskinan 19,6%, dan Bali dan Nusa Tenggara dengan tingkat kemiskinan 13,62%. Sedangkan tingkat kemiskinan nasional per Maret 2023 adalah 9,36% atau sebanyak 25,9 juta orang.

Abra menuturkan tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia terus menurun dan pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem bisa mencapai 0% pada 2024. Namun, hingga Maret 2023 kemiskinan ekstrem di Indonesia masih mencapai 1,12%. Parameter kemiskinan ekstrem adalah pengeluaran seseorang atau individu sebesar Rp10.739 per hari atau Rp322.000 per bulan.

Masing-masing kandidat capres dan cawapres mempunyai target penurunan tingkat kemiskinan sampai 2029. Pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menargetkan tingkat ke­mis­kinan bisa turun dari 9,36% saat ini menjadi 4%-5% pada 2029. Pasangan nomor urut 2
Prabowo Subianto-Gibran Raka­ buming Raka memasang target tingkat kemiskinan bisa di bawah 6 persen. Sedangkan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md. punya target lebih ambisius yaitu pada 2029 tingkat kemiskinan mencapai 2,5%.

Skema KPR Tenor 35 Tahun Direspons Beragam

SOLO—Pemerintah berencana menawarkan skema baru kredit pemilikan rumah (KPR) yaitu dengan jangka waktu atau tenor yang jauh lebih panjang, mencapai 35 tahun. Hal ini bertujuan mengatasi kesenjangan kepemilikan rumah.

Berdasarkan dataindonesia.id, pada Jumat (19/1/2024), rata-rata jangka waktu kredit rumah di rumah tangga melalui angsuran KPR di Indonesia mencapai 12,95 tahun. Dengan durasi tersebut, rata-rata rumah tangga di Indonesia mengeluarkan biaya angsuran sebesar Rp1,62 juta per bulan. Generasi milenial atau mereka yang lahir pada pertengahan dekade 1980-an hingga pertengahan dekade 1990-an menjadi kelompok rumah tangga terbanyak yang belum memiliki rumah pada 2022.

Sebanyak 4.388.601 rumah tangga usia milenal tidak memiliki rumah. Disusul dengan generasi X [lahir pertengahan 1960-an hingga 1970-an] yang tercatat 4.304.757 rumah tangga yang belum mempunyai hunian. Rencana penerapan skema tenor ini menimbulkan reaksi yang beragam. Seorang pekerja di Solo, Ayu Lestari, 27, mengaku mengurungkan niat membeli rumah karena melihat harga rumah makin melejit.

Dilema Pemburu Beasiswa LPDP

Rasio dan persentase penduduk berpendidikan S2 dan S3 di Tanah air masih sangat rendah. Tak mudah mendongkrak rasio tersebut walau beasiswa disiapkan melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Bagi pengakses beasiswa, sederet tantangan pun harus dilalui.

Belakangan ini, pemerintah banyak membahas tentang komitmen penerima beasiswa LPDP. Rupanya banyak mereka yang mendapat beasiswa dan tidak kembali ke Tanah Air untuk mendermakan ilmunya. Bahkan, masih ada ribuan penerima beasiswa LPDP yang tercatat tidak mengonfirmasi bekerja di sektor apa.

Espos pun berusaha mencari penerima beasiswa LPDP untuk mencari tahu bagaimana tantangan yang mereka hadapi. Beberapa dari mereka merespons telepon Espos dari Belanda dan Australia. Salah satunya awardee atau penerima beasiswa LPDP, Asmaul Khusna, yang kini berkuliah Magister Akuntansi di Monash University Australia. Ia menjadi satu-satunya sarjana di keluarganya. Orang tuanya lulusan SD. Ia pun menyelesaikan S1 dengan beasiswa Bidikmisi.

Pertaruhan Besar Isu Mundurnya Sri Mulyani

JAKARTA—Sejumlah menteri ramai-ramai membantah isu mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Pengamat menilai ada pertaruhan besar jika mereka mundur sebelum Pemilu 2024.

Sri Mulyani yang baru kembali dari World Economic Forum (WEF) 2024 di Davos, Swiss, akhirnya menanggapi kabar yang menyebut dirinya berencana hengkang dari Kabinet Indonesia Maju (KIM). Dia hanya menyebut sampai saat ini masih bekerja dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tanpa mengonfirmasi atau membantahnya.

“Saya [masih] bekerja, saya bekerja. oke, makasih,” katanya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/1/2024). Sembari berjalan ke arah mobil dinasnya, Sri Mulyani irit bicara mengenai kabar dirinya akan mundur dari kabinet. “Masak? Ini masih kerja. Aku mau maju ya. Saya bekerja,” ujarnya sembari berjalan ke mobil dinas.

Simak berita di Koran Solopos edisi hari ini, Sabtu (20/1/2024), lewat gawai Anda dengan mengakses koran.solopos.com. Untuk memulai berlangganan silakan daftar ke Solopos ID dengan harga mulai Rp9.999. Berlangganan Solopos ID, Anda bisa mengakses berita Koran Solopos lewat gadget, membaca konten khas Solopos.com yaitu Espos Plus, serta menikmati semua berita di Solopos.com tanpa gangguan iklan.

Bila ada pertanyaan atau kendala mengenai Solopos ID, Anda bisa mengakses Pusat Bantuan atau menghubungi WhatsApp pusat layanan pelanggan SoloposID di 081548554656.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya