SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Jumat (21/7/2023).

Solopos.com, SOLO–Harian Umum Solopos edisi hari ini, Jumat (21/7/2023), menyoroti tentang fenomena politik baru terlihat dalam beberapa waktu terakhir menjelang pemilihan presiden (pilpres). Aktivitas politik mengorbit di sekitar dua tokoh sentral Indonesia saat ini yaitu Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Diberitakan Solopos hari ini, Prabowo Subianto sendiri yang juga menjadi calon presiden, juga terlihat lebih mendekat pula kepada Jokowi. Sebaliknya, Jokowi juga terlihat bersikap seperti mendukung Prabowo. Padahal Jokowi berlatar belakang PDIP, partai yang sudah punya capres sendiri yaitu Ganjar Pranowo.

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Sejumlah kelompok yang menyatakan diri sebagai pendukung Jokowi pun terang-terangan menyatakan dukungan kepada Prabowo. Sementara dengan maksud sebenarnya yang masih harus diraba dan ditafsir, ada tokoh PDIP seperti Effendi Simbolon yang menyatakan kekaguman kepada Prabowo. Effendi menyatakan Prabowo merupakan sosok yang pantas memimpin Indonesia ke depan menggantikan Presiden Jokowi.

Langkah politikus PDIP lainnya, Budiman Sudjatmiko, yang menyambangi Prabowo di kediamannya pada Selasa (18/7/2023) malam, juga mengundang pertanyaan. Seusai pertemuan Budiman mengatakan Prabowo merupakan salah satu tokoh terbaik di Indonesia saat ini.

“Saya berharap Pak Prabowo sehat, teruskan tugas, tunaikan tugas. Dan saya ingin orang Indonesia layak untuk mendapatkan orang terbaik, salah satunya Pak Prabowo,” kata Budiman. “Saya mengapresiasi dan merasa bahwa Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya dalam pengertian suatu bangsa yang ingin bangkit di tengah turbulensi karena krisis global,” kata Budiman.

Soal “menempel” ke tokoh sentral politik ini juga melebar. Bisa terlihat bahwa banyak tokoh yang juga datang menyambangi putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang menjabat Wali Kota Solo. Banyak pula acara organisasi kemasyarakatan tingkat nasional yang digelar di Kota Solo.

Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Jumat (21/7/2023), atau dengan mengakses koran.solopos.com.

Deliboy, Ojol “Kearifan Lokal” dari Boyolali

Meski layanan angkutan beraplikasi daring atau online dikuasai perusahaan besar, namun sejumlah orang di Boyolali tak gentar untuk mengembangkan layanan sejenis. Mereka adalah lima orang bekas pengemudi ojek online (ojol) yang membentuk usaha angkutan daring Deliboy.

Pendiri Deliboy, Suyanto, 32, menjelaskan ia adalah pendiri pertama Deliboy pada 2017. Saat itu Boyolali belum terjamah layanan ojol. Pada 2017 ia juga dalam posisi tidak memiliki penghasilan tetap sehingga memikirkan cara untuk mencari uang.

“Dulu itu awalnya saya disuruh orang, terus dikasih uang. Lalu saya berpikir mengapa ini tidak dicoba dijadikan uang. Waktu itu saya upload jasa saya di Facebook dan BBM [Blackberry Messenger] dan diterima masyarakat,” jelas dia saat berbincang dengan Espos di Boyolali, Kamis (20/7/2023).

Kala itu Yanto belum bisa mengajak orang lain untuk bergabung ke Deliboy karena belum ada pembagian hasil yang jelas. Lalu, ia sempat bergabung menjadi pengemudi ojol milik perusahaan besar. Pada awal 2020, terjadi banyak perubahan seperti menurunnya keuntungan bagi pengemudi ojol. Beberapa kawannya menghubunginya untuk menghidupkan kembali Deliboy.

Akhirnya pada 2020 Deliboy hidup kembali dengan lima pengemudi yang menjadi mitra kurir Deliboy sekaligus menjadi anggota manajemen layanan tersebut. Layanan yang disediakan antara lain Delikurir untuk mengantarkan paket, Delifood untuk membeli makanan di restoran dan kaki lima, Delibelanja untuk membeli barang belanjaan di pasar maupun supermarket, serta Custom untuk layanan di luar ketiga jasa lainnya itu.

Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Jumat (21/7/2023), atau dengan mengakses koran.solopos.com.

“Teknologi Kunci Gaet Milenial Tekuni Pertanian”

TEMANGGUNG-Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyebut introduksi teknologi adalah kunci untuk menggaet milenial dan generasi yang lebih muda atau Gen Z untuk terjun ke dunia pertanian secara sukarela. Hal ini disampaikan Ganjar saat menghadiri Soropadan Agro Festival (SAF) 2023 di Temanggung, Kamis (20/7/2023).

Dalam kesempatan itu, Ganjar menyempatkan diri berbincang dengan lima pemuda yang berkecimpung dalam pertanian. Satu di antaranya hasil didikan Kementerian Pertanian (Kementan). “Spiritnya bagus, satu di antaranya sekolah di Kementan. Jadi Kementan punya lembaga untuk mendidik mereka,” kata Ganjar dalam acara yang mengusung tema Regenerasi Petani Jateng Menuju Kedaulatan Pangan Nasional itu.

Ganjar melanjutkan masih banyak generasi milenial yang berkecimpung dalam pertanian. Hanya, menurut Ganjar, secara umum masih perlu perubahan pola pikir di kalangan milenial dan Gen Z terkait pekerjaan di bidang pertanian. “Mereka anak muda yang berkecimpung dalam pertanian, pada praktiknya banyak yang karena kepepet. Maka, sekarang tidak boleh ada ilmu kepepet. Mesti disiapkan betul,” ujar dia.

Dituturkan Ganjar, rumus untuk mempersiapkan petani muda dari generasi milenial dan Gen Z adalah alih teknologi. Menurut dia ketika introduksi teknologi ke dunia pertanian berhasil dilakukan, maka pertanian akan punya daya tarik lebih di mata anak-anak muda. Sebab, dunia milenial dan Gen Z tak bisa dilepaskan dari pesatnya kemajuan teknologi.

“Rumusnya tadi dari penyuluh bagus banget, ‘Pak, teknologi, enggak ada yang lain’. Dan memang sudah saatnya percepatan alih daya teknologi pertanian ditingkatkan,” ujarnya.

Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Jumat (21/7/2023), atau dengan mengakses koran.solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya