SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Rabu (23/3/2022).

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah kembali mengubah kebijakan minyak goreng sawit (MGS) curah, kali ini dari semula berbasis perdagangan menjadi berbasis industri. Perubahan ini seiring tidak efektifnya kebijakan Kementerian Perdagangan mengendalikan pasokan dan harga.

Dengan kebijakan berbasis industri Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berharap bisa mengatur bahan baku, produksi, dan distribusi minyak goreng curah dengan lebih baik. Targetnya adalah menjaga pasokan dengan harga eceran tertinggi (HET).

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Kebijakan berbasis industri ini juga ditambah penggunaan platform digital Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (Simirah) dalam pengelolaan dan pengawasannya. Kebijakan minyak goreng, berbasis industri ditetapkan melalui Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No.8/2022 tentang Penyediaan Minyak Goreng Curah untuk Kebutuhan Masyarakat, Usaha Mikro, dan Usaha Kecil dalam Kerangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Baca juga: Menperin Janji Normalkan Harga Minyak Goreng, Bisakah?

Beleid ini mengatur proses bisnis program MGS curah subsidi mulai dari registrasi, produksi, distribusi, pembayaran klaim subsidi, larangan, dan pengawasan. Pada tahap registrasi, semua industri minyak goreng sawit diwajibkan ikut serta dalam program. Ada 81 perusahaan yang wajib mengikuti dan berpartisipasi dalam program ini.

“Kami wajibkan semua industri MG mendaítar melalui SilNas (Sistem Informasi Industri Nasional) Dan bagi perusahaan industri yang tidak mendaftar, akan dikenakan sanksi,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (22/3/2022).

Proses registrasi dilakukan melalui SiiNas Kemenperin. Industri diwajibkan menyampaikan data dan dokumen tentang sumber dan volume bahan baku serta daftar distributor (D1 dan D2) sampai tingkat kabupaten/kota. Selengkapnya di halaman depan Solopos edisi Rabu (23/3/2022).

Uji Kekuatan Brand Pascapandemi

SOLO — Solo Best Brand and Innovation (SBBI) 2022 digelar pada hari ini, Rabu (23/3/2022). Sebanyak 57 pengelola merek hadir di Lorin Solo Hotel untuk menerima penghargaan dari masing-masing kategori yang ada. Solopos Media Group (SMG) kembali menghadirkan survei merek terbaik di Soloraya lewat ajang SBBI 2022.

Kegiatan kali ke-23 yang digelar Solopos ini akan memotret bagaimana dinamika merek atau brand setelah melalui dua tahun masa sulit karena pandemi Covid-19. Meski pandemi belum pergi, 2022 dinilai menjadi momentum yang tepat bagi berbagai brand untuk kembali melesat. Merek-merek yang masih berada di puncak adalah merek yang memiliki kemampuan pulih (recovery) dan resilience yang optimal.

Baca juga: Intip Strategi Para Pengelola Brand di SBBI Awards 2022

Karenanya, pada 2022 merek-merek tersebut siap berakselerasi. Untuk mengapresiasi brand-brand hebat tersebut, hadirlah SBBI 2022 yang mengusung tema Accelerate Your Brand! (Local Goes Global). Riset SBBI untuk mengukur kinerja merek terbaik ini menunjukkan konsistensi Solopos selaku jaringan penyedia informasi terbesar di Jawa Tengah-DI Yogyakarta untuk memenuhi kebutuhan pelaku bisnis.

Hasil riset merek terbaik yang dilakukan secara profesional oleh Solopos Institute ini sebagai tolok ukur yang akurat dan kredibel. Hasil survei ini bisa menjadi acuan bagi pelaku usaha dalam mengelo la brand produk mereka. Sementara bagi konsumen, hasil riset bisa menjadi referensi mencari produk- produk terbaik di Soloraya.

Ketua SBBI Awards 2022, Ivan Indrakesuma, mengatakan tujuan SBBI Awards salah satunya adalah memberikan apresiasi kepada produsen/pemegang merek yang memberikan perhatian besar kepada konsumen Soloraya. Selengkapnya di halaman depan Solopos edisi Rabu (23/3/2022).

Ramadan, Jl. Jensud Bertabur Lampion

SOLO — Pemerintah Kota Solo bekerja sama dengan komunitas muslim akan meriahkan Ramadan dengan memasang lampion serta menyediakan lapak pedagang takjil di kawasan Jl. Jenderal Sudirman (Jensud) Solo. Ketua Panitia Semarak Ramadan Solo, Sunarto Istianto, menjelaskan Pemkot Solo bersama panitia akan menyambut para pemudik yang rindu kampung halaman di Solo.

“Antara lain dengan membuat hiasan di Balai Kota dengan ornamen masjid dan sebagainya. Nantinya akan diresmikan Wali Kota Solo pada tanggal yang akan ditentukan,” katanya kepada wartawan, Senin (22/3/2022). Selain Kompleks Balai Kota Solo, lanjutnya, panitia menyiapkan ornamen dan lampion di kawasan Jl. Jendral Sudirman pada Ramadan. Ornamen yang dimaksud, antara lain lampu ting dan masjid yang membunyikan syiar Islam berupa ajakan salat dan ajakan membayar zakat.

Baca juga: Semarak Ramadan 2022, Kawasan Jensud Solo Akan Dihias Lampion

Narto, sapaannya, mengatakan ratusan ornamen akan dipasang ke H-3 Ramadan. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menjelaskan Ramadan 1443 H/2022 dan seiring menurunnya kasus Covid-19 merupakan momen yang tepat untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Kegiatan yang disiapkan akan menarik wisatawan ke Kota Solo. “Kami kejar satu bulan ke depan. Ada pemasangan lampion. Mungkin ada satu ruas jalan untuk penjualan takjil dan spot penukaran uang baru,” jelasnya. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Rabu (23/3/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya