SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Senin (22/1/2024).

Solopos.com, JAKARTA—Ulasan tentang duel sengit kembali terlihat saat debat calon wakil presiden pada Minggu (21/1/2024), dingkat menjadi headline Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin (22/1/2024).

Diberitakan Solopos hari ini, berbeda dengan debat cawapres pertama, debat kali ini yang bertema energi, sumber daya alam, pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat terasa sebagai duel senjata api berpeluru kosong. Calon wakil presiden (cawapres) dari pasangan nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, terlihat lebih tajam memberikan pernyataan dan menyerang.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Namun tidak bisa dihindari dia masih terus bicara soal konsep. Belum terlihat kajian yang lebih tajam terhadap topik-topik yang dibicarakan. Entah kenapa, dia juga menghilangkan istilah “slepet” yang banyak diobralnya saat debat cawapres pertama 22 Desember silam. Akan tetapi Muhaimin terlihat lebih mapan dalam mempersiapkan diri menjalani debat. Dia makin banyak menyajikan data dan lihai menjawab serangan-serangan pertanyaan dari kedua lawan debatnya.

Sedangkan cawapres dari pasangan nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dalam pernyataan-pernyataannya cenderung berkesan seperti juru bicara pemerintahan sekarang. Materi yang disampaikan dan argumen-argumennya terlihat makin mirip dengan pernyataan-pernyataan resmi pemerintah seperti ketika menjelaskan proses hilirisasi sumber daya alam.

Mungkin hal ini karena pihaknya bertujuan menegaskan posisi sebagai “penerus” kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Akan tetapi bagi para pemilih kritis, hal ini bisa jadi justru memberi kesan bahwa tak ada hal baru yang ditawarkan.

Revitalisasi Alun-alun Keraton Bergulir

SOLO—Revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo) mulai bergulir dengan penggarapan Alun-alun Utara. Pekerja sudah mengeruk area Alun-alun Utara dengan menggunakan alat berat, sementara sejumlah truk hilir mudik mengangkut tanah Alun-alun Utara.

Meski proyek sudah dimulai, namun aktivitas masyarakat masih terlihat, seperti masih adanya sejumlah mobil yang parkir di lahan alun-alun. Menyambut proses pengerjaan ini, kalangan kerabat Keraton Solo pun menjalankan tradisi wilujengan dimulainya revitalisasi tahap awal Keraton Solo di Kompleks Pagelaran Sasana Sumewa Keraton Solo, Sabtu (20/1/2024).

Puluhan orang dari lingkup kerabat keraton dan abdi dalem mengikuti acara tersebut. Salah satu kerabat Keraton Solo, G.K.R. Wandansari atau biasa dikenal dengan panggilan Mbak Moeng menjelaskan tujuan wilujengan salah satunya memberitahukan kepada para leluhur adanya proyek revitalisasi Alun-alun Utara dan Alun-alun Selatan.

PHRI: Spa Tidak Masuk Kategori Hiburan

BADUNG – Penerapan pajak hiburan yang mencapai 75% terus memicu polemik. Kalangan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) khususnya masih berupaya agar penerapan pajak itu tidak lagi terjadi meskipun pada Rabu (17/1/2024 lalu Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan sudah menyampaikan agar penerapan pajak 40%-75% itu ditunda.

PHRI Bali misalnya, bahkan berupaya agar usaha spa tidak lagi dikategorikan sebagai hiburan. “Tetap diperjuangkan, itu kan penundaan untuk 40%, sementara dua hal yang substansial bagi kami adalah kedudukan spa yang disebut bagian hiburan dan kenaikan pajak hiburan itu sendiri, itu dua yang diperjuangkan,” kata Ketua PHRI Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati di Badung, Bali, Sabtu (20/1/2024).

Cok Ace, sapaannya, mengaku senang ketika dukungan dari pemerintah pusat masuk, namun ia tak dapat membendung semangat pengusaha spa yang mengajukan judicial review terkait Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 itu ke Mahkamah Konstitusi. PHRI Bali yang menjadi induk dari Bali Spa and Wellness Association (BSWA) merasa jika nantinya pajak 40% diberlakukan maka pengusaha spa tidak akan mendapat keuntungan.

Ekspor Kodok Berkontribusi Miliaran Rupiah

SOLO—Kota Solo menjadi daerah lintasan pengiriman kodok dari berbagai daerah. Namun, belum banyak kodok dari Solo dan sekitarnya yang dimanfaatkan untuk komoditas ekspor.

Berdasarkan penelusuran Espos, pekerja pengambil kodok dari beberapa daerah Jawa Barat melintas di Kota Solo sebelum menyetor komoditas itu ke daerah Kediri, Jawa Timur. Volume kodok tersebut mencapai 4 ton per empat hari.

Hal itu diungkap oleh petugas pengambil kodok yang ditemui Espos di wilayah batas Kota Solo, Sabtu (20/1/2024) malam. “Empat hari sekali. Tapi yang kami ambil dalam kondisi beku, yang diambil hanya di bawah kepala karena yang diekspor ini nanti paha dan betis, kaki ya,” kata pria yang enggan menyebutkan namanya itu.

Simak berita di Koran Solopos edisi hari ini, Senin (22/1/2024), lewat gawai Anda dengan mengakses koran.solopos.com. Untuk memulai berlangganan silakan daftar ke Solopos ID dengan harga mulai Rp9.999. Berlangganan Solopos ID, Anda bisa mengakses berita Koran Solopos lewat gadget, membaca konten khas Solopos.com yaitu Espos Plus, serta menikmati semua berita di Solopos.com tanpa gangguan iklan.

Bila ada pertanyaan atau kendala mengenai Solopos ID, Anda bisa mengakses Pusat Bantuan atau menghubungi WhatsApp pusat layanan pelanggan SoloposID di 081548554656.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya