SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Selasa (6/2/2024).

Solopos.com, SOLO–Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa (6/2/2024), mengangkat headline tentang keriuhan di media sosial (medsos) seusai debat calon presiden (capres) edisi pamungkas, Minggu (4/2/2024). Meski para capres tampil di luar ekspektasi dan tak segarang edisi debat sebelumnya, saling serang di media sosial (medsos) masih tetap berlangsung meski tak se­masif momen debat sebelumnya.

Diberitakan Solopos hari ini, hasil pemantauan media (media mo­nitoring) digital yang dilakukan oleh Espos sejak penyelenggaraan debat pada Minggu malam pukul 19.00 WIB hingga Senin (5/2/2024) pukul 12.00 WIB menunjukkan percakapan di media digital tak lagi didominasi Prabowo Subianto atau berbeda dari debat-debat sebelumnya.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Meski konten yang menyebut Prabowo masih menjadi yang terbanyak, selisih dengan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sangat tipis. Jumlah unggahan yang menyebut Anies selama periode tersebut mencapai 5.932 konten. Unggahan tentang Prabowo sebanyak 6.358 konten. Sementara itu, jumlah unggahan tentang Ganjar sebanyak 6.277 konten.

Dalam hal engagement atau interaksi seperti like, komentar, dan share, konten yang menyebut Prabowo mencapai 2.182.397 tanggapan atau yang tertinggi. Di urutan kedua adalah konten yang menyebut Anies dengan 1.815.439 tanggapan. Sedangkan interaksi konten yang terkait Ganjar paling sedikit, yakni 1.272.334 tanggapan.

Minimnya aksi saling serang dalam debat kelima juga membuat sentimen negatif percakapan di media digital jauh lebih sedikit daripada sentimen positif. Begitu pula jika dibandingkan dengan percakapan di media digital pada pemantauan setelah debat-debat sebelumnya. Anies mendapatkan sentimen negatif paling sedikit, yakni hanya 11,26%. Sedangkan Prabowo dan Ganjar hampir berimbang, yakni 11,7% dan 11,63%.

UNS Belum Bersikap Soal Kondisi Bangsa

SOLO—Di tengah makin kencangnya seruan keprihatinan dari akademisi berbagai perguruan tinggi mengenai kondisi bangsa yang dinilai mencederai demokrasi, sivitas akademika Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo masih belum bersuara. Kondisi ini pun dipertanyakan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sebelas Maret atau BEM UNS Solo melalui petisi.

Mereka mendesak sivitas aka­demika UNS menyikapi situasi politik menjelang Pemilu 2024. Petisi tersebut dibuat di situs change.org yang dibuat sejak 3 Februari 2024 lalu. Pantauan Solopos.com, Senin (5/2/2024) petisi dengan judul Mendesak Civitas Akademika UNS dalam Menyikapi Kemunduran Demokrasi Indonesia itu sudah menggalang lebih dari 1.000 tanda tangan dukungan. Dalam keterangan petisi itu ditulis, deklarasi yang dilakukan beberapa universitas menandakan demokrasi Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

Presiden BEM UNS Solo, Agung Lucky Pradita mengatakan pihaknya sengaja membuat petisi tersebut agar sivitas akademika UNS berani bersuara menyikapi kemunduran demokrasi menjelang Pemilu 2024.

Pengetatan Impor Tak Bikin Impor Ilegal Menjamur

JAKARTA–Kementerian Perdagangan (Kemendag) meyakini kebijakan pengetatan impor tidak akan membuat impor ilegal menjamur. Pun, pengetatan dan pengawasan barang impor tidak akan membuat konsumen dalam negeri memilih berbelanja di luar negeri.

Hal itu diungkap Plt Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto sebagai respons atas keluhan para pengusaha ritel terhadap pengetatan impor. Pengusaha menilai kebijakan tersebut membuat Indonesia kehilangan peluang menjadi destinasi berbelanja bagi turis asing karena harga-harga di Indonesia mahal.

“Istilahnya kalau beli barang branded di luar negeri kan yang sering jalan-jalan, kalau kayak kita dalam negeri kan, enggak ke luar negeri, ya kalau sambil jalan-jalan orang belanja wajar dong,” ujar Suhanto saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (2/2/2024).

Pertaruhan Besar Sri Mulyani dan Jokowi

SOLO—Isu hengkangnya beberapa menteri dari Kabinet Indonesia Maju (KIM) belum usai. Pakar mengingatkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berpengaruh besar pada kemampuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertahan hingga Oktober 2024.

Posisi kedua menteri berlatar belakang teknokrat itu belakangan kembali menjadi sorotan. Di tengah politisasi bantuan sosial (bansos) menjelang Pemilu 2024, Sri Mulyani mengingatkan agar warga tidak mampu mengetahui sumber bansos berasal dari uang pajak. Sedangkan Retno Marsudi kini lebih sering berada di luar negeri.

Belakangan, Sri Mulyani sudah menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah mengonfirmasi pertemuan itu. Meski demikian, Hasto tidak mengungkapkan kapan pertemuan itu terjadi. “Pertemuan merupakan hal rutin,” ujar Hasto kepada wartawan yang dilansir Bisnis.com, Minggu (4/2/2024).

Simak berita di Koran Solopos edisi hari ini, Selasa (6/2/2024), lewat gawai Anda dengan mengakses koran.solopos.com. Untuk memulai berlangganan silakan daftar ke Solopos ID dengan harga mulai Rp9.999. Berlangganan Solopos ID, Anda bisa mengakses berita Koran Solopos lewat gadget, membaca konten khas Solopos.com yaitu Espos Plus, serta menikmati semua berita di Solopos.com tanpa gangguan iklan.

Bila ada pertanyaan atau kendala mengenai Solopos ID, Anda bisa mengakses Pusat Bantuan atau menghubungi WhatsApp pusat layanan pelanggan SoloposID di 081548554656.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya