SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Rabu (13/3/2024).

Solopos.com, SUKOHARJO–Ulasan tentang pembentukan poros atau koalisi untuk mengusung calon kepala daerah dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) November mendatang makin banyak dibicarakan diangkat menjadi headline Harian Umum Solopos edisi Rabu (13/3/2024).

Diberitakan Solopos hari ini, poros atau koalisi ini diyakini bakal sejalan dengan koalisi yang sudah ada dalam pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres). Di Sukoharjo, kontestasi pilka­da diprediksi hanya diikuti dua po­ros. Dua poros koalisi parpol itu, yakni PDIP yang berhadapan dengan parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) menyebutkan parpol atau gabungan parpol yang mengusung bakal cabup-cawabup wajib memenuhi persyaratan minimal sembilan kursi lembaga legislatif atau 20% suara sah pada Pemilihan Ang­gota Legislatif (Pileg) 2024. Merujuk hasil Pileg 2024, hanya PDIP yang bisa mengusung pa­sangan calon bupati-wakil bupati (cabup-cawabup) sendiri lantaran diperkirakan menguasai 21 kursi di parlemen lokal.

Sementara partai lainnya harus berkoalisi untuk mengusung pa­sangan calon dalam pesta de­mo­krasi terbesar di Kabu­paten Jamu. Ada dua parpol yang masing-masing memiliki enam kursi di DPRD Sukoharjo, yakni Partai Gol­kar dan Partai Gerindra. Sementa­ra PKS diperkirakan meraih lima kursi. PAN dan PKB masing-masing mengantongi tiga kursi legislatif. Terakhir, Partai Nasdem yang mampu mempertahankan satu kursi di parlemen.

“Melihat komposisi parpol di legislatif, Pilkada Sukoharjo berpotensi besar hanya diikuti dua poros koalisi. Dua pasangan calon atau head to head,” kata pengamat politik sekaligus mantan komisioner KPU Sukoharjo tiga periode, Kuswanto, saat berbincang dengan Espos, Selasa (12/3/2024).

Kembali Berburu Bubur Samin yang Berkhasiat

Salah satu hidangan khas berbuka pua­sa di Solo ada di Masjid Darussalam, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, yaitu bubur samin. Keberadaan bubur yang berasal dari kuliner khas masyarakat Banjar, Kalimantan, selalu menjadi bagian dari kegiatan di bulan Ramadan.

Selain saat Ramadan, bubur samin Banjar di Masjid Darussalam itu juga disajikan setiap bulan Sya’ban dan Hari Ashura. Salah satu juru masak Masjid Darussalam, Subadi, 57, menjelaskan para penggemar bubur samin tidak hanya warga Solo namun dari berbagai kota.

“Seperti ada sugesti, kami pengurus masjid selalu berkumpul untuk berdoa saat pembentukan panitia Ramadan. Kami berdoa lagi untuk pembuatan bubur samin. Pernah ada salah satu warga Jogja datang ke sini setelah melihat tayangan TV mengenai bubur samin,” ujar dia, Selasa (12/3/2024).

Tingkat Kunjungan Mal Diprediksi Naik 20%

JAKARTA—Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) optimistis tingkat kunjungan mal akan meningkat hingga 20% selama momentum Ramadan hingga Idulfitri 2024.

Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja mengatakan salah satu faktor utama peningkatan kunjungan lantaran kondisi hasil Pemilu 2024 yang relatif kondusif dan dinilai dapat dipertahankan menjelang Idulfitri. “Kami optimistis rata-rata tingkat kunjungan pada saat Ramadan dan Idulfitri tahun ini bakal lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Kami perkirakan terjadi peningkatan sebesar 15%-20%,” kata Alphonzus, Senin (11/3/2024).

Adapun rata-rata tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan saat ini sudah lebih dari 100% dibandingkan masa sebelum pandemi Covid-19. Tingkat okupansi tenant rata-rata terisi 80% lebih tinggi dibandingkan masa pandemi yang sebesar 70%.

Dragon Ball Sukses Menjadi Duta Budaya Populer Jepang

Salah satu instrumen penting diplomasi Jepang di dunia internasional adalah budaya populer manga dan anime. Budaya populer Jepang ini memiliki potensi besar menarik minat masyarakat dunia terhadap Jepang.

Salah satu budaya populer Jepang manga dan anime adalah Dragon Ball yang legendaris sejak 1980-an dan memiliki banyak penggemar hingga sekarang. Dragon Ball memiliki empat waralaba berbeda, yaitu Dragon Ball, Dragon Ball Z, Dragon Ball GT, dan Dragon Ball Super.

J. Storey dalam Cultural Theory and Popular Culture (2010) menjelaskan budaya populer sering diartikan sebagai mass culture atau budaya massal. Budaya populer merupakan budaya yang disukai oleh banyak orang. Budaya populer merupakan budaya yang dihasilkan untuk dikonsumsi secara massal. Dragon Ball berada dalam lanskap pemaknaan ini.

Simak berita di Koran Solopos edisi hari ini, Rabu (13/3/2024), lewat gawai Anda dengan mengakses koran.solopos.com. Untuk memulai berlangganan silakan daftar ke Solopos ID dengan harga mulai Rp9.999. Berlangganan Solopos ID, Anda bisa mengakses berita Koran Solopos lewat gadget, membaca konten khas Solopos.com yaitu Espos Plus, serta menikmati semua berita di Solopos.com tanpa gangguan iklan.

Bila ada pertanyaan atau kendala mengenai Solopos ID, Anda bisa mengakses Pusat Bantuan atau menghubungi WhatsApp pusat layanan pelanggan SoloposID di 081548554656.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya