SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi akhir pekan yang terbit Sabtu (7/10/2023).

Solopos.com, JAKARTA–Harian Umum Solopos edisi akhir pekan yang terbit hari ini, Sabtu (7/10/2023), mengangkat headline tentang pemerintah yang akhirnya bertindak menanggapi keluhan pelaku usaha terkait banjir barang impor di pasar tradisional dan peningkatan penjualan barang-barang impor melalui e-commerce.

Diberitakan Solopos hari ini, tindakan pemerintah itu berupa revisi semua peraturan dari berbagai lembaga yang berkaitan dengan kebijakan impor barang. Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan seluruh peraturan dari Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Badan POM, Kemenkes, Kemen ESDM, dan Kemenkominfo akan diubah.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

“Bapak Presiden minta semua peraturan menteri tersebut bisa segera direvisi dalam waktu dua pekan,” ujarnya, Jumat (6/10/2023). Langkah ini menjadi tindak lanjut Rapat Internal Lanjutan Pembahasan Pengetatan Arus Barang Masuk Impor di Istana Merdeka, Jakarta.

Airlangga menuturkan pemerintah akan fokus pada pengetatan impor komoditas tertentu sesuai dengan arahan Presiden Jokowi. Barang yang diperketat impornya itu di antaranya pakaian jadi, mainan anak-anak, barang elektronik, alas kaki, kosmetik, barang tekstil jadi, obat tradisional dan suplemen kesehatan, serta produk tas.

Di samping itu, dia menuturkan saat ini pengawasan yang sifatnya post-border atau setelah keluar dari pelabuhan atau tempat kedatangan barang atau di luar area tanggung jawab lembaga kepabeanan akan diubah menjadi pengawasan di border atau sebelum keluar dari pelabuhan. Pengawasan itu melalui pemenuhan dokumen Persetujuan Impor (PI) dan juga Laporan Surveyor (LS).

Pedagang di Ruang Digital Harus Move On!

Stok dagangan masih melimpah, harus bersiap berpindah ke e-commerce. Tak hanya itu, wanita itu pun harus memastikan pelanggan tak beralih merek lain. Itulah ancang-ancang pemilik Daster Gemes Solo (DGS), Pipit Kartika Sari, sejak TikTok Shop berhenti beroperasi. Platform media sosial (medsos) China itu dilarang menjadi lokapasar alias marketplace sejak Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 31/2023 berlaku.

Pipit menjadi salah satu dari ribuan atau bahkan jutaan seller atau penjual di TikTok Shop yang memikirkan arah baru. Permendag No. 31/2023 tentang tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) tidak membolehkan medsos memfasilitasi transaksi, sebagaimana dilakukan TikTok Shop.

Presiden Joko Widodo alias Jokowi pun mengungkap, praktik dagang social commerce atau medsos sekaligus menjadi marketplace itu didominasi produk luar negeri. Komposisinya mencapai 90%. Kini, sejak permendag baru itu berlaku, barang dari luar negeri harus masuk melalui mekanisme impor. Dan harga produknya tidak boleh kurang dari US$100 atau setara Rp1,5 juta. Tak ada lagi cerita baju impor seharga Rp5.000, seperti kata presiden.

Makam Bangsawan Mangkunegaran Jadi Objek Wisata

Di Desa Sendang, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri ada kompleks makam keluarga berusia 228 tahun. Makam itu terletak di objek wisata Watu Cenik di atas Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri.

Kepala Desa Sendang, Sukamto, kepada Espos yang menjumpainya, Jumat (6/10/2023), mengatakan di kompleks makam itu dimakamkan Raden Ngabehi Poncoprabowo alias Kyai Soro Sumarto IX beserta keluarganya. Konon dia adalah bangsawan dari Kadipaten Mangkunegaran. Di kompleks itu ada beberapa makam yang terletak di luar dan di dalam bangunan.

Ada tiga bangunan rumah makam atau cungkup yang menghadap ke timur atau ke arah WGM. Makam Kyai Soro Sumarto berada di dalam cungkup yang berada di tengah. Dia menceritakan berdasarkan kisah turun temurun Kyai Soro Sumarto adalah salah satu tokoh yang mengalami masa-masa awal berdirinya Kadipaten Mangkunegaran setelah Perjanjian Salatiga yang memecah kembali wilayah Keraton Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta dengan berdirinya Kadipaten Pakualaman dan Mangkunegaran.

Adji Saka dan Digitalisasi Museum Radya Pustaka

Mesin ketik beraksara Jawa, Adji Saka, tersimpan rapi di sebuah lemari di Museum Radya Pustaka Solo. Bila barcode di sampingnya dipindai, pengunjung akan menemukan informasi mesin ketik itu merupakan peninggalan G.P.H. Hadiwijaya sekitar 1926-1969. Mesin ketik dengan tuts beraksara Jawa itu dulunya digunakan untuk menulis surat resmi dari Paheman Radya Pustaka.

Bila masuk ruang manuskrip dan perpustakaan Museum Radya Pustaka, pengunjung akan disuguhi dengan puluhan ribu koleksi pustaka. Mesin ketik dan dua ruangan itu seolah menunjukkan bagaimana dokumen dan literasi menjadi salah satu aset utama Museum Radya Pustaka.

Pada akhirnya digitalisasi aset itu menjadi upaya penting dalam rangka kemajuan ilmu pengetahuan, akses lebih luas, hingga pelestarian koleksi bersejarah. Manuskrip Jawa yang tersimpan di Museum Radya Pustaka menjadi harta intelektual yang berharga. Dokumen-dokumen di ruang manuskrip hingga perpustakaan museum itu mencerminkan warisan budaya yang kaya dan mendalam.

Simak berita di Koran Solopos edisi hari ini, Sabtu (7/10/2023), lewat gawai Anda dengan mengakses koran.solopos.com. Untuk memulai berlangganan silakan daftar ke Solopos ID dengan harga mulai Rp9.999. Berlangganan Solopos ID, Anda bisa mengakses berita Koran Solopos lewat gadget, membaca konten khas Solopos.com yaitu Espos Plus, serta menikmati semua berita di Solopos.com tanpa gangguan iklan.

Bila ada pertanyaan atau kendala mengenai Solopos ID, Anda bisa mengakses Pusat Bantuan atau menghubungi WhatsApp pusat layanan pelanggan SoloposID di 081548554656.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya