SOLOPOS.COM - Harian Solopos Edisi Kamis (4/11/2021).

Solopos.com, SOLO — Puluhan anak muda yang menamakan dirinya Himpunan Kawula Muda Mangkunegaran (HKMM) mendeklarasikan dukungannya kepada Paundra dan Bhre sebagai pasangan pemimpin Pura Mangkunegaran di Plaza Manahan, Solo, Rabu (3/11/2021).

Harian Solopos Edisi Kamis (4/11/2021) mengusung headline terkait dinamika calon pemimpin Pura Mangkunegaran

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Paundra-Bhre Menguat

SOLO-Deklarasi dan opini mendukung dua putra Mangkunagoro IX, G.P.H. Paundrakarna Jiwa Suryanegara dan G.P.H. Bhre Cakrahutomo Wirasudjiwo, sebagai calon pemimpin baru Mangkunegaran, bermunculan.

Puluhan anak muda yang menamakan dirinya Himpunan Kawula Muda Mangkunegaran (HKMM) mendeklarasikan dukungannya kepada Paundra dan Bhre sebagai pasangan pemimpin Pura Mangkunegaran di Plaza Manahan, Solo, Rabu (3/11/2021).

Baca Juga: Deklarasi Dukung Duet Paundra & Bhre Pimpin Pura Mangkunegaran Solo

Deklarasi dukungan kepada dua putra Mangkunagono IX itu dipimpin oleh Ketua HKMM, Krisna Bunga Wardhani. Deklarasi dukungan untuk Paundra dan Bhre dibacakan dalam bahasa Jawa halus. Ada 50-an anak muda yang mengikuti acara deklarasi dukungan tersebut.

“Kak Paundra kita ingin sebagai Noto atau raja, sedangkan Gusti Bhre istilahnya sebagai perdana menteri. Karena menurut yang kami tahu, memang saat ini MN [Mangkunagoro] IX sudah tidak ada, seharusnya digantikan anak pertama,” ujar dia.

Di halaman Soloraya, Harian Solopos mengusung headline terkait penataan hunian kumuh di Kota Solo.

Kementerian PUPR Tawari Pembiayaan

SOLO-Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Herry Trisaputra Zuna, bertemu dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Senin (1/11/2021).

Pertemuan tersebut membahas Program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) untuk pembangunan seratusan hunian di RT 001, 002, 003, 004, dan 005/RW 001 Kelurahan Mojo (dulu RW 023 Kelurahan Semanggi).

Saat ini, penataan kawasan itu masih terkendala legalitas lahan. Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperum KPP) Kota Solo, Taufan Basuki Supardi, mengatakan BP2BT hanya menanggung 45% dari total pembiayaan yang dibutuhkan.

Baca Juga: 183 Hunian Kumuh di Lahan BBWSBS Mojo Solo Siap-Siap Disasar Penataan

Sisanya mengandalkan corporate social responsibility (CSR) dan sejumlah perusahaan dan sebagian lagi dari masarakat. “Kebetulan dan PT Sarana Multigriya Finansial [SMF] informasinya akan memberikan CSR, begitu pula BTN. Nah, kami akan mendetailkan terlebih dahulu apakah sisa pembiayaan dari masyarakat, akan didetailkan dulu,” jelas dia.

Sisa hunian yang harus ditata berjumlah 183 unit dan seluruhnya rumah tapak. Apabila seluruh klausul disetujui, maka 2022 bisa langsung memulai penataan. Hunian berada di lahan milik Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) yang sudah dimohonkan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk dihibahkan kepada Pemkot atau warga.

Sementara di Halaman Sukoharjo, Harian Solopos menyajikan headline terkait bau limbah yang kembali menyengat di Sukoharjo.

Bau Limbah Kembali Menyengat

SUKOHARJO-Bau menyengat limbah PT RUM kembali dikeluhkan warga di Nguter, Sukoharjo, yang tinggal di sekitar lokasi pabrik. Warga tengah mengumpulkan bukti-bukti untuk dilaporkan kepada Pemkab Sukoharjo.

Keluhan tersebut diungkapkan salah satu tokoh masyarakat Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Tomo, yang mengatakan dampak limbah kembali terasa selama tiga bulan terakhir Menurutnya, semakin hari, durasi bau limbah yang dirasakan semakin lama tercium.

Menurutnya, selama tiga bulan terakhir, bau limbah tersebut dirasakan masyarakat setiap hari. “Sudah terjadi selama tiga bulan terakhir. Kalau dua bulan lalu hanya tercium baunya sekitar 10 menit lalu hilang. Tapi akhir-akhir ini jadi semakin lama. Bisa sampai satu jam lamanya,” ucap dia kepada Espos, Selasa (2/11/2021) malam.

Baca Juga: Bau Limbah PT RUM Sukoharjo Kembali Mengganggu, Warga Kumpulkan Bukti

Menurut Tomo, dampak bau limbah yang selama ini dikeluhkan warga sempat tidak terjadi pada Maret 2021 ketika terjadi kenaikan kasus Covid-19. Namun saat ini kondisi limbah dari PT RUM kembali mengganggu warga. Selain itu, warga juga menemukan pencemaran air di jalur pipa pembuangan limbah cair dan PT RUM di sungai.

“Kami menemukan air sungai berbusa dan bau. Pipa-pipa yang kemarin kami cek rusak belum diperbaiki. Kami lihat volume limbah cairnya juga meningkat akhir-akhir ini,” imbuh dia.

Adanya temuan tersebut, warga terdampak mulai mengagendakan pertemuan rutin setiap bulan. Sebelumnya, pertemuan rutin sempat berhenti dikarenakan pandemi Covid-19 dan adanya aturan PPKM yang membatasi kegiatan masyarakat. Warga sedang mencatat ulang data data pencemaran lingkungan yang diakibatkan limbah PT RUM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya