SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Pusat Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menolak memenuhi undangan audit dari Persepi. Direktur Eksekutif Puskaptis, Husin Yazid, menegaskan dirinya memang telah menolak undangan Persepi melalui layanan pesan singkat.

Kabar ini jadi berita utama Harian Umum Solopos hari ini, Rabu (16/7/2014). Kabar lain datang dari koalisi permanen. Koalisi pengusung capres Prabowo-Hatta ini dinilai tak solid dan berpotensi pecah di tengah jalan.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Simak rangkuman berita Solopos hari ini;

HITUNG CEPAT PILPRES: Puskaptis Tolak Diaudit Perhimpunan

Survei Opini Publik (Persepi) mulai menggelar audit lembaga penyelenggara quick count, Selasa (15/7). Namun Pusat Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menolak memenuhi undangan audit dari Persepi.

Direktur Eksekutif Puskaptis, Husin Yazid, menegaskan dirinya memang telah menolak undangan Persepi. Husin menyampaikan penolakan tersebut lewat layanan pesan singkat (SMS) balasan kepada Ketua Dewan Etik Persepi, Hamdi Muluk.

Hamdi sendiri sebelumnya telah mengundang Puskaptis lewat SMS kepada Yazid. Dalam pesan singkat kepada Hamdi Muluk, Husin menyatakan audit terhadap lembaga survei wajib dilakukan kepada seluruh lembaga survei penyelenggara quick count setelah pengumuman oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) 22 Juli 2014.

(Baca Juga: Puskaptis Emoh Diaudit Persepi, Persepsi: Puskaptis Pernah Bermasalah dengan Quick Count, Dinilai Meresahkan Masyarakat, 4 Lembaga Survei Ini Dilaporkan ke Polisi)

KOALISI PERMANEN: Elite Golkar dan PPP Terbelah

Koalisi permanen yang dideklarasikan kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa diperkirakan tidak bulat. Hal ini terlihat dari Golkar dan PPP yang tidak bulat mendukung koalisi permanen di parlemen.

Padahal Golkar dan PPP menjadi dua dari tujuh parpol yang ikut mendeklarasikan koalisi permanen di Tugu Proklamasi, Jakarta, Senin (14/7). Parpol lain yang mendukung deklarasi ini adalah Gerindra, PAN, PKS, PBB, dan Partai Demokrat. Namun khusus untuk Demokrat, hanya diwakili Ketua DPD PD DKI Jakarta, Nachrowi Ramli, dalam deklarasi tersebut.

(Baca Juga: Golkar: Koalisi Permanen Cacat Sejak Dilahirkan, Pengamat: Koalisi Permanen Dipaksakan karena ada Wacana Golkar Belok Arah, Koalisi Permanen Prabowo-Hatta Diprediksi Tidak Tahan Lama)

HUT KE-68 SUKOHARJO: Kirab Tampilkan Kebo Ginul Lambang Kesuburan

Pemkab Sukoharjo menggelar kirab untuk memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-68 kabupaten tersebut, Selasa (15/7). Meski sederhana, acara itu menyedot perhatian warga.

Empat kereta kencana dan 91 andong memenuhi di halaman Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Sukoharjo, Selasa (15/7) pagi. Kendaraan tradisional tersebut siap mengangkut jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Sukoharjo termasuk camat, lurah/kepala desa, dan kepala sekolah menuju Rumah Dinas Bupati Sukoharjo untuk mengikuti prosesi Kirab Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Sukoharjo.

(Baca Juga: Ratusan Peserta Ikuti Kirab Sederhana)

HIKMAH RAMADAN: Sunah sebagai Panduan

Penjelas Alquran adalah sunah atau biasa juga disebut dengan hadis, yaitu apa saja yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW berupa perkataan, perbuatan, dan diam setuju beliau.

Dengan sunah itu umat Islam memperoleh penjelasan dan rincian dari dasar-dasar yang diatur di dalam Alquran. Mengikuti sunah Nabi SAW merupakan keniscayaan bagi umat Islam. Dan mengabaikan sunah itu bisa membuat orang keluar dari tuntunan Islam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya