SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Rabu (21/6/2023).

Solopos.com, JAKARTA–Ulasan tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap adanya tiga klaster kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) diangkat menjadi headline Harian Umum Solopos edisi Rabu (21/6/2023).

Diberitakan Solopos hari ini, Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur, menyebut belum bisa membeberkan secara utuh tiga klaster kasus yang tengah diselidiki di Kementan itu. “Kami akan memberikan clue [petunjuk] kepada teman-teman, di mana penanganan penyelidikan perkara di Kementan ini ada tiga klaster. Yang ada sekarang dan kami tangani yaitu klaster pertama,” terangnya pada konferensi pers, Senin (19/6/2023).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dia meminta agar penyelidik diberikan waktu untuk menggali lebih dalam, supaya tiga klaster dugaan kasus rasuah itu bisa ditangani secara holistik dan tidak parsial. “Jadi nanti tiga-tiganya permasalahan ini bisa diselesaikan atau dinaikkan [ke tahap selanjutnya] secara bersama-sama,” ujar Asep seperti diberitakan Bisnis Indonesia.

Lembaga antirasuah itu telah memulai penyelidikan dugaan korupsi di Kementan sejak Januari 2023. Penyelidikan itu berawal dari laporan pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti oleh KPK. Penyelidik juga disebut telah meminta keterangan sejumlah ASN pegawai hingga pejabat Kementan.

Teranyar, KPK menghadirkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang baru hadir pada pemanggilan ketiga, Senin. “Alhamdulillah saya diperiksa profesional. Saya tetap akan koperatif kapanpun dibutuhkan saya siap. Saya kira apa yang dilakukan KPK sudah sesuai dengan SOP dan prosedur,” ujarnya saat keluar dari lobi Gedung ACLC KPK.

Syahrul juga menegaskan bahwa selama ini Kementan telah menjalankan berbagai kegiatan dan program pertanian sesuai prosedur dan aturan yang ada.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu juga memastikan Kementan dan KPK terus mempererat pengawasan penggunaan anggaran negara. “Di sela pemeriksaan yang dilakukan oleh KPK, saya memastikan Kementerian Pertanian telah menjalankan program sesuai dengan prosedur,” katanya.

Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos edisi hari Rabu (21/6/2023) ini.

Berkurban Secara Daring Makin Diminati

Kecanggihan teknologi makin lama makin menyentuh pula perkara ibadah. Saat ini sudah cukup lazim program kurban secara online atau daring. Tidak perlu datang ke penjual hewan kurban dan bertransaksi, semuanya tinggal diakses via situs Internet.

Sejumlah warga Solo yang ditanyai Espos mengakui kemudahan dalam memesan hewan kurban dan harga yang pasti menjadi alasannya. Harga yang ditawarkan untuk satu hewan kurban secara online bervariasi di sejumlah penyedia jasa, mulai dari Rp2 juta hingga Rp2,8 juta per ekor untuk kambing dan Rp14 juta hingga Rp40 juta untuk sapi.

Salah satu pengguna jasa ini adalah Wahyu Pradana, 31, asal Jebres, Solo. “Saya sekarang sering ke luar kota, jadi belum sempat mencari hewan kurban. Saya dapat info dari rekan saya yang berkurban secara online, akhirnya tertarik ikut dan coba melalui Dompet Dhuafa. Saya hanya tinggal bayar dengan harga yang jelas dan enggak perlu cari-cari hewan kurban lagi. Saya memilih beli kambing dengan harga Rp2,4 juta,” ucapnya saat dihubungi Espos, Selasa (20/6/2023).

Wahyu mengatakan, kini banyak penyedia jasa kurban secara online, namun masih belum banyak yang memiliki publikasi yang baik. “Persyaratan kurban online juga sangat mudah, penyedianya juga beragam tapi memang enggak banyak yang tahu karena rata-rata pasif atau memang sistem penyedia jasanya berdasarkan komunitas saja. Padahal kalau dilihat sebenarnya jauh lebih mudah dan sah secara hukum Islam,” tambahnya.

Cerita serupa juga disampaikan Akbar Laksana, 29, warga Laweyan, Solo, yang merasakan kemudahan kurban secara online. Ia memilih melakukan kurban melalui Rumah Zakat karena dianggapnya lebih mudah dan kualitas hewan yang terjaga. “Saya kurban sapi melalui Rumah Zakat kemarin, hanya bayar Rp19 juta dan sudah enggak pusing memilih sapi dan memberikan ke mana. Saya terima jadi dan Insyaallah amanah,” jelasnya.

Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos edisi hari Rabu (21/6/2023) ini.

Peserta SNBT Naik, 85,97% Lulus

JAKARTA — Sebanyak 223.217 orang atau sekitar 85,97% peserta dinyatakan lolos dan diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2023. Ketua SNBPM 2023 Mochamad Ashari memerinci sebanyak 185.467 peserta diterima pada tingkat pendidikan S1 dan 37.750 peserta lainnya diterima pada tingkat pendidikan vokasi D3 dan D4.

“Hasil dari SNBT ini berhasil meluluskan anak-anak kita sebanyak 85,97%. Belum terisi penuh ini,” ujarnya dalam jumpa pers yang dipantau Bisnis Indonesia dari YouTube SNPMB BPPP, Selasa (20/6/2023). Ashari menyampaikan bahwa jumlah peserta SNBT 2023 ialah sebanyak 803.852 atau naik sekitar 23,8% dari pelaksanaan seleksi pada tahun sebelumnya.

Dia mengatakan, pertambahan tak hanya ditemui pada jumlah peserta seleksi, tetapi juga pada jumlah universitas, politeknik, serta perguruan tinggi keagamaan Islam negeri yang ikut serta dalam pelaksanaan SNBT 2023. Ada 75 PTN, 43 politeknik, serta 18 perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) yang dapat dipilih oleh peserta SNBT 2023.

Sementara itu Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menerima sebanyak 3.649 calon mahasiswa baru dari jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) Tahun 2023. Rektor UNS Solo Jamal Wiwoho mengatakan jumlah peminat SNBT UNS 2023 sebanyak 58.695 orang. Jumlah ini naik 10% dari peminat 2022 yaitu 53.358 orang.

“Sebanyak 58.695 peminat SNBT 2023 UNS ini terdiri atas kelompok sarjana sebanyak  51.565 peminat dan kelompok diploma sebanyak 7.130 peminat,” terang Jamal dalam jumpa pers di Gedung Rektorat dr. Prakosa, UNS Solo, Senin.

UNS menduduki peringkat empat nasional dengan jumlah pendaftar terbanyak yaitu 58.695 orang. Prodi Bisnis Digital FEB UNS masuk peringkat lima nasional program studi (prodi) terketat dengan keketatan 1,38 %. UNS juga menduduki peringkat 13 nasional dengan penerimaan peserta SNBT 2023 terbanyak yaitu 3.649 orang.

Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos edisi hari Rabu (21/6/2023) ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya