SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Kamis (16/12/2021).

Solopos.com, SOLO – Proyek pembangunan Masjid Sriwedari yang direncanakan menelan dana hingga Rp165 miliar dengan waktu pengerjaan 730 hari kalender itu mandek beberapa bulan terakhir. Di sisi lain, langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mempertahankan kepemilikan lahan Sriwedari kembali terganjal.

Harian Solopos edisi Kamis (16/12/2021) menyajikan headline terkait nasib proyek pembangunan Masjid Sriwedari di tengah masih berlangsungnya sengketa tanah di kawasan itu.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Nasib Proyek di Tengah Sengketa

SOLO-Kelanjutan pembangunan Masjid Sriwedari, Solo, belum jelas di tengah berbagai persoalan yang mengadang. Sedangkan langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mempertahankan kepemilikan lahan Sriwedari kembali terganjal.

Proyek yang direncanakan menelan dana hingga Rp165 miliar dengan waktu pengerjaan 730 hari kalender itu mandek beberapa bulan terakhir. Rabu (15/12/2021) siang, tidak ada satu pun pekerja dan aktivitas pengerjaan proyek di lokasi tersebut. Kantor pemborong atau pelaksana proyek dari PT Wika di area itu kosong. Hanya seorang penjaga proyek bernama Rendi yang bisa ditemui.

Terlihat tumpukan material proyek di beberapa lokasi. Material bangunan itu menunggu dipasang di tempatnya. Secara umum, sebagian besar tahap proyek pembangunan Masjid Sriwedari sudah terlaksana.

Baca Juga: Sengketa Masih Berlangsung, Bagaimana Nasib Proyek Masjid Sriwedari?

Hal itu diakui Ketua Panitia Pembangunan Masjid Sriwedari, Achmad Purnomo, saat dihubungi Espos, Rabu. Menurut dia, pengerjaan masjid sudah mencapai 80%. Tetapi dalam beberapa waktu terakhir pengerjaannya mandek.

“Kendalanya ya soal pendanaan. Kalau berapa persennya [progres proyek], sekitar 80% ya. Sekitar itu. Sedangkan untuk pengerjaannya mandek belum lama ini. Pokoknya mandek dulu sementara waktu karena pendanaan,” tutur dia.

Mantan Wakil Wali Kota Solo periode 2016-2021 itu juga tidak tahu sampai kapan pengerjaan proyek pembangunan Masjid Sriwedari itu mandek. Meskipun menurut dia hingga saat ini proses penghimpunan dana pembangunan tetap jalan.

Baca Juga: DPRD Solo Dukung Langkah Pemkot Pertahankan Tanah Sriwedari

“Berhentinya sampai kapan saya ndak tahu. Ini masih menghimpun terus [dana]. [Pihak penyumbang dana] ya ada, yang nyumbang ada. Tetapi kan sementara berhenti dulu, belum dilanjutkan lagi. Tetapi tetap ada, sumbangan tetap masuk,” terang dia. Menurut Purnomo, pihak pelaksana sesekali tetap melakukan aktivitas fisik di lokasi proyek kendati aktivitas pembangunan

Masih di halaman depan, Harian Solopos menyajikan berita terkait hasil pertandingan antara Persis Solo melawan RANS Cilegon FC di babak delapan besar Liga 2.

Hidup Mati di Laga Tersisa

SOLO-Persis Solo harus mengakui keunggulan RANS Cilegon FC dengan skor 3-4 di laga pembuka delapan besar Liga 2 2021 pada Rabu (15/12/2021) malam. Pembenahan mutlak dilakukan jika tidak ingin mengulang kegagalan.

Kekalahan tersebut juga diwarnai kejadian menyesakkan bagi Laskar Sambernyawa. Dua gol Persis Solo di menit akhir pertandingan dianulir wasit hingga berujung protes keras ofisial Persis Solo.

Sejatinya, Persis bermain jauh di bawah performa terbaik di babak pertama. Persis sudah tertinggal 0-3 saat babak pertama baru berjalan 24 menit. Dua gol RANS Cilegon FC di babak pertama dicetak oleh Cristian Gonzales dan satu gol lainnya oleh Rifal Laston.

Baca Juga: Gagal di Laga Pembuka, Persis Solo Harus Menangkan 2 Pertandingan

Striker gaek Persis, Alberto Goncalves alias Beto, membalas dengan gol pada menit ke-32. Gol tersebut sekaligus menutup babak pertama dengan skor 1-3.

Di babak kedua, Beto membuka asa Persis Solo setelah mencetak gol lewat sundulan pada menit ke-51. Namun, RANS Cilegon FC kembali mencetak gol dan membuat skor menjadi 2-4. Persis pun kian menjadi dengan bermain sangat ofensif.

Tensi pertandingan pun meningkat saat Irfan Jauhari mencetak gol menit ke-78. Skor 3-4 membuat Persis Solo terus mengejar ketertinggalan. Pada menit ke-88, wasit menganulir gol Persis karena dianggap melanggar kiper RANS Cilegon FC.

Baca Juga: Come Back, Sriwijaya FC Langsung Pelajari Permainan Persis Solo

Saat tambahan waktu, gol Persis kembali dianulir hingga membuat ofisial Persis Solo memprotes asisten wasit secara keras. Pertandingan pun berakhir 3-4 untuk Rans Cilegon FC.

Di Halaman Soloraya, Harian Solopos menyajikan headline terkait mulai membaiknya iklim pariwisata di Kota Solo setelah sempat terpuruk akibat dihantam pandemi Covid-19.

Sektor Pariwisata Mulai Bernapas Lega

SOLO-Seiring pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Soloraya, jumlah kunjungan wisata di Solo makin meningkat. Tren kenaikan terjadi sejak Oktober 2021.

Lonjakan jumlah pengunjung terjadi di beberapa tempat wisata di Solo. Di Balekambang salah satunya. Sejak taman tersebut dibuka untuk umum pada akhir Juli lalu, jumlah pengunjung terus mengalami peningkatan. Kepala UPT Taman Balekambang Solo, Sumeh, mengatakan setelah kembali dibuka, jumlah pengunjung di lokasi tersebut sebanyak 50-100 orang per hari.



Kemudian pada Agustus, naik menjadi sekitar 200 orang per hari. “Sekarang harian bisa mencapai 500-1.000 orang dan kalau Minggu bisa 2.000-2.500 orang,” kata dia kepada Espos, Rabu (15/12/2021). Bahkan saat ada event tertentu, jumlah pengunjungnya bisa lebih banyak lagi.

Baca Juga: Atraksi Prajurit Keraton, Daya Tarik Pariwisata Solo

Melihat kondisi tersebut, dia menilai pelonggaran aktivitas masyarakat dalam rangka PPKM memberikan dampak signifikan. Lonjakan pengunjung juga terjadi di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ).

Direktur Utama TSTJ Solo, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santosa, mengatakan keramaian pengunjung sudah terlihat sejak hari pertama pemberlakuan kunjungan tanpa batasan usia, Rabu (20/10/2021) lalu. Pada hari pertama diberlakukan, jumlah pengunjung sudah mencapai sekitar 1.200 orang. Pada Kamis (21/10/2021) sempat turun di 500 pengunjung. Namun, per Jumat (22/10/2021), kembali meningkat menjadi 1.200 orang.

Pada Sabtu (23/10/2021), jumlah pengunjung kembali meningkat menjadi sekitar 1.900 orang. Sedangkan pada Minggu siang, jumlah pengunjung sudah mencapai sekitar 2.500 orang. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan hari hari sebelumnya saat masih ada pembatasan usia pengunjung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya