SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Selasa (12/3/2024).

Solopos.com, WONOGIRI–Ulasan tentang berubahnya komposisi perolehan kursi oleh partai-partai di DPRD membuka kemungkinan muculnya banyak pasangan calon (paslon) dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di sejumlah wilayah di Soloraya diangkat menjadi headline Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa (12/3/2024). Hal ini pun dinilai bisa mengurangi potensi gesekan jika dibandingkan seandainya yang muncul hanya dua paslon.

Diberiatakan Solopos hari ini, kondisi ini antara lain terjadi di Wonogiri. Melihat komposisi penguasaan kursi di DPRD Wo­nogiri sebagai hasil Pemilu 2024 maka kemungkinan bisa muncul tiga paslon bupati—wakil bupati (cabup—cawabup) pada Pilkada 2024.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Pengamat politik Wonogiri yang juga mantan komisioner KPU Wonogiri, Suyono, menilai keberadaan tiga pasangan calon membuat masyarakat menjadi mempunyai banyak opsi. Mereka bisa menilai pasangan mana yang lebih cocok dengan nilai-nilai yang diyakini. Pilihan yang dikotomi akan membuat masyarakat yang berbeda pilihan seolah bertentangan. Apalagi di tingkat kabupaten, gesekan sosial itu semakin tampak dibandingkan pemilihan tingkat provinsi atau nasional,” kata dia saat dihubungi Espos, Senin (11/3/2024).

“Kita lihat Pilpres 2024 ini, dengan adanya tiga calon, gesekan sosialnya tidak setinggi saat Pilpres 2014 atau 2019 yang pada saat itu hanya ada dua calon. Makanya kami berharap ada tiga cabup-cawabup di Wonogiri pada 2024 ini,” kata Suyono.

Dia menyampaikan sejauh ini, belum ada parpol yang res­mi mengenalkan kandidat cabup atau cawabup yang bakal di­usung. Namun, sedianya mereka su­dah mulai menyiapkan kandidat itu mulai sekarang mengingat masa tahapan Pilkada 2024 cukup singkat. Menurut Suyono, saat ini paprol di Wonogiri masih malu-malu kucing untuk menyebutkan nama calon yang akan diusung.

Tarawih di Masjid Zayed Dipimpin Imam dari UEA

Daya tarik Masjid Raya Sheikh Zayed (MRSZ) memang tak ada habisnya, apalagi saat Ramadan 1445 H kali ini. Jemaah salat tarawih yang digelar untuk kali pertama pada Senin (11/3/2024) tak hanya berasal dari Solo, namun juga dari sejumlah daerah lain.

Pantauan Espos, sejak menjelang Maghrib kendaraan yang kebanyakan berpelat nomor dari wilayah luar Solo sudah mengular di ja­lan raya untuk mencari tempat parkir. Salah satu jemaah yang datang adalah warga asal Ngan­juk, Jawa Timur, Hero, 41. Dia mengaku su­dah sejak Minggu (10/3/2024) datang ke Solo karena ingin merayakan puasa pertama tahun ini bersama orang tuanya di Kepatihan, Jebres.

Ini adalah kali kedua dia salat tarawih pertama Ramadan di MRSZS. Ia memilih mengulanginya lagi karena merasa terkesan dengan masjid itu.
Hero merasa cukup senang karena selain MRSZ Solo tem­patnya nyaman, menurut dia lingkungan sekitar juga sangat ramah bagi pendatang sepertinya. Pengalaman itu ia dapatkan kare­na kendaraan yang ditumpangi­nya harus parkir di pelataran rumah warga di timur bangunan MRSZ.

Harga Rumah Naik, Kuota Bantuan Turun

JAKARTA—Pemerintah mengalokasikan kebutuhan dana pembiayaan rumah pada tahun 2024 menjadi 220.000 unit. Alokasi tersebut menurun dibandingkan dengan 2023 yang mencapai 229.000 unit. Di sisi lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong lembaga terkait mulai lebih banyak membangun hunian vertikal.

Kesulitan memiliki hunian karena keterbatasan dana masih menjadi salah satu permasalahan masyarakat. Penyebabnya, lahan perumahan kini semakin mahal selain semakin terbatas akibat pesatnya pembangunan.

Harga rumah terus naik dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sulit memiliki rumah. Namun, masalah pendanaan perumahan kini sudah ada jalan keluarnya. Calon konsumen bisa menggunakan fasilitas pembiayaan perbankan melalui fasilitas KPR.

Pemkab Kaji Tata Ruang Kebun Teh Kemuning

KARANGANYAR – Permasalahan pengembangan kawasan kebun teh Kemuning di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, khususnya pembangunan fisik, dihentikan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar akan mengkaji lebih lanjut berbagai aspek terkait pembangunan tersebut di antaranya tata ruang, lingkungan, hukum, hingga keabsahan (perizinannya).

Penghentian tersebut di lakukan terutama di jalur Margo Lawu Kemuning, hingga ada solusi dari permasalahan yang terjadi saat ini. Penghentian aktivitas pembangunan dilakukan, setelah ratusan warga Kemuning menggelar unjuk rasa di Kantor Pemkab Karanganyar pada Kamis (7/3/2024). Dalam aksi itu warga menuntut Pemkab menghentikan seluruh aktivitas pembangunan di kawasan perkebunan teh Kemuning.

Simak berita di Koran Solopos edisi hari ini, Selasa (12/3/2024), lewat gawai Anda dengan mengakses koran.solopos.com. Untuk memulai berlangganan silakan daftar ke Solopos ID dengan harga mulai Rp9.999. Berlangganan Solopos ID, Anda bisa mengakses berita Koran Solopos lewat gadget, membaca konten khas Solopos.com yaitu Espos Plus, serta menikmati semua berita di Solopos.com tanpa gangguan iklan.

Bila ada pertanyaan atau kendala mengenai Solopos ID, Anda bisa mengakses Pusat Bantuan atau menghubungi WhatsApp pusat layanan pelanggan SoloposID di 081548554656.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya