SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Senin, 27 Maret 2017.

 

Penataan PKL hingga penangkapan Ridho Rhoma menjadi berita utama Solopos hari ini.

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Solopos.com, SOLO — Penataan pedagang kaki lima (PKL) di Solo hingga penangkapan selebriti Ridho Rhoma menjadi headline Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin (27/3/2017).

Simak cuplikan berita utama Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin, 27 Maret 2017;

PENATAAN KOTA: Selter Kuliner Terengah-Engah

Penataan pedagang kaki lima (PKL) kuliner dengan memindah mereka ke selter menyisakan pekerjaan rumah (PR) karena sebagian selter kuliner sepi pembeli.

Ada empat selter khusus kuliner yaitu Gladak Langen Bogan (Galabo), Selter Kuliner Taman Sriwedari, Selter Kuliner Pucangsawit, dan Selter Kuliner dr. Supomo. Baru selter di Jl. dr. Supomo yang ramai dikunjungi pembeli pada siang dan malam. Galabo yang dulu ramai kini juga mulai meredup.

Sepinya pembeli dikeluhkan PKL di Selter Sriwedari, Marsono, 42. Pria yang sehari-hari berjualan siomay ini mengaku baru menjual tiga porsi pada Jumat (24/3). Keadaan itu bertolak belakang saat dia masih menjajakan siomay di city walkJl. Slamet Riyadi, dekat Solo Grand Mall (SGM), setahun lalu. Dalam sehari ia bisa menjual 80 porsi siomay. Penjualan akan meningkat saat akhir pekan menjadi 120 porsi. ”Di sini [Selter Sriwedari] sekarang jual 10 porsi sehari saja sulit sekali,” kata Marsono saat ditemui Espos.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

PENYALAHGUNAAN NARKOBA: Balada Mirasantika Ridho Rhoma

Penyanyi dangdut Ridho Rhoma ditangkap aparat Polres Jakarta Barat karena menggunakan narkoba. Putra Rhoma Irama itu sudah dua tahun mengonsumsi sabu-sabu. Berikut ulasannya.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

PERAMPOKAN DI SUKOHARJO: Keterangan 6 Saksi dan Olah TKP Jadi Kunci

Aparat Polres Sukoharjo mendalami keterangan yang dikumpulkan dari enam saksi untuk mengungkap kasus perampokan yang menewaskan Sunarmi, 67, warga RT 008/RW 007, Dusun Ngenden, Desa Banaran, Kecamatan Grogol pada Sabtu (25/3). Janda pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) itu dikenal sangat aktif dalam organisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) desa setempat. Tim gabungan dari Satreskrim Polres Sukoharjo dan Polsek Grogol meminta keterangan enam saksi secara maraton.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya