SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Jumat (22/3/2024).

Solopos.com, JAKARTA–Harian Umum Solopos edisi hari ini, Jumat (22/3/2024), mengusung tajuk tentang harapan bermunculan untuk pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menyusul penetapan KPU yang menyatakan mereka sebagai pemenang kontestasi Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024.

Diberitakan Solopos hari ini, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyebut arah kebijakan ekonomi pemimpin baru sangat penting bagi pelaku usaha, khususnya dalam penilai­an risiko bisnis dan peluang pertum­buhan usaha. Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan Prabowo-Gibran telah menekankan kelanjutan arah kebijakan ekonomi.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

”Terpilihnya Prabowo-Gibran mem­beri­kan persepsi yang lebih tinggi terhadap stabilitas iklim usaha atau investasi Indonesia. Tapi ini tidak berarti bahwa persepsi uncertainty atau kondisi wait and see sepenuhnya hilang dari pelaku usaha,” ujar Shinta, Kamis (21/3/2024). Shinta menyampaikan, arah kebijakan dan kebijakan sendiri merupakan dua hal yang berbeda.

Menurutnya, kebijakan yang baik dan sudah ditetapkan pun bisa diimplementasikan secara berbeda, sehingga berdampak negatif terhadap kondusivitas dan kelangsungan usaha. Lebih lanjut, hasil Pemilu 2024 hanya sedikit menurunkan ketidakpastian dan kecenderungan menunggu atau wait and see. Menurut Shinta, kecenderungan ini masih terus berlanjut hingga kuartal III/2024.

Shinta berharap, para pemimpin baru dapat bekerja sama dengan pelaku usaha secara lebih intens dan berkelanjutan. Dengan demikian, agenda-agenda reformasi struktural ekonomi yang sudah ada saat ini bisa disempurnakan.

Kasus DBD Meningkat, Pasien RS Bertambah

SOLO—Kasus demam berdarah di Kota Solo menunjukkan peningkatan sepanjang 2024 ini. Jumlah pasien yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Solo juga bertambah.

Manajer Humas dan Pemasaran RS Kasih Ibu, dr. Divan Fernandes, menyampaikan jumlah pasien demam berdarah di RS tersebut terus meningkat sepanjang 2024. Setidaknya, hingga Kamis (21/3/2024) pasien yang harus rawat inap akibat dengue fever (DF) atau demam berdarah (DB) sebanyak 72 pasien. Pada Januari tercatat 10 pasien, Februari 30 pasien, dan Maret 32 pasien.

Sementara itu, pasien yang harus dirawat inap akibat dengue haemorrhagic fever (DHF) atau demam berdarah dengue (DBD) sebanyak 98 pasien. Pada Januari ada 19 pasien, Februari 41 pasien, dan Maret 38 pasien. Ada juga pasien yang harus dirawat jalan akibat demam berdarah. Ia menyampaikan jumlah pasien DHF yang dirawat jalan di RS Kasih Ibu sepanjang 2024 sebanyak 56 pasien. Sementara DF sebanyak 28 pasien.

Kurma Terus Saja Impor

JAKARTA—Pemenuhan kebutuhan kurma di dalam negeri masih saja mengandalkan impor dari sejumlah negara, khususnya Tunisia dan Mesir. Meski volume impor pada Ramadan tahun ini menurun dibandingkan dua tahun sebelumnya, namun nilainya masih tinggi, mencapai US$17,81 juta per Februari 2024 atau setara Rp278 miliar.

Mengutip laman digitani.ipb.co.id yang diakses Sabtu (16/3/2024), Indonesia termasuk tiga besar negara pengimpor kurma dari Mesir. Badan Pusat Statistika (BPS) mencatat pada kuartal I/2021, contohnya, Indonesia mengimpor kurma sebesar US$42,3 juta atau setara Rp662 miliar.

Impor kurma terjadi karena Indonesia bukan negara penghasil kurma. Padahal, setiap Bulan Ramadan permintaan konsumen akan buah ini selalu meningkat. Budi daya kurma di Indonesia menjadi solusi atas tingginya nilai impor ini. Namun, apakah kurma buah yang berasal dari Timur Tengah tersebut dapat ditanam di Indonesia? Jawabannya bisa.

“Takjil War” Bukan Menceraikan, tetapi Menyatukan

“Takjil War” adayang menyebut “War Takjil” atau Perang Takjil beberapa hari ini jadi trending topic di media sosial. Di TikTok, Twitter, Instagram, Youtube, hingga Facebook, termasuk WhatsApp Group. Fenomena ini baru terjadi pada Ramadan kali ini. Tahun lalu, tak ada diskusi soal takjil seramai ini.

“Takjil War” terkait kelompok nonmuslim atau non-Islam–agar mudahnya disingkat nonis–yang berbondong-bondong membeli takjil. Tak mau kalah dengan muslim. Momen berburu takjil dimanfaatkan juga oleh orang yang tak berpuasa. Namun, pembahasan “Takjil War” ini lebih pada humor.

Misalnya, ada konten di medsos kristiani yang dibela-belain memakai kerudung untuk bisa membeli makanan takjil. Ada pula suster-suster yang ikut memburu takjil di sebuah kawasan yang penuh dengan penjual makanan dan minuman. Bahkan, ada video seorang pendeta yang bilang dalam khotbahnya,”Soal agama kita toleran, soal takjil kita duluan. Jam 3 mereka masih lemas, kita sudah standby.”

Simak berita di Koran Solopos edisi hari ini, Jumat (22/3/2024), lewat gawai Anda dengan mengakses koran.solopos.com. Untuk memulai berlangganan silakan daftar ke Solopos ID dengan harga mulai Rp9.999. Berlangganan Solopos ID, Anda bisa mengakses berita Koran Solopos lewat gadget, membaca konten khas Solopos.com yaitu Espos Plus, serta menikmati semua berita di Solopos.com tanpa gangguan iklan.

Bila ada pertanyaan atau kendala mengenai Solopos ID, Anda bisa mengakses Pusat Bantuan atau menghubungi WhatsApp pusat layanan pelanggan SoloposID di 081548554656.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya