SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini Selasa (28/2/2017)

Solopos hari ini memberitakan jalur lama Tawangmangu Karanganyar dan Magetan akan dibikin satu arah.

Solopos.com, SOLO — Jalur lama atau jalan raya Tawangmangu, Karanganyar-Sarangan, Magetan, akan dibuat satu arah dari Karanganyar ke Magetan setelah terjadi kecelakaan yang menelan enam korban meninggal, Minggu (26/2/2017).

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Bus dan truk juga akan dilarang melintas di jalur lama di Desa Gondosuli, Tawangmangu. Pertim bangan utama menjadikan jalur lama satu arah adalah lokasi itu rawan kecelakaan, tikungan curam, dan lebar jalan kurang memadai.

Rata-rata kecelakaan di jalur lama melibatkan kendaraan roda dua maupun empat. Terakhir kecelakaan maut menimpa rombongan guru dan keluarga dari SDN Jimbaran Wetan, Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu.

”Khusus bus dan truk dilarang masuk. Pertimbangan kami, lebar jalan hanya lima meter dan banyak simpang curam. Bus dan truk dari Magetan akan diarahkan ke kiri lewat jalur tembus. Setidaknya dapat mengurangi risiko kecelakaan karena banyak guardrail. Jalur lama ini hanya boleh dilewati dari Karanganyar naik,” ungkap Kabid Dalops Dinas Perhubungan Perumahan dan Kawasan Permukiman Karanganyar, Joko Mulyono, Senin (27/2/2017).

Dishub Perumahan dan Kawasan Permukiman akan berkoordinasi dengan Polres Karanganyar mengenai rencana penerapan jalan searah dan pemasangan rambu larangan bus dan truk melintas.

Jalur lama di Tawangmangu, karanganyar, Sarangan dan Magetan akan dibuat satu arah menjadi berita utama Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (28/2/2017). Harian Umum Solopos hari ini juga mengabarkan Academy Awards 2017, teror bom panci Bandung, dan persiapan kunjungan Raja Salman.

Simak cuplikan kabar Harian Umum Solopos hari ini, Selasa:

BOM PANCI BANDUNG : Dikejar Siswa SMA, Dikepung 3 Jam

Penangkapan pelaku bom panci di Taman Pendawa Bandung, Yayat Cahdiyat alias Abu Salam, 42, warga RT 004/RW 008 Kampung Ciharashas, Sirnagalih, Cilaku, Cianjur, Jawa Barat, Senin (27/2/2017), berlangsung dramatis.

Dua pelajar SMAN 6 Bandung, Lupy M. dan Syafii Nurhikmah mengejar Yayat hingga Kantor Kelurahan Arjuna, Cicendo, Bandung yang berjarak sekitar 50 meter dari Taman Pendawa. Dua pelajar itu nekat menantang berkelahi Yayat sebelum akhirnya polisi melumpuhkan pelaku lewat pengepungan selama tiga jam.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

ACADEMY AWARDS 2017 : Salah Sebut Film Terbaik hingga Sentilan kepada Trump

Banyak kejutan terjadi saat penghargaan Academy Awardske-89 di Dolby Theatre, Los Angeles, AS, Minggu (26/2/2017). Pengumuman pemenang Piala Oscar 2017 menyisakan kenangan yang tak terlupakan.

Bukan karena penampilan artis di panggung atau guyonan presenternya. Melainkan adanya kesalahan pengumuman pemenang Film Terbaik (Best Picture) yang merupakan puncak sekaligus pamungkas acara bergengsi ini.

Pengumuman pemenang Film Terbaik dibacakan Warren Beatty di Dolby Theatre, Los Angeles, AS, Minggu waktu setempat atau Senin (27/2/2017) pagi WIB. Awalnya aktor senior itu membacakan bahwa pemenang kategori Best Picture sadalah La La Land.

Namun setelah seluruh kru dan pemain La La Land naik ke panggung, satu hal mencengangkan terjadi.Seperti dilansir liputan6.comdari VOA News, Moonlight kemudiandiumumkan sebagai pemenangnya oleh produser La La Land sendiri, Jordan Horwitz.

Penonton pun terpaku dibuatnya. ”Ini bukan gurauan, saya khawatir mereka membaca kertas yang salah,” ujar sang produser sambil memperlihatkan tulisan Moonlightdi kertas dari dalam amplop.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

KUNJUNGAN RAJA SALMAN : Presiden Bisa Mainkan Dua Peran

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa memainkan dua peran secara bersamaan dalam kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud di Indonesia, 1-9 Maret. Jokowi bisa memanfaatkan kunjungan itu untuk kepentingan politik pemerintahan dan kepentingan nasional.

Pernyataan itu disampaikan Direktur Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam (PKTTI) Universitas Indonesia (UI) Abdul Muta’ali, Senin (27/2/2017). ”Jokowi harus memanfaatkan kunjungan Raja Salman sebaik mungkin. Saat ini ada persepsi yang sangat masif bahwa pemerintahan Jokowi sangat menjaga jarak dengan umat Islam,” kata Abdul.

Persepsi itu bisa diruntuhkan dengan kehadiran Raja Salman. Kunjungan Raja Salman dengan membawa jumlah rombongan yang fantastis yaitu 1.500 orang juga bisa menepis isu Tiongkokisasi.

Selain kepentingan politik, banyak kepentingan nasional yang bisa dimaksimalkan Indonesia. Masalah kuota haji, perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi, hingga pendidikan dan kebudayaan wajib dibahas. ”Terkait masalah pendidikan, tak sebanding jumlah mahasiswa Saudi di Indonesia dengan di Malaysia,” kata dia.



Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya