SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Selasa (4/7/2023).

Solopos.com, SOLO–Batalnya tarif gratis naik bus Batik Solo Trans (BST) dan feeder BST bagi warga dengan disabilitas atau difabel tidak dipermasalahkan Forum Masyarakat Disabilitas Indonesia (Formadina) diangkat menjadi headline Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa (4/7/2023).

Diberitakan Solopos hari ini, Formadina meminta Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memperbaiki layanan bagi pengguna dari warga difabel. Ketua sekaligus pendiri Formadina, Slamet Widodo, menjelaskan tarif Rp2.000 masih terjangkau bagi orang berkebutuhan khusus.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

“Kami tidak mau dimanjakan tapi kami minta diberikan ruang dan kesempatan yang sama dengan masyarakat pada umumnya. Jadi kami minta Pemkot Solo benar-benar mewujudkan semua fasilitas umum ramah terhadap penyandang disabilitas,” kata dia kepada Espos, Senin (3/7/2023).

Slamet mengatakan fasilitas yang ramah itu meliputi infrastruktur, armada, dan kru bus dan feeder BST. Apabila semua jenis penyandang disabilitas terakomodasi dengan baik maka akan memudahkan mobilitas mereka.

Menurut Slamet, layanan Teman Bus yang diluncurkan sejak awal 2020 khususnya dengan adanya feeder BST sangat membantu disabilitas tunanetra, tunarungu, dan disabilitas ringan lain. Namun pengguna kursi roda sulit mengakses angkutan umum itu.

“Kalau bus BST untuk pemakai kursi roda sulit diakses karena belum bisa mepet ke halte yang disediakan,” ujar Slamet yang juga Ketua Umum Perkumpulan Motor Disabilitas Soloraya itu.

Slamet membandingkan layanan bus BST sebelum dan sesudah adanya program Teman Bus, tepatnya sebelum Lebaran 2023. Dulu di tiap satu bus BST ada dua orang awak yaitu pengemudi dan petugas di pintu bus, kini tinggal pengemudi.

Karena petugas penjaga pintu tak ada lagi, tak ada yang membantu pengguna kursi roda untuk naik bus. Slamet harus dibantu penumpang lain ketika hendak naik bus BST.

Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa (4/7/2023).

Klarifikasi Menpora Dito soal Penerimaan Rp27 Miliar

JAKARTA – Kasus korupsi proyek infrastruktur telekomunikasi di lingkup Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) yang sudah menyeret Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G. Plate sebagai terdakwa dan kini dalam proses sidang ternyata juga berimbas kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Bimo Nandito Ariotedjo.

Dito sebelumnya disebut ikut menerima aliran dana dari salah satu tersangka dalam kasus itu. Senin (3/7/2023) Dito pun mendatangi Kejaksaan Agung untuk memenuhi panggilan penyidik di lingkup Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung).

Dito berharap kedatangannya dapat membersihkan namanya. “Saya harap dengan proses resmi ini nantinya bisa diproses tindak lanjut secara resmi juga, di mana ini bisa kembali untuk membersihkan nama saya dan juga kepercayaan yang sudah diberikan, baik dari Bapak Presiden Jokowi maupun masyarakat,” kata Dito seusai pemeriksaan.

Dito menjelaskan bahwa ia diperiksa soal tuduhan aliran dana yang ditujukan kepada dirinya terkait dugaan korupsi pembangunan base transceiver station (BTS) untuk koneksi Internet di daerah terpencil. Ia pun mengaku telah memberikan klarifikasi kepada penyidik tentang tuduhan tersebut.

“Ini terkait tuduhan saya menerima Rp27 miliar karena tadi sudah saya sampaikan apa yang saya ketahui dan apa yang saya alami. Ini untuk materi detailnya lebih baik pihak berwenang yang menjelaskan,” ujarnya.

Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa (4/7/2023).

Bursa Buku Bikin Pebisnis Buku Lokal Bergairah

MAYMUNAH NASUTION

Adanya kegiatan literasi berupa bursa buku seperti Pasar Buku Nusantara Patjarmerah yang kini tengah berlangsung di Dalem Djojokoesoeman, Gajahan, Pasar Kliwon, Solo, membuat kalangan penerbit lokal gembir.

Penerbit lokal Solo, Diomedia, misalnya, merasakan dampak positif dari penyelenggaraan pasar buku yang digelar Sabtu-Minggu (1-9/7/2023) itu. Pemilik Diomedia, Ngadiyo mengatakan penjualan buku terbitan Diomedia di event Patjarmerah Solo sangat memuaskan.

“Sangat senang ikut kolaborasi Patjarmerah, karena mampu memobilisasi massa untuk belanja buku sembari mengikuti banyak sesi literasi keren,” papar Ngadiyo saat dihubungi Espos, Senin (3/7/2023).

Ngadiyo meneruskan dia sudah mengikuti kolaborasi dengan Patjarmerah sejak diadakan kali pertama di Jogja pada 2019 lalu. Dalam Festival Literasi Patjarmerah Solo kali ini Diomedia menyuplai 64 judul buku-buku terbaik mereka dengan masing-masing judul sebanyak 15 eksemplar.

Diomedia sudah beberapa kali mengikuti banyak festival literasi selain dari Patjarmerah. Menurut Ngadiyo setiap festival memiliki karakter masing-masing dan sama-sama memiliki antusiasme yang tinggi.

Sejumlah pelapak buku bekas juga mendapatkan keuntungan besar dari kegiatan literasi Patjarmerah ini. Luthfi Shobri Marzuki, pemilik lapak buku bekas Pelamun Buku, mengatakan pendapatan bersihnya di hari pertama Pasar Buku Patjarmerah sebesar Rp1,5 juta.



Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa (4/7/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya