Solopos.com, SOLO – Ulasan tentang angkutan publik Batik Solo Trans atau BST ternyata makin jadi pilihan masyarakat diangkat menjadi berita utama di Harian Umum Solopos edisi Sabtu (27-28/5/2023) yang terbit hari ini.
Solopos hari ini memberitakan minat masyarakat untuk beralih dari sepeda motor dan menggunakan layanan angkutanBST menjadi yang tertinggi di Indonesia dibandingkan moda transportasi umum lainnya yang sejenis di kota lain.
Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink
Kasubdit Angkutan Perkotaan Direktorat Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Tonny Agus Setiono, menjelaskan okupansi di Kota Solo terkait pengguna sepeda motor yang beralih ke angkutan umum bus buy the service (BTS) mencapai 77% pada 2022. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan nasional yang hanya 62%.
“Ya tertinggi, 77%, sehingga program ini saya rasa berhasil mengurangi kendaraan pribadi khususnya sepeda motor,” ungkap dia seusai Sosialisasi Tarif Khusus Pelajar Mahasiswa Lanjut Usia, Berkebutuhan pada Layanan Batik Solo Trans (BST) di Gedung Wahana B Lantai IV Kantor Dinas Perhubungan, Jumat (26/5/2023).
Tingginya jumlah peralihan itu diduga karena adanya kenaikan BBM dan layanan angkutan umum dengan skema BTS yang dinilai lebih terjangkau. Karena itu, kata Tonny, keberadaan angkutan umum BTS diharapkan bisa mengurangi jumlah pengguna sepeda motor sebagai penyumbang terbesar kecelakaan lalu lintas.
Dalam perkembangan lain PT KAI Commuter tengah menjajaki kerja sama dengan Pemprov Jawa Tengah maupun Pemkot Solo untuk memperluas layanan pembayaran secara elektronik yang terintegrasi. Nantinya, Kartu Multi Trip (KMT) commuter line bisa digunakan untuk pembayaran Batik Solo Trans (BST).
Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos edisi Sabtu-Minggu (27-28/2023) yang terbit hari ini.
Bersiap Nikmati Kemegahan Orkestra Dewa 19
Fenomenal selalu menjadi kata yang pas untuk menggambarkan kreasi dan penampilan grup Dewa 19. Beruntunglah warga Soloraya karena bakal menikmati tampilan fenomenal bertajuk A Night at The Orchestra Chapter 4 Dewa19 bersama Ahmad Dhani Philharmonic Orchestra. Konser yang bakal menampilkan Ari Lasso, Virzha, Ello, serta bintang tamu Mulan Jameela dan Ardhito Pramono ini sekaligus menjadi sajian orkes filharmonik perdana di Soloraya.
Album grup musik rock Queen, A Night at the Opera pun seperti menjadi hipogram dari konser yang akan digelar di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (27/5/2023) malam itu.
Filharmonik merupakan sajian setingkat lebih tinggi dibanding orkestra biasa sebab biasanya diiringi lebih dari 50 pemusik. Sebelum menyuguhkan sajian philharmonic di Solo, Dewa19 bersama Ahmad Dhani Philharmonic Orchestra menggelar konser serupa di Surabaya (chapter 3) dan Jakarta (chapter 1 dan 2).
Pengamat musik sekaligus dosen komunikasi terapan Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Joko S. Gombloh, mengatakan filharmonik adalah bentuk puncak orkes ansambel yang besar di jagat musik barat. Sejauh pengamatannya orkes filharmonik baru kali pertama digelar di Solo sebab Kota Bengawan belum punya tempat yang memadai untuk pertunjuk musik berskala besar itu.
Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos edisi Sabtu-Minggu (27-28/2023) yang terbit hari ini.
Kedungsono Desa Terujung Penghasil Kayu Sono
Desa Kedungsono, Kecamatan Bulu yang berbatasan dengan Desa Pule, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri menjadi desa paling ujung Kabupaten Sukoharjo di Pegunungan Seribu. Konon desa tersebut sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Dalam catatan Espos, Kedungsono merupakan daerah penghasil kayu atau pohon sono.
Kedungsono banyak ditumbuhi pohon sono, termasuk pohon sonokeling. Bahkan setiap rumah dikabarkan memiliki pohon sono. Sedangkan nama kedung diartikan sebagai tempat berhimpun sehingga Kedungsono merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya pohon sono. Bahkan pohon sono menjadi sumber penghasilan masyarakat setempat.
Kepala Desa Kedungsono, Supriyadi, kepada Espos mengatakan masih belum mendapat asal usul yang jelas soal Desa Kedungsono. “Saya sering cari referensi sejarah Desa Kedungsono. Tapi belum ketemu yang sreg. [Kalau soal kayu sono] itu [berada] di hutan lindung. Dadi ra oleh [jadi tidak boleh] ditebang,” ungkap Supriyadi kepada Espos, Jumat (26/5/2023).
Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos edisi Sabtu-Minggu (27-28/2023) yang terbit hari ini.
ASN Jangan Terjebak Zona Nyaman
SRAGEN – Hari Jadi ke-277 Kabupaten Sragen menjadi momentum untuk melakukan refleksi. Tema Bangga Sragen sebenarnya menjadi pemicu untuk refleksi bagi masyarakat Sragen dan bagi aparatur sipil negara (ASN). Dengan bangga menjadi wong Sragen atau Srageners maka ada tumbuh kecintaan terhadap Sragen sehingga membangkitkan semangat warga untuk memajukan Sragen.
Dengan kebanggaan yang sama para ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen juga diharapkan lebih bersemangat berpikir out the box alias kreatif dengan melahirkan inovasi-inovasi. Hal ini diungkapkan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat berbincang dengan Espos di sela-sela gladi upacara hari jadi di Stadion Taruna Sragen, Jumat (26/5/2023).
Dia ingin tema Bangga Sragen bisa membangkitkan rasa cinta seluruh elemen masyarakat terhadap Sragen. Dia menyatakan kalau tidak bangga dengan Sragen bagaimana karena hidup dan mengais rezeki di Sragen. Yang paling sederhana, Bupati menghendaki di mana pun warga asal Sragen berada membawa nama Sragen, termasuk anak-anak sekolah.
“Rasa memiliki Sragen itu dibangun mulai dari mengerti sejarah Sragen. Saya dulu tidak mempunyai rasa memiliki Sragen karena lebih banyak hidup di Ibu Kota sehingga sekarang saya ingin membangkitkan semangat cinta Sragen sehingga disebut dengan istilah Srageners. Ketika ditanya ‘who are you?’ [siapa kamu] Jawabnya ‘I am Srageners,’ [saya orang Sragen]“ ujarnya.
Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos edisi Sabtu-Minggu (27-28/2023) yang terbit hari ini.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
