SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Selasa (2/5/2023).

Solopos.com, SOLO–Ulasan tentang Peringatan Hari Buruh Internasional, yang jatuh pada Senin (1/5/2023), menjadi headline Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa (2/5/2023). Selain itu, ada banyak kabar lain yang disajikan Solopos pada Selasa ini.

Koran Solopos hari ini mengulas peringatan Hari Buruh mungkin tidak begitu terasa bagi para pekerja. Yang berkesempatan libur bisa menikmatinya, yang harus tetap bekerja harus menjalaninya seperti biasa. Di tengah aktivitas kerja yang dilakukan, selalu ada akrobat untuk menyesuaikan pendapatan dengan pemenuhan kebutuhan. Pekerja dengan gaji setara upah minimum kabupaten/kota (UMK) misalnya, harus pandai berhitung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Salah satunya adalah Uswatun Nisa, 23. Kepada Espos dia berkisah selama lima tahun terakhir ini dia menjadi pekerja pabrik tekstil di Sukoharjo. Semenjak lulus sekolah menengah kejuruan (SMK) pada 2018, ia memilih merantau untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Wanita asal Wonogiri ini, mengaku setelah lulus ia disalurkan sekolah untuk bekerja di salah satu pabrik tekstil di Kota Jamu tersebut.

Namun selama lima tahun itu dia telah berpindah-pindah bekerja di lima pabrik yang berbeda. Tiap kali kontraknya habis, dia pindah kerja. Menurut Uswatun, durasi dirinya bekerja paling lama pada satu perusahaan adalah setahun. Sisanya, ia memilih loncat dari satu pabrik ke pabrik lainnya untuk menjajal pengalaman yang berbeda walaupun dengan gaji sama.

Apindo: Jangan Benturkan Buruh dan Pengusaha

SOLO – Momentum peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh pada 1 Mei seharusnya tidak dijadikan alat politik untuk memecah belah. Pengusaha dan tenaga kerja merupakan dua hal yang saling melengkapi dan harus berjuang dengan dasar kepentingan yang sama.

Hal ini disampaikan Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Solo, Sri Saptono Basuki. Kepada Espos, Senin (1/5/2023), dia menjelaskan saat ini industri sedang terpuruk karena adanya perang dan kontraksi ekonomi dunia. Ia juga meminta, apabila ingin meningkatkan kesejahteraan, buruh juga perlu meningkatkan kualitas dan daya saing.

“Tuntutan semestinya harus sebanding dengan kualitas, baik itu kualitas produktivitas dan kualitas daya saing. Kalau tidak, itu akan membebani perusahaan, terjadi high cost [biaya tinggi] yang ujungnya tidak memberikan daya saing. Bila ini terus terjadi maka keberlanjutan dunia usaha akan terancam, apalagi saat ini dunia usaha sedang sulit karena pengaruh global yang tidak kondusif kondusif, termasuk juga kontraksi ekonomi dunia,” jelasnya.

Basuki juga menyebut, pengusaha dan tenaga kerja adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Ia juga menyebut, saat ini kerap terjadi miskomunikasi antara pengusaha dan tenaga kerja sehingga terjai gesekan. Basuki menjelaskan, ini yang kerap menjadi sumbu dari perpecahan dan kerap dimasuki pihak yang ingin memecah belah.

Jateng Jadi Provinsi Berkinerja Terbaik Nasional

MAKASSAR – Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali meraih penghargaan. Prestasi terbaru kali ini adalah predikat provinsi berkinerja terbaik secara nasional bagi Jawa Tengah.

Penghargaan yang didasarkan pada Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2022 itu diberikan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian kepada Ganjar Pranowo di Anjungan City of Makassar Pantai Losari pada Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) XXVII, Sabtu (29/4/2023).

Provinsi Jawa Tengah berhasil menjadi provinsi berkinerja terbaik secara nasional dengan perolehan skor 3,714 status kinerja tinggi. Provinsi Jawa Tengah menempati posisi pertama mengalahkan DI Yogyakarta di urutan kedua dengan skor 3,621 status kinerja tinggi dan Jawa Timur di urutan ketiga yang memperoleh skor 3,613 status kinerja tinggi.

Ditemui seusai acara, Ganjar mengatakan penghargaan ini dapat diraih berkat kerja keras dan dedikasi seluruh jajaran di Pemprov Jateng. Termasuk juga seluruh jajaran yang telah berdedikasi di Kabupaten/Kota di seluruh Jawa Tengah. “Semuanya memberikan dukungan dan alhamdulillah selama pengelolaan pemerintahan, good governance menjadi satu nilai yang penting dan jadi pedoman. Sehingga, dengan perencanaan bagus, maka eksekusinya juga akan bagus, dan hasilnya juga relatif bagus,” kata Ganjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya